Minggu, 18 Desember 2011

Enak saja!” protes setan dengan sengit...

 Introspeksi Diri
Dr. Dedi Hermon


Hatiku telah mampu menerima aneka bentuk dan rupa.......ia merupakan padang rumput bagi menjangan......, biara bagi para rahib........, kuil anjungan berhala......., ka`bah tempat orang bertawaf......., batu tulis untuk Taurat........, dan mushaf bagi al-Qur’an...... Agamaku adalah agama cinta, yang senantiasa kuikuti ke mana pun langkahnya; itulah agama dan keimananku”(Ibnu Arabi 1165-1240 M)......

Indah nian tulisan di atas kalau kita maknai dengan logika,...Saya yakin seyakin-yakinnya setiap manusia selalu punya hati, walaupun kita tidak boleh memakannya. Waktu kecil dulu, saat bapak memotong ayam, saya sudah ambil ancang-ancang dan pamor kekuasaan dengan adik-adikku...hanya untuk memperebutkan hati (ayam)...yang digulai emak dengan nenas muda...nikmatnya...terasa empuk sedikit keset...bukan "dingin-dingin empuk"...tapi panas-panas empuk...hehehehhe. Ngeres juga kalau dengar "dingin-dingin empuk"...soalnya untuk dapat itu.., saya juga adu kekuatan dan over perhatian untuk mendapatkan hati...tapi buka hati (aya)m...namun hati (aya)ng....hehehehe (boleh ketawa lagi khan...?).....Aya Satu, itu hati pertama yang kuperoleh (walaupun nama samaran), tapi disitu saya mulai belajar "makan hati"..tidak enak seperti hati ayam, tapi indah untuk dikenang, sulit untuk dilupakan, membikin libidoku naik turun jika terus dikenang...dan saat ini hati itu sudah ku buang......karena nggak bisa lagi di-apa-apa-kan.....
Aya Dua, itu hati kedua yang berhasil ku gapai dengan napas ngos-ngos-san.....kuperoleh diujung usia remaja, dan berhasil kupoles dengan "kecupan cinta" ....cieeelaaahhhhh...hehehehehe....kenapa tidak....aku berhasil menyimpan hatinya seutuhnya di etalase didalam kamarku....semuanya cepat kuperoleh...tidak ada yang ditolak ketika kuminta...kenapa?.....karena dia terlanjur menyerahkan hatinya tanpa pertimbangan yang matang terlebih dahulu....Di ujung usia remaja itu...terpaksa kukembalikan hati yang dulu kusimpan di etalase kamarku kepemilik sebenarnya....maaf....itu ucapan pertama yang terlontar dimulutku...karena hatinya telah rusak akibat "kecupan manisku"......
Biadab....kata-kata itu sering terlontar dari teman-temanku, lewat canda, gurauan, maupun perdebatan sengit dengan diriku....
Kenapa harus berdebat sengit.....? karena aku berusaha mempertahankan ego ku....menutupi semua kesalahan ku......dengan "bermunafik ria" dihadapan teman-teman ku....hehehehehhe
...tapi itu sudah biasa dilakukan manusia...saya juga manusia, bagaimanapun manusia.....walaupun si Aya Dua menganggapku iblis yang telah merusak kehidupannya......
Aku terhenyak.....ceramah agama itu seolah-olah menyindirku.....
Pada dasarnya manusia memang diciptakan oleh Tuhan dengan fitrah mencintai kebenaran dan membenci kejahatan. Karena itulah, saat manusia terpojok dan terancam mendapatkan hukuman karena kejahatan yang ia lakukan, ia bisa dengan mudahnya menyalahkan orang lain, mencari kambing hitam. Dengan demikian, manusia berharap ia tetap dianggap sebagai orang yang baik.
Al-Quran (QS. Ibrahim: 21-22) memberikan ilustrasi yang begitu indah tentang tingkah polah manusia seperti itu saat di alam akhirat. Ketika manusia memasuki alam akhirat, mereka pun dikumpulkan untuk diadili oleh Tuhan Yang Maha Adil. Semua bukti-bukti perbuatan manusia saat di dunia dibeberkan. Baik dan buruk, semuanya dibeberkan dengan transparan. Tak ada bukti yang disembunyikan dan tak ada yang terlewatkan.
Meski semua bukti sudah dibeberkan dengan sangat gamblang dan telak, tetap saja manusia enggan disalahkan. Kalaupun manusia mengakui kesalahannya, ia enggan disalahkan sendirian. Ia menyeret-nyeret orang lain.  “Tolong dong bagaimana caranya agar saya bisa diselamatkan.”
Orang-orang juga ternyata tak mau disalahkan. “Gimana saya bisa menyelamatkan anda, saya sendiri juga nggak tahu bagaimana caranya agar bisa selamat?!”. “Sudahlah! Mau protes macem-macem atau diam dengan sabar, sama saja buat kita. Toh, kita sudah tak punya tempat untuk melarikan lagi”
Bahkan ketika vonis Tuhan sudah dijatuhkan, dan manusia harus menjalani sanksi hukuman di neraka, ia masih berupaya menyalahkan pihak lain. “Kesalahan ini gara-gara setan! Dasar setan terkutuk!” umpat si manusia. “Hei, setan, gimana tanggung jawab kamu?! Ayo selamatin aku, dong! Kan aku dulu mengikuti kamu.”
“Enak saja!” protes setan dengan sengit. “Jangan memaki-maki, dong! Jangan menyalahkan aku. Salahkan diri kamu sendiri. Aku kan hanya mengajak kalian untuk berbuat jahat. Salah sendiri, mengapa kamu mau menuruti ajakanku. Terus terang aja, ya. Sebenarnya, aku juga nggak setuju dengan perbuatan jahat yang kalian lakukan. Jadi, kesalahan kalian jadi tanggung jawab kalian sendiri. Aku nggak bisa membantu kalian sedikit pun!” 

Aku terhenyak...terdiam....termangu.....
Gadis kecilku datang mengahampiriku.....Abah...Abah......kata-kata yang selalu meluncur dari mulut mungilnya ketika dekatku, walaupun kurang jelas terdengar ditelingaku.....yang menyentakkan lamunanku...tentang si Aya Satu dan Si Aya Dua...hehehehe...biar saja...aku nggak tau juga...dulu itu mereka-mereka yang setan atau aku yang setan...tapi yang jelas saat ini aku manusia bukan setan...hehehehe...

Orang yang mengenal diri dan Tuhannya tentu ia pun mengenal bahwa sesungguhnya ia tidak memiliki diri pribadinya. Eksistensi dan kesempurnaan dirinya adalah tergantung kepada Tuhan yang menciptakannya. Jika seseorang mencintai dirinya dan kelangsungan hidupnya, kemudian menyadari bahwa diri dan hidupnya dihasilkan oleh pihak lain, maka tak pelak ia pun akan mencintai pihak lain tersebut. Saat ia mengenal bahwa pihak lain itu adalah Tuhan Yang Maha Pencipta, maka cinta kepada Tuhan pun akan tumbuh. Semakin dalam ia mengenal  Tuhannya, maka semakin dalam pula cintanya kepada Tuhan. 

Itu lah obat hati......kenali diri...kembali keQhittah kita sebagai manusia...akan teringat bermilyar dosa yang kita buat...beragam kesalahan yang kita lakukan...menghilangkan kecongkakkan, kesombongan, dan kerakusan....akan dunia....Dan mudah-mudahan berganti menjadi kerakusan akan akhirat....Amin.... 

----------------------------------------dr dedi hermon.............................................................................

Kamis, 01 September 2011

Tidak Legowo Mencari Kebenaran (Muhammadiyah-NU)

Muhammadiyah dan NU (Organisasi Islam yang Saling Mengaku Benar) 
TIDAK LEGOWO MENCARI KEBENARAN
Perbedaan yang semakin tajam antara Muhammadiyah dengan NU semakin membuat  masyarakat Islam Indonesia dibuat pusing dan bisa berakibat tidak semakin terpecahnya umat karena ambisius "kebenaran" yang di "anjung" oleh dua organisasi Islam. Kalau orientasinya akhirat dan Rahmat Allah, bagusnya kedua organisasi ini duduk satu meja dengan kepala dingin untuk mencari kebenaran, bukan mencari siapa yang benar. 
Coba disimak, apa pendapat JIL lewat tulisan yang saya kutip dari sdr.  Herianto.......Gawat...Persaingan dua organisasi Islam Indonesia akan membuat mudah terjadinya pengkafiran secara intelektual masyarakat.... 

Herianto.......(http://herianto.wordpress.com/2007/07/18/muhammadiyah-vs-nu-siapa-tradisional-siapa-modern/) dia mengatakan:

Dahulu muhammadiyah dikenal sebagai organisasi (gerakan) Islam yang lebih modern ketimbang NU yang disebut-sebut organisasi Islam Tradisional. Ini sering dijadikan premis yang [kadangkala] dimanfaatkan oleh teman-teman Muhammadiyah untuk memperlihatkan bahwa kelompoknya lebih baik (baca : lebih maju/modern). Kenapa ? Karena Muhammadiyah merasa lebih menggunakan pemahaman terbaru dalam hal pemikiran keagamaan [Islam] yang tidak condong ke mazhab tertentu (Entah kenapa sikap netral ini dahulu menjadi dianggap pilihan orang-orang modern) dan lebih membuka pintu ijtihad (peran akal) di dalam fatwa-fatwa keagamaannya. Lalu NU, kesan dominasi para Kiai (teokrat ?) dan optimalnya penggunaan kitab kuning (warisan ulama masa lalu) membuat kelompok ini wajar dimasukkan ke kelompok tradisional waktu itu.
Lalu apakah dikotomi seperti ini sekarang masih relavan ?
Ketika istilah Islam kontekstual diperkenalkan, dikotomi seperti ini mulai mencair. Fakta dan sejumlah kajian justru memperlihatkan bahwa Islam model NU jauh lebih kontekstual dibanding Islam model Muhammadiyah, yang justru bisa saja disebut lebih literal. Lalu ketika aliran kontekstual dikait2kan dengan suatu pemahaman yang modern dan literal dianggap sebagai pemahaman yang sifatnya ketertinggalan (kuno), maka dikotomi di atas menjadi berbalik. Muhammadiyah menjadi tradisional dan NU justru yang modern. Fenomena keterbalikan skor ini menjadi bertambah tajam ketika orang-orang NU mengaku bahwa Islamnya adalah Islam substantif dan yang lain [kebanyakan] Islamnya masih Islam simbolik. Akibatnya bertambahlah “kecongkaan“ atas “pengakuan” ke-modern-an si NU. Ini wajar karena akibat dari julukan kekolotan (tradisional) sebelumnya membuat keterperanjatan mereka atas “titel baru“ modern itu membentuk sinyal “impuls“.
Selanjutnya ketika aliran dengan klasifikasi modern dianggap sebagai sesuatu yang lebih baik, maka sejumlah anak-anak muda masa kini mulai mengalihkan perhatiannya ke Islam model NU. Istilah mereka Islam yang lebih meng-Indonesia dan tidak sok kearab-araban. Kelompok anak-anak muda dari NU sendiri akhirnya membentuk grup (karena ternyata sebagian kiai NU merasa terusik dengan gebrakan mreka) yang [tentu saja] demi optimalnya gerakan pemahaman mereka lalu mempopulerkan istilah : Islam Liberal. Secara struktural, gerakan ini berlabel : JIL. Teman-teman lain ada yang mem-plesetkan ini dengan kepanjangan : Jaringan Iblis Liberal. Ada benarnya sih, karena akibat dangkalnya kedalaman akal-akalan sebagian dari mereka, iblis pun menjadi lebih mudah memainkan perannya. Yah…, dari sini jadi ketauan nih aliran pemikiran saya. Tapi kenapa ? Berikut alasannya.
Kontekstual vs Literal
Pada akhirnya pemilik postingan ini harus memperlihatkan pijakannya. Netral ternyata tak mesti dikaitkan dengan kebaikan apalagi pilihan modern. Bukankah prilaku “Bunglon” dan “Netral” seringkali memperlihatkan hasil yang sama, yaitu : fenomena “cari aman”.
Begini,
Ada dua kelompok ekstrim dalam hal ini. Ada yang ekstrim kontekstual dan ada yang ekstrim literal. Gerakan Islam Liberal adalah representasi dari ekstrim kontekstual, lalu teman2 yang menyebut dirinya dengan pengikut Salafy adalah representasi dari Islam literal. Biasanya para pendukung Islam liberal protes bahwa tidak semua mereka dominan (murni) di gerakan kontekstual, sebaliknya justru jarang sekali teman2 Salafy yang protes tentang tuduhan terhadap ke-literal-an mereka. Kenapa ? Karena pada umumnya mereka tidak mau tau dengan istilah literal tersebut, apalagi [mnurut mereka] tidak ada rujukannya dari ulama2 masa lalu (as-salaf) yang mereka “kultuskan”.
Mengacu ke hipotesis tersebut di atas, kedua kelompok ini pun [dihipotesa] suatu ketika akan “keluar” dari pemahaman ekstrimnya masing2, lalu mencapai satu titik “syar’i” bersama, yaitu terjadinya : konvergensi antara metoda kontekstual dan literal.
Manfaat Kebebasan (Liberal)
Kebebasan semestinya bermanfaat, tetapi ternyata kbanyakan dimanfaatkan. Hakekat kelompok liberal sesungguhnya bukan masalah kontekstual semata, ilham dari gerakan mereka tentu seperti dari rujukan namanya : liberal (bebas). Entah darimana asal-muasalnya, mereka2 yang ekstrim dari kelompok ini menjadi menafikan kepentingan amar ma’ruf nahi munkar. Istilah-istilah seperti : Kebenaran adalah milik Tuhan, sesama manusia jangan mem-vonis, Siapa yang tahu batas akal, dan sebagainya, dan sebagainya, sering dijadikan dalih bahkan larangan bagi orang lain untuk berdakwah (amar ma’ruf nahi munkar). Mulanya mereka2 ini sekedar melarang (menyebar opini negatif) dakwah dengan kekerasan, lama kelamaan mereka2 yg ekstrim dari kelompok ini juga mencemo’oh dakwah dialogis, terutama ktika ketersudutan “vonis-syar’i” tak mampu dilawannya dengan argumen akal yang mengaku tak tahu batasnya itu.
Perhatikan bahwa postingan ini berakhir dengan melupakan tema dikotomi : Muhammadiyah vs NU di atas.
Pengakhiran
[1] Muhammadiyah dan NU adalah 2 (dua) kelompok/organisasi Islam terbesar di negeri ini, kemudian belakangan muncul juga kelompok lain dalam bentuk jema’ah dan/atau gerakan. Citra positifnya adalah mereka bekerja, sedangkan citra negatifnya adalah : adanya fenomena saling serang/melemahkan.
Munculnya kelompok2 lain di luar Muhammadiyah dan NU di negeri ini semakin mengukuhkan (mempertajam) citra positif dan negatif di atas.
Kriteria kbaikan dalam hal ini [tentu] adalah seberapa banyak amal shaleh yang sempat dilakukan (fastabiqul khairat) dan seberapa mau kelompok2 itu bkerja sama.
Bersikap “Netral” bisa saja baik, tapi kalo tanpa amal [shaleh] dan sekedar mencari aman, tentu gugurlah kbaikan itu. Banyak fakta membuktikan, bahwa sulit sekali beramal-shaleh dengan optimal tanpa kerja-sama atau tanpa keberadaan kelompok struktural tersebut.
[2] Dominan berpikir semata (minim kerja) akan membuat keberadaan kita sia-sia, sebaliknya dominan bekerja semata (minim pikir) akan membuat kita kelihatan “dungu” di kerja-kerja itu. Yang pertama tersebut, sepertinya mirip dengan prilaku “ekstrim kontekstual”, sedangkan yang kedua terkesan merupakan prilaku “ekstrim literal”.
[3] Lupakan ketajaman perbedaan di dikotomi : Muhammadiyah vs NU. Ada permasalahan akbar yang lebih urgen dikedepankan. Apa itu? Kebodohan dan ketertinggalan ummat.

Minggu, 19 Juni 2011

Menyesal sudah tak mungkin, Tobat tak lagi dianggap, dan ma'af pun tak bakal didengar, aku benar-benar harus sendiri...

  semua menjadi tak terma'afkan, dan semua menjadi terlambat, dan aku harus sendiri, untuk waktu yang tak terbayangkan ...

AKU DIMAKAMKAN HARI INI
(sebuah ilustrasi kalbu yang dikutip dari Riza P.N)



"Orang yang membaca Al Quran, lagi pula ia mahir, kelak mendapat tempat dalam syurga bersama-sama dengan rasul-rasul yang mulia lagi baik; dan orang yang membaca Al Quran, tetapi tidak mahir, membacanya tertegun-tegun dan tampak agak berat lidahnya (belum lancar) ia akan mendapat dua pahala." (HR. Bukhari dan Muslim) 

ALLAHUMMA GUFRANAKA.....YA...RABB
Perlahan, tubuhku ditutup tanah,  perlahan, semua pergi meninggalkanku, masih terdengar jelas langkah langkah terakhir mereka aku sendirian, di tempat gelap yang tak pernah terbayang, sendiri, menunggu keputusan...
Istri, belahan hati, belahan jiwa pun pergi, Anak, yang di tubuhnya darahku mengalir, tak juga tinggal, Apalagi sekedar tangan kanan, kawan dekat, rekan bisnis, atau orang-orang lain, aku bukan siapa-siapa lagi bagi mereka.
Istriku menangis, sangat pedih, aku pun demikian, Anakku menangis, tak kalah sedih, dan aku juga, Tangan kananku menghibur mereka, kawan dekatku berkirim bunga dan ucapan, tetapi aku tetap sendiri, disini,
menunggu perhitungan ...

Menyesal sudah tak mungkin, Tobat tak lagi dianggap, dan ma'af pun tak bakal didengar, aku benar-benar harus sendiri...

Tuhanku, (entah dari mana kekuatan itu datang, setelah sekian lama aku tak lagi dekat dengan-Nya), jika kau beri aku satu lagi kesempatan, jika kau pinjamkan lagi beberapa hari milik-Mu, beberapa hari saja...

Aku harus berkeliling, memohon ma'af pada mereka, yang selama ini telah merasakan zalimku, yang selama ini sengsara karena aku, yang tertindas dalam kuasaku. yang selama ini telah aku sakiti hati nya yang selama ini telah aku bohongi

Aku harus kembalikan, semua harta kotor ini, yang kukumpulkan dengan wajah gembira, yang kukuras dari sumber yang tak jelas, yang kumakan, bahkan yang kutelan. Aku harus tuntaskan janji janji palsu yg sering ku umbar dulu

Dan Tuhan, beri lagi aku beberapa hari milik-Mu, untuk berbakti kepada ayah dan ibu tercinta, teringat kata kata kasar dan keras yg menyakitkan hati mereka, maafkan aku ayah dan ibu, mengapa tak kusadari betapa besar kasih sayang mu beri juga aku waktu, untuk berkumpul dengan istri dan anakku, untuk sungguh sungguh beramal soleh, Aku sungguh ingin bersujud dihadap-Mu, bersama mereka ...

begitu sesal diri ini karena hari hari telah berlalu tanpa makna penuh kesia sia an kesenangan yg pernah kuraih dulu, tak ada artinya sama sekali mengapa ku sia sia saja, waktu hidup yg hanya sekali itu andai ku bisa putar ulang waktu itu ...

Aku dimakamkan hari ini, dan semua menjadi tak terma'afkan, dan semua menjadi terlambat, dan aku harus sendiri, untuk waktu yang tak terbayangkan ... 


"Minta tolonglah kepada Allah dan janganlah menjadi lemah. Jika engkau ditimpa sesuatu maka janganlah mengatakan: 'Seandainya aku mengerjakan begini maka akan menjadi begitu!'. Tetapi katakanlah: 'itu semua adalah takdir Allah, apa yang dikehendaki-Nya dikerjakan-Nya'. Sebab kalimat 'Seandainya...'itu akan membuka pintu bagi setan (Al-Hadist)

Kamis, 28 April 2011

Kita kadang heran, orang seringkali menilai dengan parameter subjektif dan melihat orang lain dengan kacamata kuda sehingga sering kali terjadi salah paham dan tidak bertindak dengan arif dan bijaksana dalam menyikap sebuah peristiwa

   BER(EMPATI)SAN

    Kita kadang heran, orang seringkali menilai dengan parameter subjektif dan melihat orang lain dengan kacamata kuda sehingga sering kali terjadi salah paham dan tidak bertindak dengan arif dan bijaksana dalam menyikap sebuah peristiwa. Hal ini bisa terjadi karena minimnya kesadaran empati dalam memahami kelemahan, kesalahan, kekurangan, kejahilan, dan kenaifan orang lain.

Rasululloh SAW sendiri memberikan contoh empati yg sangat baik

     Syahdan, satu waktu ada orang Badui tiba-tiba kencing di dalam masjid. Hal ini membuat para sahabat bereaksi dan terpancing emosinya. Apa yang dilakukan Rasululloh SAW? Apakah beliau ikut terpancing emosinya dan memarahi si Badui? Ternyata tidak! Beliau membiarkan si Badui menyelesaikan hajatnya, kemudian beliau meminta para sahabat membersihkan najis akibat ulah si Badui itu. Usai dilakukan pembersihan, Rasululloh SAW memberikan penjelasan kepada para sahabat bahwa Arab Badui tersebut tidak tahu mengenai larangan kencing di dalam masjid, sehingga tidak perlu disikapi dengan emosi yg berlebihan.
     Justru tindakan Rasululloh SAW ini menghindari 3 mudharat: Pertama, si Badui terusik hajatnya; kedua, saluran kencing si Badui terganggu kelancarannya, dan ketiga area najis meluas karena si Badui panik saat menuntaskan hajatnya. Saat ini, sikap seperti Rasululloh SAW sangat sulit ditemukan, jika tidak ingin dibilang mustahil. Pemimpin terkadang malah memancing emosi rakyat biasa yg pemahamannya tidak terlalu mendalam/kurang berilmu. Akibatnya kerusakan terjadi di mana2 hanya karena masalah sepele serta tidak ada keinginan untuk berempati.

     ALLOH SWT sendiri berfirman,“Muhammad itu adalah utusan ALLOH dan orang-orang yang    
     bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama 
     mereka,” (Al Fath(48): 29).

     Itu sebabnya Rasululloh SAW begitu dicinta umatnya dan disegani musuh2nya. Beliau begitu mengedepankan sifat kasih sayang, mempermudah umatnya dalam menjalankan syariat agama, lebih memilih bersikap lemah lembut namun jika diperlukan bisa bersikap tegas. Beliau bisa marah namun sikap pemaafnya lebih banyak dan bisa dirasakan. Bahkan Rasululloh SAW pernah berpesan kepada Abu Musa dan Mu’adz pada saat keduanya hendak ke Yaman untuk berdakwah.

Gembirakanlah dan jangan kau takut-takuti. Mudahkanlah dan janganlah kau persulit.

     Sebagai pewaris Nabi, maka para da’i, mubaligh, ustadz, ulama, bahkan guru agama juga mestinya memberikan kemudahan bagi umat Islam untuk menjalankan perintah agama sebaik-baiknya. Tentunya, mereka mesti dilengkapi dengan ilmu yang cukup di samping juga kearifan dalam bersikap. Dengan demikian akan muncul sikap toleran sehingga akan selalu ada banyak solusi yg bisa dijadikann pilihan apabila mereka menemui masalah.

Rasululloh SAW juga bersabda
“Hendaklah kamu bersikap lemah lembut dan jangan bersikap kasar. Sesungguhnya tidaklah sikap lemah lembut itu ada pada sesuatu kecuali menghiasinya, dan tidak pula ia lepas dari sesuatu kecuali mengotorinya.” (HR Muslim)

Senin, 25 April 2011

Khalifah Umar bin Abdul Aziz menyadari betul sabda Baginda Nabi saw., “Sesungguhnya kekuasaan itu amanah. Pada Hari Kiamat nanti ia akan berubah menjadi kehinaan dan penyesalan, kecuali bagi orang yang mengambilnya dengan haq dan menunaikan apa yang diamanahkan di dalamnya.” (HR Muslim).

 Pemimpin Ke Neraka
 Arief B. Iskandar

Inna lillâhi wa inna iIayhi râji’ûn. Dengan ekspresi sedih, kata-kata itulah yang meluncur dari bibir Umar bin Abdul Aziz sesaat beliau dibaiat menjadi khalifah (kepala Negara Islam).
Sebelumnya, Umar memang sudah berusaha keras menolak untuk diangkat menjadi Khalifah. Namun, umat tampaknya lebih keras lagi ‘memaksa’ agar beliau bersedia menjadi Khalifah. Lalu terjadilah pembaiatan itu. Akhirnya, dengan ikhlas dan ridha, Umar menerima baiat umat. Namun, hal itu tidak membuat beliau tenang. Kegelisahan di dada ia bawa saat pulang ke rumahnya. Ia mengurung di kamarnya. Ia menangis. Dalam benaknya terbayang, jutaan rakyatnya siap menuntutnya di hadapan Pengadilan Allah pada Hari Kiamat nanti jika ia tidak bisa melayani, mengayomi dan melindungi mereka. Karena itulah, bagi beliau, amanah kekuasaan yang baru saja beliau terima adalah ‘musibah besar’. Khalifah Umar bin Abdul Aziz menyadari betul sabda Baginda Nabi saw., “Sesungguhnya kekuasaan itu amanah. Pada Hari Kiamat nanti ia akan berubah menjadi kehinaan dan penyesalan, kecuali bagi orang yang mengambilnya dengan haq dan menunaikan apa yang diamanahkan di dalamnya.” (HR Muslim).
*****
Dalam Islam, kekuasaan tentu bukan sesuatu yang haram. Bahkan hanya dengan kekuasaanlah Islam di muka bumi ini bisa benar-benar tegak, hukum-hukum Allah bisa kokoh berdiri, umat Islam bisa terlindungi dari ancaman musuh dan risalah Islam bisa tersebar luas dengan dakwah dan jihad. Dengan kekuasaan pula Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin betul-betul bisa terwujud. Itulah realitas yang benar-benar terjadi saat kekuasaan itu berada di tangan orang-orang salih, zuhud, wara’ dan amanah seperti halnya Umar bin Abdul Aziz, atau generasi yang lebih awal, yakni Khulafaur Rasyidin.
Namun demikian, selama penguasa adalah manusia, bukan nabi, mereka berpotensi keliru dan menyimpang dalam menjalankan amanah kekuasaannya. Inilah yang senantiasa ‘menghantui’ generasi salafush-shalih sehingga sejauh mungkin mereka akan menolak jika diberi amanah kekuasaan. Jika pada akhirnya mereka ‘dipaksa’ harus menerima beban amanah kekuasaan, mereka begitu takut dihisab oleh Allah SWT pada Hari Akhirat nanti jika mereka tidak amanah. Inilah yang tergambar dari ucapan terkenal Khalifah Umar bin al-Khaththab ra., “Seandainya ada seekor keledai terperosok di Kota Bagdad karena jalanan rusak, aku sangat khawatir Allah SWT akan meminta tanggung jawabku di Akhirat nanti.”
Inilah pula yang tergambar dari sikap Khalifah Umar bin Abdul Aziz saat beliau ‘ditegur’ oleh putranya, “Ayah, bagaimana jika ada rakyat Ayah yang begitu membutuhkan Ayah, sementara Ayah sedang duduk beristirahat di rumah?”
Seketika Khalifah Umar sadar, lalu bangkit dan kembali bekerja melayani rakyat. Padahal Khalifah Umar baru beberapa menit saja melepaskan penat. Keringat pun masih membasahi tubuhnya karena setiap hari hampir sebagian besar waktunya habis untuk mengurus dan melayani rakyatnya.
Jangan lupa, sikap dan perilaku para penguasa Muslim yang luar biasa seperti itu adalah saat negara benar-benar menerapkan syariah Islam secara total dalam institusi Khilafah Islamiyah. Artinya, selama mereka ‘lurus-lurus’ saja dan benar-benar menerapkan syariah itu secara benar, kekhawatiran untuk tidak amanah atau berlaku lalim terhadap rakyat seharusnya tidak perlu terjadi.
*****
Jika generasi salafush-shalih begitu khawatir dan takut menjadi penguasa, manusia-manusia zaman sekarang justru berlomba-lomba meraihnya. Dengan segala cara, meski harus menghamburkan uang ratusan juta hingga miliaran rupiah, mereka berusaha mewujudkan mimpinya; entah menjadi presiden/wapres, sekadar menjadi kepala daerah, ataupun menjadi wakil rakyat. Dalam hal ini, ‘keberanian’ mereka mengalahkan ‘keberanian’ Khalifah Umar bin al-Khaththab atau Khalifah Umar bin Abdul Aziz. Bagaimana tidak! Keduanya, saat menjabat sebagai khalifah, begitu takutnya terhadap hisab Allah pada Hari Akhir nanti atas kepemimpinannya di dunia. Sebaliknya, manusia-manusia zaman sekarang yang sangat ambisi kekuasaan, begitu beraninya ‘menantang’ hisab Allah SWT.
Saat mereka berhasil menjadi penguasa, kepala daerah atau wakil rakyat, bukan kegelisahan dan isak tangis yang mereka tunjukkan (sebagaimana yang ditunjukkan Khalifah Umar bin Abdul Aziz), namun kegembiraan dan rasa syukur. Jika demikian, sesungguhnya mereka tidak sedang bersyukur, tetapi sedang ber-’sukur’ (sukr, b. arab; mabuk). Ya, mereka sedang ‘mabuk kekuasaan’. Mereka lupa bahwa dengan kekuasaan, jabatan atau posisi sebagai wakil rakyat yang mereka raih dalam sistem sekular yang tidak menerapkan hukum-hukum Allah itu, mereka sebetulnya sedang berjalan menuju ke neraka; mereka sedang berlomba masuk ke dalamnya. Wal ‘iyâdz billâh.

Jumat, 15 April 2011

Persoalan Komplek Lingkungan



PERSOALAN KOMPLEK LINGKUNGAN
Dedi Hermon, Dr
(Dosen Prodi Geografi dan Pascasarjana UNP) 

              Dibawah struktur keputusan yang kita operasikan sebagai sebuah masyarakat yang mempunyai prasangka jangka pendek dengan sedikit sekali tanggung jawab dari pengaruh ekologis. Prasangka berasal dari pengetahuan dan data biologis penggunaan tanah, pasar, badan hukum atau kriteria keputusan pribadi. Singkatnya, keputusan mekanik meminta untuk mengoperasikan di luar atau tanpa memperhatikan ke alam.
                Dalam kenyataannya, alam dapat dikeluarkan dari kriteria keputusan hanya sejauh beban pembuangan dari masyarakat dapat diatur pada air, udara, atau kadang-kadang pada cara harga. Pembagian harga menganggap bahwa udara dan air adalah barang-barang yang gratis, mereka berada pada persediaan yang cukup untuk membuat mereka tersedia dengan gratis tanpa harga. Pada anggapan badan hukum atau pribadi dapat meletakkan tempat pembuangan asap atau menyolok kedalam udara atau air tanpa perhitungan harga mereka dalam laporan keuntungan dan kerugian.
                Bagaimanapun, udara berkualitas tinggi dan air yang menjadi langka dalam hubungan populasi kepadatan kota, sejenis harga yang mulai terasa, tidak uang tunai atau hitungan, harganya terletak pada pemasokan, tapi sebagai sebuah kesehatan, atau secara biologi, harga yang mempresentasikan penyakit atau hidup, bahaya untuk manusia dan spesies yang lain. Sebagai harga kesehatan atau pengorbanan menjadi nyata, masyarakat mencoba untuk membersihkan elemen yang mengandung racun dilingkungan dan berupa nilai di masyarakat yang dibayarkan dalam bentuk pajak dan pengeluaran belanja masyarakat. Jadi apa yang dibayarkan merupakan harga operasional bagi pengusaha menjadi harga kesehatan untuk beberapa orang atau harga masyarakat ke publiK.
                Jika ini beberapa pandangan dari susunan keputusan sekarang, kita mungkin menjadi ingin tahu (1) siapa-siapa pengurus lingkungan yang membuat beberapa keputusan yang mana sudah didiskusikan dan (2) Apa pengaruh khusus bagi mereka?

       Lingkungan Salah Urus?
    Seorang pengurus lingkungan adalah pembuat keputusan yang mempunyai pembagian sumber daya atau produk rencana mempengaruhi sirklus kehidupan ekologi. Rancangan ini mungkin dari produk fisika atau layanan dan rencana keputusan yang nyata atau tidak nyata sebagai pengembalian bahan yang mempengaruhi ekologi.
    Kebanyakan pengurus lingkungan adalah pembuat keputusan, pemerintah yang mengontrol penggunaan sumber daya, contohnya pengelolaan tanah, badan pertanahan, kantor pertambangan, kesatuan mesin-mesin, departemen pertanian, kehutanan dan bayak yang lainnya yang menentukan tempat atau kebebasan penggunaan sumber daya alam untuk kepentingan pribadi. Pada kondisi ini ada departemen yang mengontrol penggunaan sumber daya alam seperti Kantor Lingkungan Hidup, pada departemen perlindungan lingkungan yang mengambil tindakan dalam melindungi udara, air pada pemerintah kota, ada yang mengontrol/mengendalikan penggunaan air, mengontrol polusi udara, penggunaan tanah atau penetapan wilayah dan energi atau kebisingan suara transportasi. Semua kantor-kantor pemerintah adalah pengurus lingkungan pada saat ini yang mereka membuat keputusan tentang standar material bahan dan pemakaian yang mana pembaungan, mungkin merubah keseimbangan ekologi. Kantor pemerintah secara langsung membuat keputusan yang menggolongkan mereka sebagai pengurus lingkungan.
    Yang lain dan lebih banyak peresapan, pengurus lingkugan adalah pelakana pada usaha pribadi secara tidak langsung menghasilkan pembuangan, yang mana menjadi beban pada lingkungan, sebagai produk desain mereka dan menghasilkan produk pemasaran, kebanyakan pelaksana industri sendiri tidak secara normal memikirkan diri mereka sebagai pengurus lingkungan tapi dimasa mendatang, mereka miungkin diharapkan oleh kebijaksanaan umum untuk menjadi lebih diperhatikan tentang desain produk mereka dan pembagian pembuangan dalam hubungan langsung pada keburukan lingkungan. Contohnya ketika Gubernur California membuat sebuah pendengaran pada pembersihan timah penting dari minyak gas, pada tanah yang penting yang tidak hanya mengandung racun kepada spesies biologi tapi juga sebuah rintangan utama untuk mindesain sebuah mobil pembersih, pelaksanaan atas dari motor umum Dopon dan perusahaan minyak yang muncul, mereka tahu bahwa desain produk mereka dan penampilan yang dipandang sebagai penyebab polusi lingkungan, mereka tahu bahwa penanaman besar dapat dibuat untuk mengurangi pengeluaran mobil dan mereka datang pada peran dari manusia yang mengambil aksi sebagai pengurus lingkungan.
    Sekarang ada tentu saja tidak berjudul hari ini dikatakan seorang pelaksana pada sebuah usaha adalah pengurus lingkungan tapi kebanyakan peneliti, pengembang dan pelaksna masih akan dengan peningkatan yang disebut untuk memainkan peran, baik pada pembersihan desain produk yang sekarang sedang dicemari lingkunan atau pada pemikiran pada peningkatan tentang akibat lingkungan dari keputusan industri.
    Perusahaan minyak diminta untuk mempertimbangkan beberapa pertimbangan sebagai pengrusakan ekologi yang disebabkan oleh hancurnya tundra dan gangguan tetap di Alaska untuk membuat pipa saluran dari lereng utara, dari kontrol peluapan minyak, dari penemuan alat perlindungan baru untuk mencegah api pada tempat pembrorosan minyak laut. Mereka juga diharapkan untuk menghitung harga dari produksi gas gratis dan pengilangan gas dengan penilain akan tinggi tanpa bahan tambahan. Ini adalah semua keputusan-keputusan pada daerah dari pelaksana lingkungan, apakah mereka sudah punya nama atau belum.
    Tipe yang sama dari keputusan-keputusaan adalah sedang diperlukan pada pabrik lain; perusahaan mobil untuk mendesain mesin pengeluaran gratis yang baru, perusahaan kimia untuk bertemu pada kualitas standar aliran yang tepat, pabrik kertas membatasi bau busuk dan membuang cairan belerang hitam tanpa pembuangan jalan air, dinas penerbangan mengurangi pengeluaran mereka dari pengeluaran khusus dan ketinggian yng tinggi, Pabrik baja mengurangi dioksida belerang dan flouride dari proses peleburan, pabrik pestisida untuk membuang air raksa sebagai obat penghapus kuman penyakit pada biji-bijian, pabrik energi memilih tempat baru dari lubang udara yang sudah siap dipenuhi dengan polusi, kekuatan inti pabrik untuk mempelajari pengaruh radiasi atau polusi yang berhubungan dengan panas dan lagi dan lagi semua keputusan-keputusan ini adalah pelaksana lingkungan itu.
    Masalahnya tidak siapa yang sekarang mengenal dirinya sebagai pelaksana lingkungan tapi diamana keputusan-keputusan dibuat yangmengakibatkan lingkungan. Mereka dibuat pada jarak lebar pada pabrik dan organisasi pemerintah. Apa yang pelaksana ini butuhkan bukanlah sebuah nama baru untuk aktivitas lama, agaknya mereka membutuhkan subuah badan ilmu pada bagaimana menghubungkannya dengan masalah ekologi mereka membutuhkan sebuah pendekatan dan metodologi untuk menilai pengaruh dari aksi mereka pada lingkungan. Mengapa sebuah pertanyaan, kapan mereka maju tanpa satu pendekatan sebelumnya ? Jawaban yang sederhana adalah bahwa sebuah krisis lingkungan timbul yang mana memerlukan sebuah pandangan baru dan maninjau kembali susunan keputusan apakah krisis itu dipecahkan.

       Lingkungan yang Bermasalah atau Masalah dalam Lingkungan?
                Krisis lingkungan muncul tiba-tiba pada pemandangan Amerika, lebih kurang pada tanggapan kebanyakan masyarakatnya. Sejumlah luapan minyak dengan minyak tanah perendaman sepele, jarak pandang lebih buruk dan kualitas udara melampaui ambang batas di kota-kota, kekurangan air, danau melodorous dan kesulitan dari tidak mengotori penemuan atau kekurangan tempat rekreasi. Membawa realisasi dari kualitas hidup dan lingkungan yang kurang. Apabila anak muda dari negara ini membicarakan lingkungan sebagai sebahagian penyebab dari simbol ketidak puasan mereka, dengan demonstrasi dan menulis yang mana orang dewasa ditemukan sulit untuk menyangkal.
                Bisa jadi lebih dasarnya, populasi menjadi lebih dari dan hasil sebagai hasil kotor rasional naik menjadi triliun dolar pertahun pengumpulan pembuangan di kota-kota ini menjadi lebih dari lingkungan alami dapat mencerna sementara alam sudah mempertimbangkan pengisapan dan kemampuan pembersihannya, melalui angin dan hujan, bakteri dalam tanah, cairan dilaut, kosentrasi pemborosan sudah meliputi kekuatan regenarasi
    Data ini menyarankan bahwa sisa pemborosan aktif dikonsentrasikan pada 1 % dari urea tanah yang di tingkatkan sekitar 2/3 dasarwasa. Beberapa peningkatan yang besar pada pemborosa, apakah pada tonasi atau persentase, menjadi kelihatansebuah keburukan lingkungan.

    
      Yang suka "Mengentutkan" Lingkungan
        Pada kondisi besarnya jumlah dari pemborosan yang menelan mendorong pada lingkungn dengan triliun dolar ekonomi, ada penggolongan spesial dari pemborosan yang menyebabkan menguburkan kesulitan-kesulitan baru, karena itu, komposisi pemborosan tidak sama, sebagai pembagian terdahulu. Dalam masyarakat yang lebih sederhana, dimana makanan, serat, pemborosan manusia dapat secara dasar dicerna pada tanah. Dengan peningkatan teknologi, pembuangan dari baja berat, anorganik, atau sintetik (buatan) asli yang meningkat pada rata-rata tinggi yang tidak seimbang, dan bahan-bahan kimia ini dengan tidak mudah membusuk di tanah. Bagaimanapun, banyak bahan kimia dapat larut pada air, tapi satu kalli di larutkan, prosesnya adalah semua tapi tidak dapat di ubah. Kemudian perputaran air menghasilkan bahan kimia menyebar keseluruh dunia.
        Tidak ada perubahan yang lebih penting untuk  manusia semenjak abad-abad lampau dari bahan kimia lingkungannya, dengan akibat dari pengotoran yang belum pernah terjadi sebelumnya pada udara, makanan, dan air. Sebagai dasar peningatan bahan kimia, habitan manusia menjadi lebih terancam porsi populasi yang lebih besar. Memperpanjang pembukaan untuk polusi kimia tingkat rendah yang telah diteliti secara biologi mempengaruhi rata-rata dari iritasi kecil ke penyakit kronik/terus menerus, menbatasi pengaruh-pengaruh termasuk peradangan pada mata, usus, bagian hidung, kulit, atau keseringan kedinginan. Respon yang spesifik dari sebauh peningkatan lebih alami termasuk asma, bintik merah, exzema, pengyakit bengkak pada paru-paru, kekacauan keahlian masak. Gejala yang lebih umum adalah kelelahan kronik, sakit kepala, kelalaian, dan rendahnya pemahaman, kelelahan , atau konsentrasi. Ekologi penyakit jiwa termasuk kebingungan, tekanan dan sikap gila, sudah di dapat.
        Akibat kesehatan dari kimia lingkungan membuka kebenaran kesimpulan dari kekuatan pengobatan dari kesehatan lingkungan (capterl ) yang menghasilkan keamanan yang tidak cukup terjamin, sebaliknya jumlah orang yang mudah kena penyakit dari permukaan bahan kimia tidak dapat di tingkatkan.
        Jika memperbaiki keputusan mendatang memperhatikan bahaya kesehatan dari permukaan kimia, berarti untuk memonitor polusi manusia yang perlu untuk menemukan penyakit atau perubahan mutasi (contoh , mutasi adalah hubungan perubahan tetap pada meteri turun-temurun pada kromoson / gen ) pertemuan pada mutasi kimia, di dukung oleh National Akademi Science dan pelaksana obat-obatan dan makanan US, ditemukan banyak ahli sekarang yang mengatur kerugian kimia, menyebabkan rusaknya kromoson, diantaranya yang paling serius dari bahaya biologi sekarang. Peningkatan baru-baru ini pada pengertian ilmu genetik menbawa sebuah bahan kimia baru yang langsung lama pada lingkungan.
        Kerumitan genetik pada manusia dan jumlah besar dari bahan kimia baru pada lingkungan menghasilkan pontesial tinggi untuk mutasi. Gen control protein sistesis ,dan lebih 1500 penyakit dari genetik asli yang abnormal atau absen protein. Pengaruh yang membahayakan dari mutasi ini muncul dalam bentuk kelemahan umum psikologi, kurangnya perlawan pada penyakit, masa hidup yang lebih pendek, dan kurangnya kesuburan. Mutasi sekali diperkenalkan, sisa materi genetik sejauh 40 keturunan, dengan setiap pembongkaran keturunan untuk meningkatan bahaya mutasi sebagai tambahannya sendiri mutasi baru pada penerimaan dari waktu lampau.

       Yang suka "Kasih Parfum" ke Lingkungan
           Dalam keadaan menghasilkan perubahan kimia dan fisika pada lingkungan yang mengakibatkan kehidupan dan kesehatan semua spesien,termasuk manusia,susunan keputusan lampau juga dihasilkan pengaruh lingkungan terhadap estetika kita atau ukuran emosional,kita sudah sedang merasakan tentang lingkungan kita,apakah mereka kelihatan menyenangkan atau tidak,apkah kita merasa senang atau tidak,perasaan ini di perhatikan sebagai penilaian kita dari kualitas atau indahnya lingkungan,dan keistimewahannya juga,kualitas dan indah,telah di dapat dari masa lalu, Joseph L.Fischer dalam laporan tahunan dari sumber daya untuk masa depan,sebuah penemuan institute sumber daya untuk meningkatkan ilmu dari sumber daya konservatif,meliputi perubahan kualitas ini sebagai masalah kita yang paling penting.Tekanan populasi,pertumbuhan industri,dan tingkah laku dari perbedaan telah menyebabkan kemerosotan lingkungan yang serius,air dan polusi udara yang berdekatan ke pandemic. Pengaruh estetika kota adalah semua  tapi di abaikan sebagai area kota yang menduduki lebih dari lebih sisi kota. Masalah – masalah sumber daya dari generasi berikut terancam dari kualitas lingkunannya.
                Pada sisi estetika,seorang arsitek, Peter Blake, meratapin kejelekan Amerika,orang Amerika diberkahi dengan tanah yang indah,beraneka ragam dan bagus sekali sebagai di manapun di bumi,namun Negara ini menjadi dengan cepat tempat perkampungan miskin,sebuah aib dari bagian yang besar. Orang inggris menyebutnya kekacauan yang di buat masyarakat Amerika, kota-kota telah memisahkan bangunan yang bagus dan lingkungan yang mahal,melebihi itu,ada jalan-jaln  megah,plaza atau kantor pusat,dan pinggiran-pinggiran kota adalah tetap tidak berkesudahan dari rumah-rumah kecil pada jalan-jalan yang kecil, semua diselingi dengan spanduk atau bilboard jalan raya, kedai makan yang berkedip-kedip, tempat parkir mobil yang besar, dan tanda–tanda hampir ada di mana-mana, tanda-tanda menyilaukan diisi dengan pesan sepele. Mutu rendah dari perkerjaan manusia sekarang menyeramkan mata tampa berhenti. President Lyndon B.Jhonson menyatakan banyak poin sama dari pandangan pada pasangan di kongres tahun 1965.
           Teknologi moderen, yang telah banyak bertambah pada hidup kita, dapat juga mempunyai sebuh sisi yang gelap. Tak terkontrolnya hasil pemborosan mengacam dunia tempat kita tinggal, kesenangan kita, dan kesehatan kita, udara yang kita hirup, air kita, tanah, dan margasatwa, di binasakan oleh racun dan bahan kimia yang di produksi oleh teknologi dan pabrik. Kerangka mobil-mobilan yang di buang di sisi kota.Masyarakatyang sama yang sama menerima hadiah dari teknologi, harus, sebagai suatu kerja sama, mengambil tanggung jawab untuk mengontrol.
           Setiap sistim sungai besar sekarang di polusikan. Jalan air yang merupakan sumber dari kesenangan dan keindahan dari rekreasi di larang untuk manusia dan tidak dapat di setujui untuk di lihat dan di baui. Selanjutnya polusi ini mahal, memerlukan perawatan mahal untuk minum air dan menghambat operasi dan pertumbuhan pabrik.
 
        Akibat "Otak Porno" Orang Kota
         Kejelekan kota kebanyakan kesalahan manusia. Kita kita tahu bahwa kota itu indah, kita pergi sebagia turis kekota yang lebih tua di Eropa dan Asia untuk melihat bagai mana kotanya, dengan plaza, jalan-jalan terbuka, bangunan-bangunan megah, taman-taman yang orang gunakan dan nikmat, sentuhan artistic yang aneh-aneh. Bahkan Negara terbelakang dari dunia mempunyai alul-alun, plaza, taman, gereja, dan bangunan umum, waluapun populasinya umumnya miskin.
           Kota-kota umumnya mempunyai keuntungan mengagumkan, yang lepas pada sifat-sifat yang membosankan, kemacetan, dan masalah-masalah yang sangat besar. Keuntungan mereka di bedakan dari aktifitasnya, kesempatan untuk pendidikan,, budaya, perkerja, hiburan dan kesempatan untuk bertamu orang-orang dalam tempat yang berbeda-beda pada espek ini, kota lebih kaya, berguna dari dearah luar kota bagaimana indahnya tanah terbuka,. Sungguh menguntungkan kota tidak diragukan mengapa orang-orang mlebih menyukainnya, terlihat dari gaya historic lama menuju kota. Aspekyang jelek dan menyedihkan dari kota dengan secara besar mengarah kepada apa yang di lakukak manusia, sejenis ketidaksamaan, dengan usaha, diralat. Ada kemungkinan untuk kesalahan kota yang berdiri paling tajam.
          
    Pertama pengertian kekusutan/pendekatan berbau harum keributan dimana-mana membuat kota tempat  luapan ketegangan emosi, kota mencakup kedengkian termasuk lapangan terbuka itu terlalu dekat, terlalu ribut, terlalu membingungkan, terlalu panas, terlalu berbau, terlalu kotor, terlalu berpolusi disekitar lingkungan kota tidak membutuhkan cara itu dan kota yang paling besar di dunia memberikan satu ukuran dari undangan dibanding ukuran dari penahanan 
    Kurangnya identitas yang ada adalah kesalahan umum kedua dari kota, Sebuah lingkungan yang menyenangkan adalah perbeda mahal, dengan bagian-bagian berbeda dan bervariasi, dan karater sendiri. Kita suka mengenal dengan bagian kota, tempat yang di rasakan seperti rumah atau tempat kita sebagai tempat kita keriangan atau kegembiraan. Pengaturan fisik didisain untuk menujukan perbedaan manusia, dari pada meninggalkan kita terjerat dari kelakuan dari rumah seragam pada jalan yang sama.
           Sumber ketiga dari bahaya dalam kota kita adalah kekurangan dari hubungan, bergabung bersama pada bagiannya, sejenis sifat yang mudah di baca yang membiarkan kita membaca karaternya. Jika kita menghubungkan dari kita kekota dan banyak bagiannya, Kita butuh suatu ukuran untuk mengangap suatu yang kita bagaikan pada era kota khusus bahasa kota sekarang berbeda-beda, bingung, penjuh dengan keadaan tidak tersambung, yang mana keuntungan klota tidak jelas, dan pengalan-pengalam kaya yang tersedia di dalamnya.
          Kekuatan orang Amerika adalah kesalahan keempat, kota Amerika kelihatan seperti mereka, letek jaringan pada garis seksi pengukur, yang di setiap penjejalan dengan kontruksi murah yang membuat paqling cepatnya dolar untuk pemiliknya, seperti tujuan tidak menghasilkan akses. Tak terbatas yang kota besar punya. Ukuran kebebasan pribadi memerlukan persedian tertentu untuk pengaturan fisik, Ukuran dari pilihan Skala yang lebih besar, pemborosan lelucon aneh, ketidak dugaan, penemuan baru untuk di jelajahi.
           Ketidaktertarikan, kota besar sekali kelihatan tetap tapi dalam kenyataannyan berubah drastis dan perubahan ini, kita mempunyai maksud untuk menghasilkan lingkungan yang menyenangkan untuk semua, Kemampuan meningkatkan kualitas pengaturan dalam rumah, tempat terjadi peristiwanya, Tapi bahkan lebhih dari bentuk kota pada skala besar yang kita hasilkan.

      Struktur "Kapalo Suku" yang Suka Campur Tangan terhadap Lingkungan
          Jika kita mengakui memperbaiki indahnya dan kemurniaan dari lingkungan pada kehidupan kita, kita butuh pengertian kedua pengaruh umum dari masalah kita, yang sudah berani di tulis, dan lebih pentingnya, susunan hubungan dari aktifitas manusia ke sistim ekologi. Karena itu, Apa yang kita lakukan pada akibat organisme lain ? Bagaimana kita melakukannya ? Bagaimana hasil aktifitas kita ke dalam ekosistem yang bermacam-macam ? Kita telah melihat bahwa pengaruh aktifitas kita telah menjadi bahan kimia pada lingkungan, dengan hasil polusinya dan bahaya biologi, dan keburukan lingkungan, yang  di padang sebagia hasil susunan atau menempatkan pasangan dengan fungsi ekosistem alam. Ayo kita lihat susunan alami  dari  lingkungan untuk melihat interaksi yang terjadi.
       Karakteristik susunan dari ekosistem di tentukan oleh dua putaran dasar :
1.       Energi dan putaran materi yang menyediakan metabolisme untuk menghasilkan pengguna organisasi.
2.       Putaran bioleo kimia yang nilai gizi atau rantai makanan. Pertama ini adalah putaran pemakaian yang energinya di cocokan ke dalam bentuk yang dapat kita pakai, Kedua adalah putaran tenaga yang di masukan yang di gunakan, didistribusikan, dan di konsumsi.
         
          Walaupun kita menbicaran energi dan putaran energi sebagai 2 proses dari ekosistem, setiap kenyataannya di buat oleh banyak pokok. Proses di mulai sebagai solar system radiasi eneargi ke permukaan bumi. Tumbuhan memerlukan matahari untuk gizinya dari materi geologi  dan air, putaran sekitar mendisribusikan materi ini dalam bentuk khusus atau uap air wilayah besar pada globe. Putaran air hidrologi adalah perpindahan fungsi menghasilkan panas energi dan dingin, perpindahan materi sebagai pelarutan benda padat, menjadi agen zat cair pada tumbuhan dan binatang, menyediakan kekuatan air, gudang air di bawah tanah, dan penempatan dan pembusukan penbuangan pada aliran dan lautan.
           Biomes adalah iklim ekologi di hasilkan oleh bentuk dan structure dari permukaan bumi (geologi materi orang tua) pada hubungan pada persedian solar energi, meteorology, dan kondisi hidrologi pada tempatnya, Iklim ini menyimpan dari bentuk bumi kondisi kehidupan pada autotrof tertentu atau menghasilkan organisasi seperti tanaman atau phytoplankton di laut, memanfaatkan  cahaya matahari untuk mengproduksi gizi dan memulai rantai gizi dalam biomes yang sama, heterotrof atau organisme pemakai seperti planton, bakteri atau binatang, menggunakan gizi di buat oleh organisme autotrof untuk menyusun kembali atau syntesis gizi dalam bentuk yang lebih komplek. Organisasi pengguna ini adalah tumbuhan dan pemakan daging (herbivore dan karnivora) yang hidup dan mati, sisa mereka di kembalikan ke putaran material dengan organisme pengurang (umumnya bakteri).
          Banyak lingkungan yang menpersiapkan banyak kesempatan unuk campur tangan  manusia ke dalam ekologi, untuk keseimbangan antara pokok lingkaran, dan dalam biomes khususnya, yang sulit dan meliputi jutaan interaksi organisme dengan yang lainnya. Manusia dengan campur tangannya pada permukaan alam, mampu menghasilkan kadar garam padas tanah, untuk menghancurkan Tigris dan Euphrates Basins Sebaik porsi Kalifornia, untuk menghasilkan badai debu tahun 1930-an, untuk mengproduksi kelebihan populasi dari binatang mengerat di Barat oleh penghancuran reptil, membunuh ikan, dan polusi di setiap aliran di US, dan mengembalikan banyak mil dari batas di bawah air dengan membendung 2000 banjir. Kita sudah mencapai ilmu kita dengan Jendral Proyek seperti bangunan tinggi Aswan Dam yang sekarang kurang subur dari Nile dan industri perikanan di laut tengah dan kita membinasankan populasi burung laut di teluk dan pantai Barat di US.
         Bagaimana kita mengatur melakukannya, tampa mencoba ? hal yang tidak dapat di sangkal manusia dari baiknya maksud atau kapasitas dari pengrusakan dan poengacam alam. Prinsip berarti kepitaran kita adalah beban sistim perubahaan alam, udar dan lingkungan air, dengan semua pengurangan dan materi yang tidak di kehendaki,  Perbedaan lingkungan dan hidrologi menjamin bahwa percemaran materi ini akan di sebarkan keseluruh dunia dan demikian mereka masuk ke biomes dan rantau gizi.

        Isi Perut Kota    
     Prinsip manusia membuat susun yang menghalangi alam adalah Kota industri. Kita mungkin mengenal kota sebagai menpunyai sebuah metabolisme atau energi material lingkungan, Karena itu, energi dan material  adalah pemakaian dalan kota yang di proses, dan menjadi hasil.Metabolisme untuk kota dari satu juta orang bias diilustrasikan dengan tiga pemasukan  :air, makanan dan bahan baker di figure 2 – 1.

Figure 2  -  1 Metabolisme Kota
          ( Ton per hari )
Pemasukan
Pengeluaran
Air                             625.000
Kotoran                         500.000
Makanan                         2.000
Penundaan benda padat           120
Bahan Bakar             
Penolakan                           2.000
Batu Bara                        3.000
Polusi udara     
Minyak                             2.800         
Partikel                                150
Gas Alam                          2.700
Belerang dioksida                  150
Bahan baker Mesin           1.000
Nitrogenoksida                      100    

Hidrakarbon                          100

Karbon monoksida                  450
                              
   Ini bukan berarti semua material dan pemakaian energi dan pengeluaran untuk sebuah kota untuk satu juta orang, karena tidak ada yang ditunjukan dari pabrik atau pembuangan kimia pabrik, tidak semua pemakaian alami ditunjukan, contohnya sesuatu pada permintaan 5 Milyar Ton dari lingkungan tertutup atau perpindahan udara dapat sebagai pemasukan untuk kota baiknya.
Besarnya figure pada metabolisme kota dari 1 juta orang dilihat sangat besar, dan satu anggapan bahwa ada lebih 3 Milyar orang di bumi, mungkin 3000 X banyak material dan pembuangan, itu menjadi jeals bahwa air dan sistim transportasi udar dari alam adalah beben berat dengan sisa-sisa manusia. Poinnya adalah masyarakat mempunyai penghasilan sendiri dan pengguna system organic. Penghasil kita mengambil material dan energi dari bumi, dan konponen Heterotropic manusia menggunakan materil dan mengembalikan mereka ke bumi, Tapi penerimaan system bumi bukanlah sebuah wadah tak berdaya yang mampu menggunakan asam belerang atau apa saja yang memekan material yang kita harapkan untuk meletakan di dalamnya.
Sistim penerimaan ini adalah sebuah Biome, iklim teritorial dari alam dan organisasi adptive, pembuat makanan, pengguna makanan, yang membutuhkan kimia khusus dan keseimbangan materi untuk hidup. Ketika system penggunaan manusia adalah mengandung racun tinggi, kurang baik,atau mutasi, hasil dari Biome ini sering menyebabkan kematian. Kematian khusus mungkin tidak masalah kita, Tetepi masalahnya adalah spesies yang mati adalah bagian dari rantai gizi.


       "Taropong Lauik"
 Satu tempat dimana kita mendapat beberapa ukuran dari npolusi kita dan mencenmari lingkungan adalah kehidupan laut. Di sungai dan laut, dapat di dapat pengaruh lingkungan dari aktifitas manusia, karena sistim hidrolik air sangat bagus sekali untuk perpindahan material dari ekosistem ke yang lain, termasuk dari ekologi manusia ke kebudayaan laut.Muara adalah laboratoriumpenting untuk p-enelitian lingkungan dan kehidupan laut adalah Intrusment dan sensor yang dapat di liohat hubungan.Metabolisme dengan Biomes muara, Muara adalah tempat mengalirnya sungai bertemu air pasang di laut dank arena mengalirkan mineral dan material organic dari tanah, mereka kaya akan mineral dan gizi yang berlebih kekeyaan dasarnya di bantu dan dijalankan oleh angina dan pasang, khususnya  penahanan, pembilasan rawa, perputaran yang memgirimkan gizi untuk mencapai habitat organisme, ikan dan kerang-kerang. Sementara muara lebih dalam temperaturnya dari pada laut dan kadar asamnya juga, mereka juga kaya dengan air segar.
Departeman Nasional Estuary Study dari bagian interior mencatat aribuan spesies dari bakteri, tumbuhaan, dan binatang berkembang di muara. Air muara di kenal untuk udang, kepiting,tiram, remis besar,remis, potongan ikan banding, ikan air tawar,ikan laut yang pepeng, unggas air, burung darat, burung rawa,burubg but, dan mamalia air.


       Muara
Muara adalah tempat lahir dari laut hari ini dan ribuan tahun yang lalu, Dahulu kala, reptile leluhur dari manusia merangkak dari muara rawa menjadi tanah penghasil, karena itu tempat lahir kita di sana terlalu di air muara. Dalam kondisi yang bagaimana kita menemukan muara sekarang?           Setiap orang dari muara di US di batasi oleh manusia 23 % sangat di batasi, 50 % cukup di batasi, 27 % agak di batasi oleh prinsip pembatasanny telah dikerukkan. Pengukuran adalah dasar untuk kelautan pergi atau pelabuhan kapal kecil, yang mungkin mengubah produktivitas dari muara yang menggangu gizi kaya dan merusak dasarnya, meningkatkan aliran kuat dan erosi, mmengubah aliran pasang dan mencampur bahan dari meningkatkan kekeruhan. Dari 1950 -1969, 665.000 dari zona muara yang di pindahkan dari penggunaan alami dengan pengerutan dan pengisian,atau 4 % dari area muara di US.
Pelayanan kesehatan umum memulai sensus tiap tahun dari ikan yang dibunuh segar-segar dan air laut tahun 1960., sensus 1964, 485 laporan dari pembunuhan ikan dilaporkan, total 18,387.000 ikan, 2/3 pembunuhan disebabkan oleh bahan kimia pabrik, ¼ dari pembuangan kota dan sisanya dari material pertanian yang mengandung racun. Dari beberapa laporan ada kejadian yang specific terjadi sebagai berikut :
1.       Sebuah perusahaan semen umumnya tanknya sama rata dengan penggilingan semen basah yang dialirkan, tinggi isi valkaline disebabkan aksi pembakaran, membunuh 1500 ikan dan kehidupan laut lainnya. Ikannya dilaporkan mencoba melompat keluar air dengan putaran aneh dan berenang ke darat.
2.       Sepotong timah dari air oksigen nol, dibebaskan dari bendungan pindah menuju aliran membunuh sekitar 2000 ikan. Semprotan gudang pada sebuah rumah membunuh anai-anai / rayap, hujan yang tiba-tiba mencuci dieldrin membuat sutau aliran dan membunuh ikan air tawar.
3.       Sebuah perusahaan yang diperingati untuk menjaga semua material, dialirkan pada endapan Lumpur yang kotor dan masuk ke air. Kehidupan laut hancur dari 1 mil jangkauan dan kerusakan terjadi mencapai 6 mile.
4.       Sebidang ladang kentang, pekerjaannya mencuci galon pengendapan dari semprotan terakhir ke 1 pon pertanian ke sungai kecil, membunuh 14.850 ikan. 5 tahun akan datang 1969, pembunuhan lebih dari double 41 juta ikan. Satu pembunuhan menghancurkan 26 juta ikan di Danau Thonotosasa, Florida, ketika perawatan tanaman mengurangi oksigen di bawah air kehidupan.


            Distribusi Kerusakan
Dari 400 pasang burung undan di kalifornia selatan pantai tahun pantai tahun 1970, Pelikan memakan bahan kimia di laut, sehingga menghalangi formasi sel, dan bayi pelican dihancurkan oleh sarang orang tuanya. Di pantai teluk hidup diantaranya telur-telur pelican hanya sedikit. Di barat laut Pasific Embrio dari burung Rajawali / elang ditemukan pada sebuah selaput dengan tidak ada formasi sel sama sekali
                    Di laut, ikan tongkol ditangkap lebih dari 0,5 bagian perjuta dari uap air yang dikenal standar     perlindungan oleh Adinistrasi makanan di New York menggelengkan ikan tongkol dan mendapatkan 2x lebih air raksa sebagai izin standar.
                    Polusi air raksa ditemukan dalam 33 negara dan dikanada , menyebabkan banyak area ikan ditutup, air raksa tercemar di Sweden dan Finland adalah sama tingkatnya di US. Namun, peningkatan ikan lebih tinggi di Scandinavia dengan hasil beban manusia dari air raksa metal racun di Jepang, Jepang mempunyai III kasus dri racun air raksa, dengan 53 kematian, antara 1953 dan 1960 dari dosis tinggi yang dijejaki untuk tumbuhan kimia polusi teluk mina mata. Dr.Junui di Jepang, menemukan kehadiran air raksa dalam makanan laut.
                    Air raksa tidak sendiri antara metal sebagai agen mengandung racun untuk manusia, kerugian lingkungan serius dan pengaruh kesehatan diamati untuk ¼ metal dalam pemakaian ekonomi hari ini, konsumsi baja dan kimia sintetik yang asing ke lingkungan alami meningkatkan dengan cepat. Contohnya pengaruh baja yang mengandung racun dengan ciap modal tersedia. Campuran nikiel dan berlium mengumpulkan paru-paru dan menyebabkan penyakit yang mematikan. Pengirup barium pada jumlah yang cukup menyebabkan hati, usus, syaraf tak teratur, kodmium, selenium menghasilkan keturunan abnormal antara laboratory kecil dan pembukaan panjang dari beragam dan molybdenum mengubah perbandingan, Dosis yang rendah dan logam keputihan dengan pendeknya jangka waktu dari labor kecil dan pengontrol pengalaman pada lingkungan bebas baja meningkatkan jangka waktu menjadi ¼.
                    Akibatnya dari tercemarnya lingkugan pada kesehatan manusia tidak di ketahui jelas, tetapi jika satu indikaator adalah kemunduran jumlah spesies seperti burung dan ikan. Total ikan yang di tangkap di laut menurun. Seorang ahli biologi menglengkapi analisisnya dari kematian burung dengan tidak, ditemukam DDT , tapi di eldrin, air raksa, lead, PCB, ETC.
                    Dengan sangat membantu sebagai spesies adalah masalah diagnosa lingkungan, kemungkinannya ada banyak bentuk populasi lingkungan yang tidak mempunyai indicator yang lebih peka dari manusia.
                    Pengaruh dari hubungan manusia dengan lingkungan melewati racunnya dan racun pada gizinya. Ativitas manusia mempunyai perubahan potensial dari solar energi yang baik. Pada beberapa dascawarsa yang lalu, alat penyemprot alrosol ( debu dan pratikel ) terdiri dari lingkungan dapat mencapai 6 – 8 dalam 50 tahun ke depan, dari pembakaran bahan fosil. Peningkatan pada debu dan global yang 3,5 C, seperti penurunan temperature melebihi permukaan bumi untuk beberapa tahun cukup untuk menembak zaman es.


Jalan Terang Mau Keluar

                    Ilustrasi ini mungkin cukup untuk menunjukan aktivitas manusai berhubungan dengan kekuatan alami yang besar yang sedikit di mengerti oleh ilmu/pikiran manusia. Kita benar-benar sedang bermain pada permainan mematikan tampa tau peraturannya. Akibatnya sudah mulai merusak spesies indikator/penunjuk. President Amerika sudah memperingatkan bencana ekologi. Perlukah bencana terjadi sebelum kita mampu membaca tanda tentang kita dan masa lalu di negeri Inggris seabad yang lalu ?
                    Dengan peningkatan industri seabad lalu, Inggris meningkatkan sangat besar dalam kota-kota kematian di kata besar sebagia rakyat Negara migrasi ke area kota untuk berkerja di penggilinggan tektil. Kepadatan terbuka pada fasilitas kebersihan orang miskin, dan kota-kota yang kotor dan berwadah. Peningkatan jumlah kematian senkatan populasi kepada krisis pegukuran dalam kesehatan masyarakat untuk membersikan lingkungan mereka. Ketiba-tibaan dengan orang Inggris mendapat ukuran penglihatan dan berbau dan menyadari untuk satu kalinya mereka hidup pada pupuk kandang, bangun dari kedua janji dan kemalangan dari perubahan industri.
                    Sekarang lebih dari seabad yang akan datang, teknologi industri mengenalkan kepada kita lagi janji-janji baru dan kemalangan-kemalangan, kemudian kita harus berfikir melalui mekanik untuk perubahan sekarang. Manusia dan perubahan institusi datang dengan pelan, sementara penyebaran pencemaran udara dan aliran sungai pindah dengan cepat, masalah ekologi sudah datang, sejauh, diutamakan dengan mengantur standar lingkungan dan maksud harapan teknologi untuk memecahkan masalah. Sementara kita mengkonsumsi cara sama dan rata-rata di waktu lampau. Tapi control sederhana melebihi pengeluaran yang tidak akan memperbaiki kerusakan ekologi. Teknologi itu sendiri tidak dapat memecahkan masalah, teknologi adalah sebuah masalah.
                    Keputusan kita membuat proses pada pertemuan teknologi yang membawa kita ke krisis lingkungan. Solusinya adalah sesuatu yang lain solusi tingkah laku, pendekatan pengelolah, dan metodologi keputusan baru. Sayangnya, kita adalah masalah dalam konflikukita sasaran pada penggunaan teknologi,  Bagaimanapun kita harus belajar mengatur diri kita dan teknik industri untuk mengambil tanggung jawab dari pengaruh ekologi, keseimbangan buku di perhatikan dengan bagaimana kita mengambil keputusan dan bagaimana kita mengatur diri kita lebih dengan llingkungan.    

----------OOOO----------             
                 

 
  
                   


                               

   



               

                                      



Daftar Pustaka

Edmunds and Letey,  Environmental Administration, .

Agus Irianto, Rrof. DR, M. (2007)  Dosem pembimbing mata kuliah Kependudukan dan Lingkungan