Rabu, 23 Maret 2011

Silahkan dibaca: PERTEMUAN DENGAN IBLIS

 Pertemuan dengan Iblis
Dedi Hermon, Dr
 
 
Seperti kilatan cahaya hijau yang menyambar, aku merasakan dia benar-benar ada. Tiba-tiba aku sudah merasakan dia sudah di kamar bersamaku, namun aku tahu apakah itu sesuatu ataukah seseorang. Kuangkat kepalaku dari kitab kuning yang sedang aku baca. Kitab ini adalah salah satu kitab sihir kuno yang kertasnya berwarna kuning.
Dia duduk di atas sofa sedangkan pintu tertutup rapat. Bagaimana dia bisa masuk? Aku tak tahu. Kuangkat kepalaku dan kulihat seorang laki-laki yang aku tak tahu pasti berapa umurnya. Bajunya yang tampak adalah baju dari kalangan terhormat, namun sudah terlalu usang.
Dengan rasa takut mencekam, aku bertanya kepadanya: ”Siapa kamu?”
Iblis: ”Aku iblis.”
Aku: ”Apakah jika aku bisa membaca Al-Quran, engkau akan lari?”
Iblis: ”Jika kamu membacanya dengan kejujuran, aku akan lari seketika.”
Aku: ”Apakah ayat tersebut akan membakarmu.”
Iblis: ”Agar ayat tersebut bisa membakarku, maka kamu harus mengamalkan ayat itu terlebih dahulu.”
Aku hanya mampu menjawab: ”Aku tak mampu membaca dengan cara itu. Aku ingin bertanya kepadamu. Bagaimana kamu bisa masuk, maksudku bagaimana kamu bisa datang? Apakah kamu benar-benar ada di sofa tersebut ataukah hanya sebatas pada pikiranku?”
Iblis tersebut menjawab: “Jangan mempersulit persoalan. Kamu benar-benar seorang pengawal. Ini adalah produk pemikiran pegawai. Pikiranmu adalah bagian dari materi dan sofa adalah bagian dari materi. Tak ada bedanya antara pemikiranmu dengan batu bata yang terbalik di trotoar depan rumahmu.”
Aku: ”Ini sangat lucu menurut bahasa kami, kamu mengatakan bahwa akalku hanya sebatas batu. Apakah kamu hanya ingin bercanda denganku?”
Iblis: ”Aku tak pernah bergurau. Aku tak pernah bergurau sejak diusir dari langit.”
Aku: ”Aku terheran-heran dengan kedatanganmu. Konon kamu dimasukkan ke dalam penjara pada bulan Ramadhan?”
Iblis: ”Tidaklah masalah dengan pemahaman manusia demikian. Bulan Ramadhan adalah liburan musim penghujan bagiku, seperti bulan Agustus menurut kalian. Sepanjang bulan pekerjaan kami sedikit. Seluruh dunia tidak semuanya berisi orang yang beriman seperti yang kamu duga. Kami tak ringan dengan pekerjaan kami. Sebaliknya, kesulitan dan beban semakin bertambah.”
Aku: ”Ini kesempatan yang baik sekali bertemu denganmu. Sudah lama aku memimpikan untuk belajar kepadamu.”
Iblis: ”Ak juga bodoh sepertimu dan juga ingin belajar. Aku melihatmu mebaca buku kenangan yang berjudul “Madzakirat Shaim” dan aku ingin melihatnya.”
Aku: “Kami sangat gemar belajar. Dalam kehidupan banyak misteri yang tersembunyi dan aku ingin menjawabnya.”
Iblis: “Tidak ada yang misteri dalam kehidupanku. Yang misteri adalah sifat manusia.”
Aku: “jadi, aku bisa mengatakan bahwa kehidupanmu tak ada misteri.”
Iblis: ”Semuanya sangat jelas sekali. Sejak awal aku sudah terang-terangan melakukan peniolakan di depan Allah. Apakah ada seorang saja dari manusia yang secara terang-terangan melakukan penilakan terhadap penguasa tiran di muka bumi. Misteri apa yang kamu ketahui dalam kehidupanku?”
Aku: ”Kami bisa menerangkan kepadamu dengan jelas. Akan tetapi setelah itu kamu akan tidak mengetahui ribuan bentuk yang dibayangkan oleh manusia.”
Iblis: ”Ini pada dasarnya adalah prinsip kerja, tenologi menggoda. Ilmu pengetahuan telah mengalami kemajuan apakah kamu ingin menempati tempatku agar lebih dahulu dalam melakukan kebaikan. Apakah yang harus aku jelaskan kepadamu?”
Aku: ”Wujudmu sendiri. Apakah kamu benar-benar ada padamu ataukah hanya dalam pikiranku?”
Iblis: ”Mana yang lebih penting? Aku benar=benar ada di dunia dan kamu tak tahu apa-apa tentang diriku, aatukah hanya ada di pikiranmu dan kami tak mempunyai wujud konkret?”
Aku: ”Kamu menanyakan pertanyaan yang aneh. Apakah kamu mempunyai tubuh ataukah hanya pikiranku?”
Iblis: ”Kamu orang yang suka berdebat seperti anak cucu Adam yang dahulu. Di dunia ini banyak sekali makhluk bertubuh namun tanpa mempunyai pikiran. Apakah kamu berpikir bahwa mereka mempunyai arti? Sekarang banyak pikiran namun tak mempunyai tubuh. Barangkali mengkristal setelah ribuan tahun atau baru sesaat.”
Aku: ”Kamu berbicara sangat filosofis kepadaku. Mengapa manusia tak pernah menjadi lunak?”
Iblis: ”Apakah manusia mampu melihat gelombang suara yang ada di angkasa? Apakah kalian mampu melihat gelombang yang ditangkap oleh radio? Mengapa kamu tak mengingkari itu semua?”
Aku: ”Ini yang mengganjal pikiranku sejak kecil. Apakah kamu mempunyai masa kanak-kanak seperti layaknya semua makhluk hidup? Sungguh kasihan, maksudku seperti semua pikiran.”
Iblis: ”Setiap makhluk mempunyai masa kanak-kanak.”
Aku: ”Kamu anak yang nakal?”
Iblis: ”Sebaliknya, aku adalah anak yang paling taat di Sekolah Dasar jin. Ini merupakan masa-masa yang paling indah. Aku belajar akan kesombongan sejak aku masih kanak-kanak.”
Iblis lagi: ”Suatu hari aku pernah menolak mengerjakan ujian ilmu hitung. Aku menyerahkan lembaran hitam yang tak ada jawabannya sama sekali. Pengujiku bertanya: ”Apakah kamu tahu jawabannya?” Aku pun menjawab: ”Aku tahu.” Dia bertanya lagi: ”Mengapa kamu tak menjawabnya?” Aku pun menjawab: ”Aku lebih baik darinya. Lebih baik dari penguji yang membuat pertanyaan. Ini pertanyaan yang sangat sederhana yang tak mengungkap sesuatu apa pun.
Aku: ”Kamu mendapat nilai nol dalam ujian?”
Iblis: ”Aku tak memikirkan nilai. Yang penting bagiku adalah aku dapat menunjukkan bagaimana aku mempunyai sikap sendiri di depan penguji.”
Aku: ”Aku lupa menanyakan pertanyaan yang paling penting. Mengapa kamu menolak untuk sujud kepada Adam?”
Iblis: ”Wajahnya menjadi menyusut barangkali karena sakit hati yang luar biasa ketika aku menyebut nama Adam. Wajahnya yang pucat membuatku tak berani mengatakan melanjutkan bicaraku.”
Aku: ”Kami telah jatuh ke bumi, terlempar dari surga, dan merampas masa depanmu. Aku menganggapmu sebagai teman dan menghilangkan darimu beban yang kau tanggung. Akan kukatakan kepadamu: ”Semoga Allah memberimu laknat-Nya walaupun kamu telah menjadi penyebab kami dikeluarkan dari surga.”
Iblis: ”Lidahmu licin wahai manusia. Aku takkan pernah mengganggapmu sebagai teman. Aku akan mengganggumu sebagai pengikutku jika kamu mengikutiku. Kamu pasti akan kecewa jika kamu tak berkenan menghilangkan beban dan kamu tanyakan aku akan pergi.”
Aku: ”Hai tuan Losfair, burung meraknya jin. Aku minta maaf. Aku tak tahu betapa kuat kesombonganmu yang membatasi selera humormu. Aku sangat terkesan denganmu wahai iblis.”
Iblis: ”Aku ingin agar kamu menambahkan kata tuan ke namaku. Jangan pernah kamu memanggilku tanpa kata tuan. Aku adalah tuan sebelum nenek moyangmu Adam diciptakan.”
Aku: ”Apakah kamu benar-benar yakin bahwa kamu lebih mulia dari Adam. Maksudku tuan Adam.”
Iblis: ”Adam tuanmu, bukan tuanku.”
Aku: ”Kamu tak mau menjawab pertanyaanku.”
Iblis: ”Masalahnya adalah siapa yang lebih mulia, aku tau Adam? Urusan siapa yang lebih mulia adalah urusan Sang Maha Pencipta. Itu masalah yang sangat pelik bagiku. Sebelum Adam diciptakan, akulah yang mulia. Setelah Adam diciptakan dan aku diperintahkan sujud kepadanya, maka segalanya menjadi berubah. Aku harus tunduk kepada Adam, namun aku memilih bermusuhan dengan dia.”
Aku: ”Kamu telah merampas masa depanku karena dirimulah kami terlempar dari surga.”
Iblis: ”Sebaliknya karena kalian Allah menjatuhkan kami dari rahmat-Nya.”
Aku: ”Mengapa kamu tak mau bersujud dan kita semua akan selamat?”
Iblis: ”Aku lebiuh memilih kebebasan.”
Aku: “Allah mampu mengubahmu menjadi tanah sebelum kamu menolak sujud kepada Adam.”
Iblis: “Allah membunuhku sebelum aku menolak sujud kepada Adam, maka aku tahu bahwa Allah cinta kepadaku, namun aku tahu bahwa ternyata Allah tak mencintaiku. Allah memberikan kebebasan kepada semua makhluknya baik yang dicintai maupun yang dibenci-Nya. Allah tidak seperti para penguasa di bumi yang zalim, yang memaksakan kehendak kepada siapa saja yang menentang perintah mereka. Allah Maha Agung dan Maha Mulia.
Aku: Ini adalah kalimat yang diucapkan oleh umat Islam, wahai tuan iblis. Apakah kemunafikanmu telah sejauh ini. Kamu adalah setan, tapi mengapa berbicara dengan bahasa orang yang beriman?”
Iblis: “Aku tidak munafik. Jika aku seorang munafik, aku pasti sujud kepada Adam. Aku beriman kepada Allah dan tidak beriman kepada Adam. Siapa saja yang ada dalam posisiku pasti dia akan beriman kepada Allah karena menyaksikan keagungan-Nya, namun Dia mengganggapku sebagai kafir karena menentang segala perintah-Nya. Berbeda makna iman antara makhluk satu dengan yang lainnya, jin mempunyai pemahaman tersendiri akan kekafiran. Manusia mempunyai pemahaman tersendiri juga. Kafir dalam pemahaman kami bahwa kami tetap beriman adanya Sang Pencipta, karena kami ditentukan oleh kekuasaan-Nya, dan kami tak mungkin lari atau mengingkari-Nya. Kalian harus percaya dengan alam ghaib. Kafir dalam pandangan kalian adalah orang yang mengingkari wujud Allah dan menyembah kepada selain-Nya. Kafir dalam pemahaman kami adalah mengingkari perintah Allah, bagi kalian, orang yang melakukan kemaksiatan bisa bertobat dan dihapus dosanya seakan tak pernah melakukan dosa. Sebalikya, kami bermaksiat adalah vonis terakhir dari rahmat Allah, dan tak ada kesempatan bertobat untuk kami.”
Aku: ”Karena dirimu kami dikeluarkan dari surga.”
Iblis: ”Aku paham akan pemikiranmu yang sanagt birokratis. Apakah kamu ingin mewarisi surga. Apakah kamu mengira bahwa surga adalah pantai asuhan bagi para pegawai yang malas dan para tukang sulap yang suka menari. Kamu sangat lucu sekali, memang aku tak mampu.”
Aku: ”Lantas mengapa kamu tak tertawa?”
Iblis: ”Aku tak tahu bagaimana harus tertawa. Mulutku tak mampu untuk tertawa. Hobiku hanyalah untuk membuat tangis bukan untuk menangis.”
Aku: ”Apakah kamu tidak tersinggung jika aku mengajukan pertanyaan ini kepadamu. Ini soal yang sangat menyakitkan. Mengapa kamu memilih pekerjaan yang hina seperti ini? Maksudku seputar perempuan dan laki-laki. Dan ..... kamu paham maksudku.”
Iblis: ”Aku yakin sekarang bahwa kamu benar-benar bodoh. Percayalah bukan ini pekerjaanku. Aku setan yang ada di tingkat kedua. Ini adalah pekerjaan setan yang ada di tingkat sebelas. Setan-setan yang tampak. Mereka yang biasa mendatangkan godaan perempuan.”
Aku: ”Luar biasa. Kamu mempunyai tingkatan seperti kami?”
Iblis: ”Ya, kami mempunyai tingkatan-tingkatan. Harga-harga barang semakin naik dan aku tak mendapatkan subsidi selama enam ratus tahun. Aku merasa terzalimi.”
Aku: ”Mengapa di wajahmu tampak kesombongan dan kesedihan?”
Iblis: ”Sebab aku tak mempunyai harapan akan rahmat Allah.”
Aku: ”Aku tak menjamumu apa-apa. Apakah kamu ingin minum, teh, kopi, jahe, atau kayu manis?”
Iblis: ”Minuman-minuman tradisonal.”
Aku: ”Kami tak mempunyai qomaruddin. Kamu tahu betapa sulit mendapatkannya.” kamu tahu betapa sulit mendapatkannya.”
Iblis: ”Akulah yang memakannya qomaruddin.”
Aku: ”Sudah lama aku mencari asal usul nama qomaruddin. Sekarang aku paham. Mengapa kamu menamainya demikian? Apa hubungan antara qomaruddin dengan agama (din), dan mengapa orang-orang meminumnya pada bulan Ramadhan?”
Iblis: ”Tak ada hubungannya dengan agama. Penamaan ini untuk kebutuhan pasar. Adapun pertanyaan mengapa orang-orang meminumnya pada bulan Ramadhan adalah pertanyaan untuk mereka yang meminumnya.”
Aku menyalakan rokokku dan aku mendekati iblis. Iblis mulai kerasan di tempat duduknya seakan sudah rumah sendiri. Dia meletakkan betis yang satu di atas betis satunya, dan menyilangkan tangannya di dadanya dan terlihat pandangannya yang sedih.Kesedihan yang aneh yang tak mungkin dipahami dengan gaya manusia.
Begitu anehnya makhluk yang bernama iblis ini. Adam mempunyai kesempatan untuk melakukan kebaikan dan kejahatan, kemuliaan dan kehinaan. Allah benar-benar menyayangi manusia. Sedangkan iblis dan anak cucunya hanya bisa melakukan satu hal, yaitu sesuatu yang tidak baik.

Apakah dia menangis karena takut pada Allah? Iblis tidak bisa melakukan satupun kebaikan. Aku sembunyikan rasa kasihanku pada iblis, dan kukatakan kepadanya dalam dialog.

Aku: “Manusia banyak membicarakan tentang kejahatan yang semakin merajalela. Aku ingin tahu dirimu, apakah kejahatan bertambah ataukah berkurang?”

Iblis: “Kejahatan akan tunduk di bawah hukum penawaran dan permintaan. Kadang berkurang dan kadang bertambah. Setiap saat selalu saja orang-orang yang merasa baik mengatakana kejahatan semakin bertambah. Dan orang-orang yang dianggap jahat mengatakan kejahatan semakin berkurang.”

Aku: “Kamu selalu berusaha agar kejahatan semakin bertambah. Inikah pekerjaanmu?”

Iblis: “Kita hanya menawarkan barang dagangan kami, baik itu kekafiran, kesyirikan, kemunafikan, kebohongan, pencurian, dan lain-lain. Kami menawarkan dagangan, dan kami tentu saja mempercantiknya agar laku. Akan tetapi kami tak pernah memaksa seseorang untuk membelinya. Kami tak mempunyai kekuatan untuk memaksa manusia. Nenek moyang kami iblis mengatakan: Sekali-kali tak ada kekuasaan aku terhadapmu, melainkan aku hanya menyeru kamu untuk mematuhi seruanku (QS. Ibrahim [14:]22). Kami hanya menawarkan saja. Orang-orang ternyata banyak membelinya. Menyesuaikan kondisi itu adalah pekerjaan kami.”

Aku: “Kami masih saja berbicara tentang penyesuaian kondisi. Kami berbicara tentang perempuan dan laki-laki, serta berbagai kondisi yang ada di sekitar mereka.”

Iblis: “Otakmu hanya dipengaruhi dengan perempuan. Ini adalah salah satu cirri gejala penurunan kecerdasan akal dan emosional. Ini adalah salah satu pekerjaan setan di semua tingkatan seperti yang pernah aku ceritakan kepadamu. Ini adalah permasalahan yang enteng.”

Aku: “Kamu tak menganggapnya sebagai masalah yang penting. Akan tetapi, aku menganggapnya penting. Apakah kamu dilarang membicarakan masalah seperti ini.”

Iblis: “Memang selamanya.”

Aku: “Apakah kamu yakin bahwa perempuan yang paling bertanggung jawab ataukah laki-laki. Maksudku di sini adalah menurutmu.”

Iblis: “Apakah kamu tahu, aku sangat terheran-heran dengan kemunafikan manusia, dan kemampaunyya menghapus kesalahanya hanya dengan mengusap dagunya ataupun dagu perempuan yang lain. Banyak lelaki yang mengatakan kepada anaknya yang sudah mulai besar. “Hati-hailah anakku, untuk percaya kepada perempuan jangan sampai kamu mirip gembok kunci!” Demikian juga perempuan-perempuan akan berkata kepada anak gadisnya: “Aku akan menyembelihmu jika aku melihatmu berbicara dengan laki-laki.” Laki-laki banyak menanggung dosa dan masyarakat hanya mengatakan wajar karena mereka sebagai kumbang. Jika perempaun yang bersalah sekali saja, maka masyarakat akan mendiamkannya dan menganggap derajatnya telah anjlok. Ketika laki-laki telah menikah, maka tetap saja dia dianggap mempunyai kebebasan mutlak. Sedangkan perempuan selalu dituntut dengan kesetiaan penuh. Banyak masyarakat yang menganggap bahwa tak mungkin mereka melakukan kesalahan kepada perempuan, sedangkan perempuan haram baginya melakukan kesalahan.”

Aku: “Kamu membela perempaun seakan kamu perempuan.”

Iblis: “Kamu salah dalam memahamiku. Aku tak membela siapapun. Baik perempuan ataupun lakil-laki adalah musuh bagiku. Jika setan bertambah panjang umurnya, maka semakin banyak pekerjaan baru yang diterimanya. Kemunafikan manusia yang membuat kami bingung.”

Aku: “Tampaknya kamu tak rela dengan pekerjaanmu. Apakah kamu tak pernah menikmati pekerjaanmu.”

Iblis: “Pekerjaan disetiap tempat sangat penuh dengan kesulitan dan tanggung jawab. Akan tetapi kesengsaraan terberat yang harus kualami adalah aku harus sujud di telapak kaki laki-laki. Seakan aku telah menjadi pengikutnya, dan aku menjadi budaknya. Kesengsaraan macam apa ini?”

Aku: “Mengapa kamu tak mencoba untuk melupakan Adam?”

Iblis: “Melupakan dia. Apakah kamu sudah gila? Semakin lama semakin aku rasa semakin berat sakit yang aku tanggung. Aku makhluk yang sudah tak mempunyai harapan atas rahmat Allah. Pikiran akan ketiadaan rahmat Allah kepadaku semakin aku suburkan agar rasa dendam itu selalu bangkit.”

Aku: “Mengapa kamu tak memikirkan hal lain agar hilang rasa dendammu itu. Mengapa kamu tak menyibukkan diri Dengan hobimu sehingga kamu tak ada waktu untuk kami.”

Iblis: “Hobi! Aku selalu mencari hobiku. Hobiku adalah berpoliik. Dunia politik dan semua aliran politiknya yang ada adalah hobiku. Aku ikut serta dalam pembunuhan berlatar politis yang terjadi pada Kennedy. Aku telah membunuhnya bersama dengan lembaga intelejen, peneliti, polisi Amerika, dan para pengusaha.”

Aku: “Yang aku maksudkan agar kamu mencari hobi yang jauh dari kami.”

Iblis: “Manusia adalah lahan pekerjaan dan sekaligus hobiku.”

Aku: “Apakah kamu ak pernah berpikir tuan iblis bahwa penolakan nenek moyangmu (iblis) memang sudah ditakdirkan sebelumnya.”

Iblis: “Maksudnya lembaran penderitaan kedua kami adalah laknat.”

Aku: “Aku tak paham yang kamu maksudkan.”

Iblis: “Inilah yang kami pikirkan sepanjang waktu. Sesungguhnya Allah telah mengetahui bahwa aku akan menolak untuk bersujud kepada Adam, dan Allah tahu aku akan mengubah Adam untuk melakukan kejahatan. Seandaianya aku tahu bahwa Allah mengetahui apa yang akan terjadi, barangkali yang terjadi pada diriku adalah lain. Sayang Allah mengetahui apa yang ada dalam diriku, namun aku tak tahu apa yang ada pada diri-Nya.”

Aku: “Apakah kamu pernah bermimpi untuk menipu Sang Pencipta?”

Iblis: “Kamu telah membayangkan bahwa aku menipu-Nya dengan aku beribadah selama ribuan tahun tahun sehingga derajatku sampai pada derajat malaikat. Aku mengkhayal. Allah tahu bahwa diriku terjerat oleh benang riya’ dan kesombongan. Aku tetap memujan-Nya. Dia mengetahui bahwa diriku menyembah-Nya untuk menaikan derajatku. Aku tak pernah menyembah dzat-Nya. Aku menyembah-Nya karena Dialah yang menganugerahi aku kesombongan. Inilah yang ak membuat kamu mengetahui istrimu, seorang kawan tak mau tahu dengan kawannya yang lain. Bagaimana dengan hal ini mereka mengetahui Pencipta.”

Aku: “Orang-orang mengatakan bahwa kamu menggoda akal Hawa sehingga Adam menjadi mau memakan buah khuldi.”

Iblis: “Aku tak mengenal Hawa. Aku hanya menggoda Adam.”

Aku: “Bagaimana?”

Iblis: “Aku mengiriminya gelombang yang berisi pertanyaan. Mengapa Allah melarangmu memakan buah khuldi? Siapa yang akan menzalimi buah khuldi.”

Aku: “Setelah itu?”

Iblis: “Bukan “setelah itu”, namun “sebelum itu” Adam dengan akal manusia terus mempertanyakan, berpikir, dan binggung. Ketika buahnya itu sudah matang, aku katakana kepada dia: “Sesungguhnya Allah melarangmu memakan buah ini sehingga kamu tak bisa hidup abadi.”

Aku: “Adam percaya akan kata-katamu?”

Iblis: “Hilanglah kesadaran bahwa Adam adalah Adam. Itulah tabiatnya yang terbuat dari materi tanah liat, yang kemudian Allah meniupkannya ruh. Pertentangan antara tanah liat dengan Yang Mahaluhur takkan pernah terhenti, dan tak penting Yang Mahaluhur harus menang atas tanah liat. Betapa besar perang yang dilakukan tanah liat yang mampu mengalahkan sebuah nilai paling mulia. Inilah tugasku.”

Aku: “Apakah Adam percaya bahwa Allah melarangnya memakan buah khuldi sehingga ia bisa menjadi raja dan hidup abadi?”

Iblis: “Benar…… Adam membenarkannya. Adam adalah manusia. Masalah utama yang dihadapinya adalah dia harus menghadapi kematian. Keabadian adalah tawaran yang sanga menggiurkan. Adam yang terbuat dari tanah liat. Masalahnya adalah ia ingin berubah menjadi cahaya yang darinya diciptakan malaikat. Ini adalah tawaran yang menggiurkan.”

Aku: “Jadi …?”

Iblis: “Jadi dia spontan membenarkan tanpa ragu sama sekali. Memang barangkali dia binggung berpikir, takut, atau barangkali perang telah berkecambuk dalam pikirannya, namun akhirnya dia memutuskan untuk memakan buah tersebut. Adam adalah makhluk yang dikodratkan untuk beribadah dan bermaksiat. Malaikat diciptakan hanya untuk beribadah dan Allah menciptakan diriku agar aku bermaksiat. Sampai-sampai ibadahku yang terakhir hanya untuk menambah kejelekanku, yaitu ibadah riya’ dan sombong. Dalam diriku yang ada hanya laknat.”

Aku: “Kenapa kamu mengatakan bahwa laknat terhadap segala sesuatu?”

Iblis: “Ini adalah kebiasaan sejak aku dilemparkan dari langit. Aku terlempar penuh dengan laknat dan aku membagi-bagikan laknatku sebagai imbalan.”

Aku: “Manusia melukismu bertanduk dan banyak lobang borok di wajahmu, mengapa?”

Iblis: “Gambar ini adalah gambar manusia. Gambar sebagian jiwa manusia. Apakah kamu melihatku bertanduk dan penuh dengan borok?”

Aku: “Tidak. Apakah kamu akan menganggapku anak kecil jika aku bertanya tentang mimpimu?”

Iblis: “mimpiku? Aku tak paham dengan ungkapan ini.”

Aku: “Maksudku cita-citamu.”

Iblis: “Aku tak mempunyai cita-cita.”

Aku: “Neraka, itukah yang meluluhkan semua cita-citamu?”

Iblis: “Aku sudah berada di neraka sejak ribuan tahun yang lalu. Inilah perbedaan antara setan dan kalian. Jika kalian ditimpa berbagai masalah, bencana, dan musibah, maka kalian menangis dan bertobat seperti pada hari-hari di bulan Ramadhan. Allah kemudian mengampuni dosamu. Yang paling mengherankan adalah manusia melakukan dosa setahun penuh dan pada akhir tahun menjelang Ramadhan dengan santainya meminta maaf.”

Aku: “Kamu tak pernah menangis sama sekali?”

Iblis: “kami tak mempunyai air mata. Tangis adalah bukti pertobatan. Sedangkan pintu tobat telah tertutup bagi kami. Kakek kami, semoga Allah melaknatnya, telah menutupnya.”

Aku: “Kami mengatakan kepada mayat la’natullah semoga Allah melaknatinya seperti kalian mengatakan yarhamukallah, semoga Allah merahmatimu.”

Aku: “Siapa manusia yang paling membuatmu marah?”

Iblis: “Abu Nawas alaihi al-la’nah, semoga Allah melaknatnya. Dia pernah memuat dua buah bait puisi. Ya, aku teringat apa yang dikatakan Abu Nuwas kepada iblis:

Aku terkagum-kagum dengan iblis karena kesombongannya.
Sesuatu yang paling tampak betapa jahatnya keinginan.
Sombong dia tak mau sujud kepada Adam.
Namun anehnya dia menjadi pemimpin anak Adam.


Aku pun tertawa: “Oh, dia memang orang yang humoris.”

Dengan meringgis iblis berkata: “Bukan, dia tidak lucu, dia adalah laki-laki yang hina setelah aku banyak melakukan banyak hal untuknya.”

Kukejar dia dengan pertanyaan: “Bagaimana perasaanmu jika aku membakar masjid Al-Aqsa?”

Iblis dengan enteng menjawab: “Aku akan meminum segelas anggur dan merokok. Ya, aku sedikit bahagia. Sepanjang masa musuh kami adalah masjid.”

Aku tak berhenti bertanya: “Bagaimana pendapatmu tentang orang yang naik ke bulan?”

Dia pun menjawab: “Mereka adalah anak peradaban yang jujur. Mereka percaya kepada materi seperti yang kami lakukan. Namun aku sendiri tak paham rahasia naiknya mereka ke bulan. Keluargaku paling kecil sering bermain ke bulan.”

Aku bertanya lagi: “Apa pekerjaan yang paling penting yang kamu lakukan?”

Iblis pun menjawab: “Tugasku yang paling penting adalah memberikan manusia gambaran yang salah mengenai Allah. Ini akan membawa kesengsaraan manusia dan rahmat Allah. Pekerjaan paling indahku adalah keika anak kecil sedang belajar agama dengan cara yang sulit dan aku mampu membuat mereka benci agama. Apakah kamu tahu bahwa aku telah memberikan banyak pekerjaan di sekolahmu.”

Aku berkata: “Kamu telah membuat kami dikeluarkan dari surga.”

Iblis tak mau kalah: “Kalian telah mengeluarkan iblis dari rahmat Allah. Surga tak ada nilainya dibandingkan dengan rahmat Allah.”

Aku pun berucap: “Aku telah memberikan banyak pertanyaan kepadamu. Aku melihat kamu sangat bosan, apakah kamu ingin pergi. Akan tetapi kamu belum minum apa-apa, tidak juga merokok. Apakah kerena kamu tercipta dari api kamu tak senang merokok.
-------OOOOOO-------
 

Sabtu, 19 Maret 2011

Teknologi dan Bencana Besar

 BENCANA DAN TEKNOLOGI
Dedi Hermon, Dr (Tulisan  (bukan saya yang menulisnya, tapi dikutip), memberikan suatu inovasi IPTEKS yang perlu kita cermati)


Abad ini dikatakan sebagai abad bencana, dari pemanasan global dengan berbagai akibatnya, terorisme, peperangan, hingga wabah virus-virus penyakit berbagai jenis. Belum lagi kemiskinan dan kelaparan yang melanda sebagian besar manusia di negara-negara miskin, serta maraknya aksi kejahatan di lingkungan kita.
Tapi ada bencana yang barangkali tidak disadari oleh kita, terjadi begitu saja ketika kita lengah karena penyebabnya begitu diam dan manis, sehingga kita tidak menduga apabila suatu saat dia menghancurkan hidup kita. Dia banyak menolong kita, tapi juga mempunyai potensi besar menjadi bencana dalam kehidupan kita, itulah teknologi.
Semakin kuat, canggih dan menyebar, maka potensi bahaya dari teknologi semakin besar. Bagaimanakah teknologi bisa menyebabkan bencana dalam kehidupan Anda? Inilah uraiannya.
1. Video konferensi
Video konferensi dapat sangat berbahaya dengan berbagai sebab. Terutama memberi ilusi seperti sebuah pertemuan tatap muka, sehingga Anda akan kehilangan sangat banyak detil-detil penting.
Pertama, ketika orang bertatap muka melalui tele konferensi, maka dia akan melihat lawan bicaranya begitu meyakinkan dan profesional. Tidak akan terlihat detil-detil yang akan mengurangi penilaian Anda terhadap lawan bicara. Mungkin dia tidak tampak pucat, tidak jujur, pakaiannya tidak disetrika, mulutnya bau dan lain sebagainya. Detil-detil seperti ini sebetulnya sangat berpengaruh dalam bisnis, dan mungkin bisa menjadi sebab kegagalan proyek Anda.
Yang kedua, banyak pihak yang akan menderita jika kita semua berkomunikasi di hadapan layar saja tanpa melakukan perjalanan bisnis apa pun, seperti perusahaan penerbangan, biro perjalanan, perhotelan, restoran, perusahaan taxi, dan banyak lagi pihak terkait lainnya.
Hanya karena anda dapat melihat lawan bicara di layar, bukan berarti sama dengan bertatap muka. Bagaimana pun tele konferensi tidak bisa sepenuhnya menggantikan pertemuan empat mata. Banyak nilai yang akan terlewat dan bisa membahayakan bisnis Anda.
2. Robot
Robot-robot telah banyak digunakan dalam kegiatan indistri berat, seperti otomotif dan pembuatan mesin-mesin besar. Selain itu untuk kegiatan beresiko bagi manusia seperti penjinakan bom dan stasiun pengawas tak berawak di ruang angkasa. Di Korea Selatan kini robot-robot dipekerjakan oleh pihak militer sebagai tentara untuk tugas jaga.
Penggunaan robot sangat menunjang secara teknis karena bisa bekerja dan menghasilkan barang dengan kualitas standar dan tidak pernah merasa lelah. Namun secara etis robot-robot telah menyingkirkan peran manusia sehingga menciptakan banyak pengangguran. Sangat mengerikan seandainya robot-robot akan menggantikan peran manusia lebih jauh hingga menciptakan ras baru yang akan memerangi manusia dan menguasai bumi.
3. Rekayasa genetik
Anda pasti sudah pernah mendengar kemajuan dalam bidang rekayasa genetika seperti tanaman hibrida, kloning, transgene, dan lain-lain. Dengan mengutak-atik DNA para ilmuwan rekayasa genetik bermaksud menciptakan spesies unggul, baik tanaman yang serba berkualitas, hewan ternak unggul tahan penyakit, atau manusia cerdas, kuat dan memiliki daya tahan tinggi.
Pada prakteknya rekayasa genetik tidak semudah teorinya. Pada kasus transgene seorang pakar dapat dengan tepat memotong sebagian gen dari DNA suatu organisme, tapi ketika gen tersebut disisipkan ke dalam rangkaian DNA pada organisme lain proses yang terjadi selanjutnya adalah acak dan tidak dapat diduga bagaimana hasilnya. Bisa jadi gen yang dimasukkan akan merusak organisme yang menerimanya.
Banyak petani di dunia berpikir dengan menanam bibit tanaman hasil rekaya genetik akan mengutungkan karena hasil pertaniannya akan meningkat dengan kualitas nomor satu. Tapi bibit-bibit hasil rekayasa genetik mempunyai struktur gen yang serupa, sehingga berpotensi besar bagi petani akan mengalami kegagalan panen akibat serangan penyakit yang meluas.
Makanan yang diolah dari tanaman hasil rekayasa genetika beresiko mengubah struktur genetika manusia yang memakannya. Zat makanan tersebut diserap oleh tubuh dan dijadikan pembangun struktur sel tubuh manusia, sehingga perubahan gen pada tanaman tersebut akan diadopsi oleh tubuh manusia yang memakannya dan memaksa sel-sel di tubuhnya mengadakan penyesuaian. Selain itu makanan tersebut berpotensi membentuk racun jenis baru yang tidak dikenal oleh tubuh manusia, sehingga menjadi penyebab alergi tak dikenal yang belum ada obatnya.
Para ilmuwan rekayasa genetik menggunakan gen-gen yang tahan dengan antibiotik untuk menandai sel-sel rekayasa genetik. Ini berakibat hasil akhir rekayasa genetik itu berisi gen-gen yang memberikan pembalasan kepada zat antibiotik. Gen-gen ini bisa diambil alih oleh bakteri sehingga ia kebal terhadap antibiotik dan bisa menginfeksi kita dengan mudah.
Diketahui bahwa 37 orang meninggal, 1.500 orang menjadi lumpuh, dan 5.000 lainnya lumpuh sementara disebabkan oleh suatu sindrom yang akhirnya dihubungkan dengan triptofan yang dibuat oleh bakteri hasil rekayasa genetik.
Sesungguhnya DNA tidak bisa dipahami dengan mudah. 97% dari DNA manusia tidak diketahui fungsinya oleh para ilmuwan. Sistem kerja sebuah sel sangat kompleks, tidak seorang pun mengetahui keseluruhannya. Kita tidak mengetahui mutasi-mutasi yang terjadi kemudian pada spesies hasil rekayasa genetik yang telah disebarkan. Bisa saja satu koloni bakteri atau virus kemudian menjadi sekelompok monster kecil yang membinasakan umat manusia.
4. Komputer
Komputer adalah penemuan teknologi terbesar abad ke-20. Dengan komputer pekerjaan manusia dipermudah dan dipercepat. Dari pekerjaan rumah tangga, hingga bisnis, industri sampai pengembangan ilmu pengetahuan. Hampir-hampir semua bidang pekerjaan sudah sangat tergantung dengan penggunaan komputer, sehingga komputer telah menjadi bahan kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia.
Efek negatif komputerisasi adalah menciptaan kemalasan, dari enggan mempelajari manual pekerjaan, malas menata ulang berkas-berkas pengarsipan, sampai kemalasan untuk bergerak dan bersosialisasi. Anda pasti bisa merasakan bagaimana sehari saja tanpa komputer. Mampukah Anda segera memenuhi permintaan data segera setelah komputer Anda mati karena listrik padam, atau kembali bekerja secara manual sementara komputer Anda terkena virus?
Bencana terbesarnya adalah ketika sumber energi semakin terbatas. Ketika itu Anda sudah kehilangan sebagian besar pengetahuan tentang tata cara kerja manual, dan bersiap-siaplah harus mempelajarinya dari permulaan. “Ambil mesin tik itu, dan siapkan laporan ini dalam satu jam!” Nah, lho.
5. E-mail
E-mail atau surat elektronik merupakan salah satu bagian pokok dari internet. Dengan e-mail anda tidak memerlukan perangkat cetak yang merepotkan, perangko pengiriman dan menunggu berhari-hari hanya untuk menyampaikan setumpuk laporan bulanan kepada kantor pusat Anda. Tidak ada resiko rusak diperjalanan sehingga harus mencetak ulang, atau tukang pos yang salah alamat sehingga bertambah waktu menunggu bagi Anda.
E-mail tidak hanya beresiko menciptakan pengangguran baru, yakni para tukang pos yang kehilangan pekerjaannya, namun juga berpotensi bahaya bagi Anda pengirimnya. Resiko tersebut adalah hanya dengan satu “klik” Anda sudah mengirimkan berita atau tulisan yang bisa diketahui oleh banyak orang dalam waktu singkat atau kesalahan alamat yang tidak bisa diralat, seperti halnya Anda masih bisa mendatangi kantor pos dan menarik surat Anda kembali sebelum terkirimkan.
Yang paling terbaru adalah kasus e-mail ibu Prita yang berisi keluhan atas pelayanan Rumah Sakit OMNI International yang berujung pada penuntutan kepadanya. Ketika sebuah e-mail terkirim, Anda tidak tahu apa yang akan terjadi kemudian terhadap e-mail Anda. Mungkin saja e-mail yang berisi gosip yang Anda ungkapkan tentang boss Anda kepada orang lain sudah dibaca oleh boss Anda sendiri hanya beberapa menit setelah Anda mengirimkannya.
Bukan hanya dari segi keamanan pribadi, e-mail juga bisa membocorkan rahasia pribadi yang memalukan, rahasia keuangan perusahaan, atau bahkan keamanan negara. Oleh sebab itu berhati-hatilah dengan e-mail Anda. Pikirkanlah sekali lagi sebelum Anda mengklik kata “kirim” pada layar monitor Anda. Jangan sampai Anda berkata, “A-aw”.
6. Teknologi nano
Jika teknologi dapat dibangun dalam struktur kompleks di skala yang lebih kecil, maka kemungkinan bahaya juga akan meningkat. Seperti munculnya virus nano yang tidak kelihatan dan dikendalikan oleh superkomputer, atau hilangnya privasi kita karena perangkat-perangkat komputer super mini yang mengintai kita.
Teknologi nano adalah suatu perkembangan ilmiah yang sangat penting dengan berbagai kemungkinan yang tak habis-habis untuk memperbaiki kehidupan, tetapi berpotensi bahaya yang terus diperbaharui juga.
Tekonologi ini memberikan kepada kita kemampuan untuk memanipulasi atom-atom secara individu, membuat sejumlah materi baru, obat-obatan dan teknologi komputerisasi. Sebuah komputer dengan teknologi nano mungkin bisa menyelesaikan pekerjaan lebih cepat beberapa ribu kali lipat dari biasanya. Sehingga bisa membuat manusia semakin kehilangan kemampuan berpikirnya, dan semakin malas.
Dan bisakah Anda mengontrolnya, ketika sebuah sistem komputer berteknologi nano dengan kemampuan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan tiba-tiba mengembangkan sendiri kemampuan berpikirnya dan kemudian tidak mau diperintah oleh Anda, bahkan bisa membahayakan jiwa Anda?
7. Peralatan pengawasan
Kamera CCTV (Closed Circuit Television) adalah peralatan pengawas yang dipasang untuk menangkap gambar di suatu tempat sebagai bagian dari pengawasan pada bangunan atau lokasi-lokasi publik. Selain mengambil gambar kamera ini juga bisa dilengkapi dengan mikropon untuk menangkap suara dan pembicaraan di sekitarnya.
Sesungguhnya peralatan pengawas ini hanya berguna bagi penyelidikan sesudah kejahatan terjadi, tapi sama sekali tidak bisa mencegah terjadinya kejahatan. Apalah artinya terbongkarnya kasus kejahatan, sementara Anda sudah kehilangan nyawa Anda? Bukankah lebih baik ditempatkan petugas keamanan lebih banyak dibandingkan kamera CCTV yang hanya bisa menyaksikan suatu kejahatan berlangsung di depan “matanya” tanpa bisa berbuat apa-apa.
Selain itu peralatan pengawasan meningkatkan kekurangpercayaan terhadap manusia. Pengawasan-pengawasan oleh kamera telah membuat tingkat kepercayaan kepada manusia berkurang, dan beralih lebih mempercayaai teknologi. Akan terjadi lebih banyak lagi pemecatan karyawan disebabkan para manajer yang kejam lebih sering menemukan kekeliruan atau sikap salah yang dilakukan bawahannya setiap kali mereka menyaksikan gambar hasil kamera CCTV.
Selain itu bukanlah pekerjaan mudah bagi petugas keamanan duduk dalam waktu yang lama untuk mengawasi beberapa layar monitor setiap ruangan yang diawasi dengan kamera pengawas. Sebuah tugas yang oleh polisi sekalipun tidak pernah dilakukannya.
8. Video games
Sejak tahun 70-an hingga sekarang perkembangan teknologi video games begitu pesat. Bukan hanya teknologi consolenya yang luar biasa, tapi juga pembuatan gamenya seperti penggunaan teknologi animasi yang canggih, virtual reality, artificial intelligence (AI), dan sistem 3D, serta teknik perekamannya dari CD, DVD hingga Blue Ray Disc. Selain itu para gamers juga dimanjakan dengan berbagai genre dan cerita game yang menarik.
Penggemar games yang sebagian besar adalah anak-anak dan remaja ternyata menunjukkan gejala sudah terkena dampak yang cukup parah dari games, yakni kecanduan yang parah sampai imsonia (susah tidur), sindrom tidak bisa membedakan kenyataan dan khayalan, dan meningkatnya agresifitas yang memicu kekerasan di mana dalam suatu games bertema kekerasan diperlukan tingkat kekejaman yang tinggi dari pemain untuk memenangkannya.
Tingkat efek dari video games lebih tinggi dibandingkan dengan film-film kekerasan di televisi dikarenakan penonton film hanya bersifat pasif sedangkan pemain games berinteraksi langsung, baik fisik inderawi maupun pikirannya. Kebanyakan anak yang banyak bermain games kekerasan mengalami perubahan perilaku dari mulai memukul hingga membunuh temannya. Jangan dianggap remeh perubahan perilaku ke arah negatif pada anak Anda, terutama ketika dia mulai menganggap kalau teman atau adik kecilnya adalah lawannya dalam sebuah games.
9. Telepon genggam dan teknologi nirkabel lainnya
Bahaya dari sebuah telepon genggam tidak berhubungan dengan panas yang dihasilkannya oleh sistem listriknya, atau panas dari gelombang mikronya, karena sebuah telepon genggam tidak cukup menghasilkan panas yang bisa membakar jaringan.
Yang menjadi permasalahan adalah radiasi gelombang elektromagnetik yang berpengaruh pada sel di otak Anda. Kebanyakan telepon genggam beroperasi pada frekuensi antara 800 MHz sampai 1.900 MHz yang bergerak cepat kesana kemari dan tidak dikenal oleh tubuh, sehingga tidak berbahaya. Ini adalah sinyal yang sama dengan yang menghubungkan telepon genggam Anda dengan menara transmisi terdekat. Hal ini seperti juga semua alat elektronik nirkabel lainnya, bukan hanya telepon genggam.
Ketika kita berbicara atau mengirimkan SMS dari telepon genggam, pesan suara atau teks ini ditempatkan dalam gelombang radiasi dalam bentuk paket-paket informasi. Paket-paket informasi ini mengendarai gelombang radiasi lain dan keberadaan mereka mengharuskan ciptaan suatu gelombang radiasi kedua yang hanya bertujuan membawa informasi. Gelombang kedua ini disebut “gelombang radio pembawa informasi” (information-carrying radio wave/ICRW). ICRW bergerak turun naik pada frekuensi 60 Hz yang cakupannya dikenal oleh tubuh kita. Ada perbedaan besar antara gelombang pertama yang berfrekuensi 1.900 MHz dan gelombang kedua 60 Hz. Karena gelombang kedua ini bergerak lebih lambat dan dikenal oleh sel-sel kita, sehingga ICRW ini berpotensi membuat kerusakan pada sel.
Ketika ICRW terkontak dengan sel-sel tubuh dan tubuh mengenalinya sebagai penyusup asing, maka tubuh segera mengambil tindakan langsung untuk melindungi dirinya. Yang mula-mula terjadi adalah sarana penghubung yang aktif ke dalam dan keluar selaput atau kulit luar sel akan meng-non aktif-kan dirinya.
Akibatnya selaput sel akan mengeras, kehilangan fleksibilitas dan kelembutannya. Ketika selaput sel mengeras, maka nutrisi makanan yang kita konsumsi tidak bisa masuk ke dalam sel untuk diolah di sana sebagai bahan pemeliharaan sel. Begitu juga dengan radikal bebas dan toksin-toksin atau racun yang dihasilkan dari kerja sel tidak bisa keluar karena tertahan di dalam.
Apakah implikasi dari hal ini? Pertama, nutrisi membangun bagian luar sel. Kemudian membuat media bagi “nutrisi kaya” di dalam ruang di mana sel tersebut hidup. Ini disebut cairan interstitial dan dikenal sebagai cairan antar sel. Radikal bebas dan toksin-toksin dibuat di dalam sel akan merusak dan menghancurkan mitokondria. Mitokondria adalah pembangkit listrik bagi sel di mana energi dibuat. Karena radikal bebas merusaknya, maka terjadilah ketiadaan energi pada sel dan akhirnya mati. Ketika beberapa sel mati maka jaringan akan rusak. Kalau jaringan mati mengakibatkan organ tubuh juga rusak. Berikutnya terjadilah disfungsi organ tubuh dan membahayakan jiwa manusia. Bagian tubuh yang paling mungkin mengalami gangguan disebabkan ICRW yang dihasilkan telepon genggam adalah otak, kelenjar-kelenjar di kepala, pembuluh darah dan jalinan syaraf, telinga dan organ dalamnya, mata serta hidung.
10. Virus
Yang dimaksud di sini tentu saja virus yang menyerang program komputer Anda. Pada awalnya virus dibuat hanya karena rasa ingin tahu dari remaja yang gemar membuat program-program, lalu berlanjut menjadi lelucon-lelucon dengan maksud bercanda sesama teman. Setelah itu perbuatan ini menjadi ancaman utama kepada perangkat IT di seluruh dunia, disebabkan penyebarannya yang tidak terkendali sehingga pemberantasannya sudah menghabiskan dana bermilyar-milyar dollar.
Ketika terjadi booming internet, virus-virus tidak lagi sekedar mengancam perangkat lunak (software), tapi sudah berkembang menjadi perusak sistem. Bukan hanya bisa merusak sejumlah besar data, virus juga bisa menyebabkan kehancuran kehidupan Anda, seperti terhapusnya data keuangan bank Anda atau mengganti data pribadi Anda di komputer pemerintah.
Beberapa pembuat virus sudah dipenjarakan, dan perang terhadap virus-virus terus dilakukan seiring semakin berkembangnya teknologi virus-virus itu sendiri. Keadaan diperparah dengan kegiatan para kriminal on-line yang menggunakan keahliannya untuk mendapatkan keuntungan materi tapi mengakibatkan kekacauan hidup orang lain atau melumpuhkan sistem sebuah institusi dan negara. Sepertinya perang melawan virus-virus dan para pengacau ini tidak akan pernah berakhir.
http://blog.unand.ac.id/theblues/2010/06/08/bencana-besar-di-balik-kemajuan-teknologi/

Selasa, 15 Maret 2011

Kesombongan Menghadapi Bencana: Murka Allah SWT


Hakikat Bencana dalam Al Quran
Dedi Hermon, Dr
Saya teringat pasca gempa Aceh dan Pariaman, banyak pakar gempa seluruh dunia berkumpul di Hotel Pangeran Padang, seluruhnya "parang tagang urek mariah" mempertahankan argumen masing-masing. Saya hanya bisa "ternganga" dan terbengong-bengong, karena saya bukan ahli gempa yang pantas di andalkan. Saat ahli Gempa dari Jepang, dengan lantang mengatakan akan terjadi gempa besar di Kota Padang, semua ahli dunia tertunduk dan dengan anggukkan kepala men-iya-kan, tanpa ada kemampuan membantah..karena mereka yakin..Jepang adalah Rajanya (bukan ahlinya lagi) Gempa dan Tsunami
Terbersit dihati saya....maaf...pinter juga orang Jepang ini....tapi dalam ilmu tarekat yang saya baca....cuma sedikit sekali ilmu yang diberikan Tuhan (Allah SWT) pada umatnya....orang Jepang juga umatNya...yang penuh dengan keterbatasan dan kebodohan tapi secuil kepintaran. Mungkinkah itu "replika" dari kesombongan? Bahwa negara kami sudah terbiasa dengan gempa dan tanggul anti tsunami sudah kami buat
Fir"aun hancur berkat kesombongannya
Iblis teraniaya berkat kesombongannya
Anda suatu saat juga akan teraniaya berkat kesombongan anda
Tsunami meluluh lantak-kan, nuklir meledak, gunung meletus
Waduh, kalau bicara gunung otak ku langsung "ngeres", bagiku gunung untukku hisap, ku belai, dan ku daki, tapi aku sedikit pintar dari mu, karena gunung tidak berdaya menjadikan aku untuk sujud, karena sujudku hanya untuk tuhan ku, Allah SWT
 Udah deh....baca aja kutipan tulisan ini, bagaimana bencana dalam islam
إن الحمد لله وحده, نحمده و نستعينه و نستغفره ونتوب اليه ونعوذ بالله من شرور أنفسنا وسيئات أعمالنا من يهد الله فهو المهتد ومن يضلله فلن تجد له وليا مشرشدا, أشهد أن لا اله الا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله بلغ الرسالة وأدى الأمانة ونصح للأمة وتركنا على المحجة البيضاء ليلها كنهارها لا يزيغ عنها الا هلك, اللهم صل وسلم على نبينا محمد وعلى آله وصحبه ومن دعا بدعوته الى يوم الدين. أما بعد, فيا عباد الله اوصيكم ونفسي الخاطئة المذنبة بتقوى الله وطاعته لعلكم تفلحون. وقال الله تعالى في محكم التنزيل بعد أعوذ بالله من الشيطان الرجيم : يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ (ال عمران : 102)
Kaum muslimin rahimakumullah….
Pertama-tama, marilah kita tingkatkan kualitas taqwa kita pada Allah dengan berupaya maksimal untuk melaksanakan apa saja perintah-Nya yang termaktub dalam Al-Qur’an dan juga Sunnah Rasul saw. Pada waktu yang sama kita dituntut pula untuk meninggalkan apa saja larangan Allah yang termaktub dalam Al-Qur’an dan juga sunnah Rasul Saw.
Hanya dengan cara itulah ketakqawaan kita mengalami peningkatan dan perbaikan…. Selanjutnya, shalawt dan salam mari kita bacakan untuk nabi Muhammad Saw sebagaiman perintah Allah : Wahai orang-orang beriman, ucapkan shalawan dan salam pada nabi (Muhammad) Saw. (QS Al-Ahzab : 56).
Kaum Muslimin rahimakumullah….
Beberepa tahun belakangan ini, khususnya sejak Desember 2004 lima tahun silam; saat tsunami menerjang kawasan Barat Indonesia, khususnya wilayah Nanggro Aceh Darussalam, kita semakin sering melihat dan menyaksikan berbagai peristiwa besar yang menimpa negeri ini, dan terakhir gempa dengan kekuatan 7.8 SR mengguncang wilayah Sumatera, khususnya kota Padang dan Padang Pariaman.
Peristiwa-peristiwa besar (bencana alam) itu bahkan juga menimpa hampir semua kawasan di atas bumi ini, tak terkecuali Negara-negara maju teknologi seperti Jepang, Taiwan, Cina, Eropa, Amerika dan sebabagainya.
Berbagai bencana alam seperti, gempa bumi, banjir besar, tsunami, berbagai penyakit yang mewabah dan bahkan di berbagai kawasan Amerika malah angin topan dan badai, seakan telah menjadi tontonan biasa.
Yang lebih menyedihkan lagi ialah, semua peristiwa besar tersebut dipandang bagaikan peristiwa yang terjadi begitu saja, tanpa ada kaitannya dengan kehendak Tuhan Maha Pencipat alam ini, yakni Allah Ta’ala dan tanpa ada kaitannya dengan pembangjangan manusia terhadap Allah Tuhan Pencipta mereka.
Hal tersebut dapat kita lihat ungkapan dan opini yang berkembang dalam masyarakat yang mengandung semangat melawan bencana-bencana besr tersebut dengan cara membangun rumah dan gedung anti gempa, teknologi pendeteksi tsunami, kanal-kanal raksasa pengendali banjir, hujan buatan untuk mengatasi kekeringan, menciptakan vaksin anti berba gai virus yang menyebar di berbagai penjuru dunia dan sebagainya.
Apa yang diberitakan, didiskusiakan dan dilakukan sama sekali tidak mencerminkan hubungan semua peristiwa itu dengan Allah Rabbul Alamin.
Cara Pandang Manusia Terhadap bencana Alam
Kaum Muslimin rahimakumullah….
Kalau kita mentadabburkan ayat-ayat Al-Qura’an terkait bencana alam yang menimpa berbagai umat sebelum kita, sejak zaman nabi Nuh, Ibrahim, Luth, Syu’aib, Sholeh, Musa dan sebagainya, kita akan menemukan dua cara pandang manusia terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi di atas bumi ini.
Pertama, cara pandang orang-orang kafir dan ingkar pada Allah dan Rasul-Nya. Cara pandang orang-orang yang sombong pada Allah dan tidak mengenal Tuhan Pencipta alam yang sebenarnya. Cara pandang orang-orang sekular yang tidak mampu melihat kaitan antara Tuhan dengan hamba, antara agama dengan kehidupan dan antara dunia dan akhirat.
Manusia semacam ini adalah manusia yang tidak pernah mau dan tidak mampu menjadikan berbagai peristiwa alam tersebut sebagai pelajaran dan sebagai bukti kekuasaan dan kebesaran Allah. Mereka bukannya mengoreksi diri dan kembali kepada Allah, melaikan semakin bertambah kesombongan dan pembangkangan mereka pada Allah dan Rasul-Nya. Hal seperti ini dijelaskan Allah dalam Al-Qur’an, dii antaranya dalam surat Ghafir / 40 : 21 – 27 :
أَوَلَمْ يَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَيَنْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِينَ كَانُوا مِنْ قَبْلِهِمْ كَانُوا هُمْ أَشَدَّ مِنْهُمْ قُوَّةً وَآَثَارًا فِي الْأَرْضِ فَأَخَذَهُمُ اللَّهُ بِذُنُوبِهِمْ وَمَا كَانَ لَهُمْ مِنَ اللَّهِ مِنْ وَاقٍ (21) ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ كَانَتْ تَأْتِيهِمْ رُسُلُهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ فَكَفَرُوا فَأَخَذَهُمُ اللَّهُ إِنَّهُ قَوِيٌّ شَدِيدُ الْعِقَابِ (22) وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا مُوسَى بِآَيَاتِنَا وَسُلْطَانٍ مُبِينٍ (23) إِلَى فِرْعَوْنَ وَهَامَانَ وَقَارُونَ فَقَالُوا سَاحِرٌ كَذَّابٌ (24) فَلَمَّا جَاءَهُمْ بِالْحَقِّ مِنْ عِنْدِنَا قَالُوا اقْتُلُوا أَبْنَاءَ الَّذِينَ آَمَنُوا مَعَهُ وَاسْتَحْيُوا نِسَاءَهُمْ وَمَا كَيْدُ الْكَافِرِينَ إِلَّا فِي ضَلَالٍ (25) وَقَالَ فِرْعَوْنُ ذَرُونِي أَقْتُلْ مُوسَى وَلْيَدْعُ رَبَّهُ إِنِّي أَخَافُ أَنْ يُبَدِّلَ دِينَكُمْ أَوْ أَنْ يُظْهِرَ فِي الْأَرْضِ الْفَسَادَ (26) وَقَالَ مُوسَى إِنِّي عُذْتُ بِرَبِّي وَرَبِّكُمْ مِنْ كُلِّ مُتَكَبِّرٍ لَا يُؤْمِنُ بِيَوْمِ الْحِسَابِ (27)
"Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi, lalu memperhatikan betapa kesudahan orang-orang yang sebelum mereka. Mereka itu adalah lebih hebat kekuatannya daripada mereka dan (lebih banyak) bekas-bekas mereka di muka bumi maka Allah mengazab mereka disebabkan dosa-dosa mereka. Dan mereka tidak mempunyai seorang pelindung dari azab Allah" (21)
Yang demikian itu adalah karena telah datang kepada mereka rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata lalu mereka kafir; maka Allah mengazab mereka. Sesungguhnya Dia Maha Kuat lagi Maha Keras hukuman-Nya (22)
Dan sesungguhnya telah Kami utus Musa dengan membawa ayat-ayat Kami dan keterangan yang nyata,(23) kepada Fir'aun, Haman dan Qarun; maka mereka berkata: "(Ia) adalah seorang ahli sihir yang pendusta."(24)
Maka tatkala Musa datang kepada mereka membawa kebenaran dari sisi Kami mereka berkata: "Bunuhlah anak-anak orang-orang yang beriman bersama dengan dia dan biarkanlah hidup wanita-wanita mereka." Dan tipu daya orang-orang kafir itu tak lain hanyalah sia-sia (belaka) (25)
Dan berkata Fir'aun (kepada pembesar-pembesarnya): "Biarkanlah aku membunuh Musa dan hendaklah ia memohon kepada Tuhannya, karena sesungguhnya aku khawatir dia akan menukar agamamu atau menimbulkan kerusakan di muka bumi."(26) Dan Musa berkata: "Sesungguhnya aku berlindung kepada Tuhanku dan Tuhanmu dari setiap orang yang menyombongkan diri yang tidak beriman kepada hari berhisab."(27) (Q.S. Ghafir : 21 -27)
Kedua, cara pandang orang-orang beriman kepada Allah dan para Rasulnya. Apa saja peristiwa alam yang terjadi mereka kembalikan semuanya kepada kehendak dan kekusaan Allah, mereka hadapi dengan hati yang penuh iman, tawakakal, sabar dan tabah sert amereka lihat sebagai sebuah ujian dan musibah untuk menguji kualitas keimanan dan kesabaran mereka, atau bisa jiag sebagai teguran Allah atas kelalaian dan dosa yang mereka lakukan.
Selain itu, semua peristiwa yang menimpa manusai mereka jadikan sebagai momentum terbaik untuk mengoreksi diri (taubat) agar lebih dekat kepada Allah dan sistem Allah dan Rasul-Nya. Pada saat yang sama merekapun meninggalkan larangan-larangan Allah dan Rasul-Nya.
Mereka adalah orang-orang yang sukses dalam beriteraski dengan alam dan dalam menghadapi berbagai ujian dan cobaan semasa hidup di dunia dan juga di akhirat kelak. Allah menjelasakannya dalam Al-Qur’an surat Al-Baqoroh ayat 155 – 157 :
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ (155) الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ (156) أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ (157)
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.(155) (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun (seusngguhnya kami milik Allah dan sesunnguhnya kami sedang menuju kemabali kepada-Nya) (156) Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (157) (Q.S. Al-Baqoroh / 2 : 155 -157)
Penyebab Terjadinya Musibah
Al-Qur’an dengan tegas menjelasakan bawa sebab utama terjadinya semua peristiwa di atas bumi ini, apakah gempa bumi, banjir, kekeringan, tsunami, penyakit tha’un (mewabah) dan sebagainya disebabkan ualah manusia itu sendiri, baik yang terkait dengan pelanggaran sisitem Allah yang ada di laut dan di darat, maupun yang terkait dengan sistem nilai dan keimanan yang telah Allah tetapkan bagi hambanya.
Semua pelanggaran tersebut (pelanggaran sunnatullah di alam semesta dan pelanggaran syariat Allah yang diturunkan kepada para Nabi dan Rasul-Nya, termasuk Nabi Muhammad Saw), akan mengakibatkan kemurkaan Allah. Kemurkaan Allah tersebut direalisasikan dengan berbagai peristiwa seperti gempa bumi, tsunami dan seterusnya.
Semakin besar pelanggaran manusia atas sistem dan syariat Allah, semakin besar pula peristiwa alam yang Allah timpakan pada mereka. Allah menjelaskan dalam Al-Qur’an :
فَكُلًّا أَخَذْنَا بِذَنْبِهِ فَمِنْهُمْ مَنْ أَرْسَلْنَا عَلَيْهِ حَاصِبًا وَمِنْهُمْ مَنْ أَخَذَتْهُ الصَّيْحَةُ وَمِنْهُمْ مَنْ خَسَفْنَا بِهِ الْأَرْضَ وَمِنْهُمْ مَنْ أَغْرَقْنَا وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلَكِنْ كَانُوا أَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ (40)
Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.(Q.S. Al-Ankabut / 29 : 40)
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ (41)
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).(Q.S. Ar-Rum / 30 : 41)
Kaum msulimim rahimakumullah… Melalui ayat-ayat Al-Qur’an tersebut jelaslah bagi kita bahwa :
  1. Semua peristiwa dan bencana yang kita saksikan di atas bumi dan alam semesta ini tidak ada yang terjadi begitu saja dengan sendirinya, melaikan sesuai kehendak dan ketentuan Tuhan Penciptanya, yakni Allah Ta’ala.
  2. Berbagai persitiwa dan bencana itu disebabkan kedurahakaan dan kesombongan manusia terhadap Allah dan syari’at Allah serta berbagai dosa-dosa yang mereka lakukan. Lalu Allah menurunkan berbagai azab atas mereka.
  3. Orang-orang kafir, sombong dan ingkar pada Allah dan Rasul-Nya melihat berbagai peristiwa tersebut murni hanya sebagai peristiwa alam yang terlepas dari kehendak dan sekenario Allah. Mereka tidak dapat mlihatnya sebagai sebuah azab, teguran atau cobaan. Melaikan hanya menambah kesombongan dan kekufiran kepada Allah. Sikap yang mereka kembangkan juga seakan melawan kehendak Alla. Namun sayang, sepanjang perjalanan umat manusia, belum ada satupun manusia yang mampu mengalahkan dan melawan kehendak Allah, kendati Fir’au yang begitu hebat memiliki semuak kekuatan saat berkuasa, namun tenggelam juga di laut merah dan bangkai dapat kita saksikan sekarang di sebuah useum di Mesir. Demiakian juga dengan Negara-negara maju teknolohi hari ini seperti jepang, Eropa dan Amerika. Belum pernah mereka mampu menahan gempa bumi, tsunami dan berbagai bencana yang Allah turunkan di negeri mereka. Semuanya lemah dan tak berdaya di hapadan kehendak Allah.
  4. Sebaliknya, orang-orang beriman akan melihat semua peristiwa yang terjadi merupakan ujian dan teguran dari Allah. Mereka akan segera kembali dan bertaubat pada Allah. Semakin taat pada aturan Allah, baik yang terkait dengan sunnatullah maupun syari’at Allah.
  5. Sistem Allah terkait dengan imbalan (pahala) dan hukuman (punishment) bukan hanya terjadi di akhirat, melainkan sudah Allah terapkan sejak kita hidup di dunia. Setiap kebaikan yang dibangun di atas dasar iman pada Allah dan ketaatan pada-Nya dan Rasul-Nya akan berakibat keberkahan hidup di dunia dan keselamatan di akhirat. Sebaliknya, setiap pelanggaran sistem Allah yang terkait dengan keimana, syari’ah, akhlak, sunnatullah dan sebabgainya akn berakibat kepada tidakan Allah melalui berbagai bencana yang Allah timpakan kepada manusia. Mari kita renungkan firman Allah berikut ini :

    وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آَمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ (96) أَفَأَمِنَ أَهْلُ الْقُرَى أَنْ يَأْتِيَهُمْ بَأْسُنَا بَيَاتًا وَهُمْ نَائِمُونَ (97) أَوَأَمِنَ أَهْلُ الْقُرَى أَنْ يَأْتِيَهُمْ بَأْسُنَا ضُحًى وَهُمْ يَلْعَبُونَ (98) أَفَأَمِنُوا مَكْرَ اللَّهِ فَلَا يَأْمَنُ مَكْرَ اللَّهِ إِلَّا الْقَوْمُ الْخَاسِرُونَ (99)
    Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka menolak (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.(96) Maka apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di malam hari di waktu mereka sedang tidur?(97) Atau apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di waktu matahari sepenggalahan naik ketika mereka sedang bermain?(98) Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga)? Tiada yang merasa aman dan azab Allah kecuali orang-orang yang merugi.(99) (Q.S. Al-A’raf / 7 : 96 – 99)
Kaum Muslimin rahimakumullah…. Demikianlah khutbah singkat ini semoga bermanfaat bagi kita dalam menjalankan kehidupan dunia yang sementara ini. Semogaa Allah selalu membimbing kita ke jalan-Nya yang lurus, yaitu jalan para nabi, shddiqin, syhadak dan sholihin.
بارك الله لي ولكم في القرآن العظيم ونفعني وايكم بما فيه من الآيات و الذكر الحكيم أقول قول هذا وأستغفر الله لي ولكم إنه هو السميع العليم ......