Minggu, 19 Juni 2011

Menyesal sudah tak mungkin, Tobat tak lagi dianggap, dan ma'af pun tak bakal didengar, aku benar-benar harus sendiri...

  semua menjadi tak terma'afkan, dan semua menjadi terlambat, dan aku harus sendiri, untuk waktu yang tak terbayangkan ...

AKU DIMAKAMKAN HARI INI
(sebuah ilustrasi kalbu yang dikutip dari Riza P.N)



"Orang yang membaca Al Quran, lagi pula ia mahir, kelak mendapat tempat dalam syurga bersama-sama dengan rasul-rasul yang mulia lagi baik; dan orang yang membaca Al Quran, tetapi tidak mahir, membacanya tertegun-tegun dan tampak agak berat lidahnya (belum lancar) ia akan mendapat dua pahala." (HR. Bukhari dan Muslim) 

ALLAHUMMA GUFRANAKA.....YA...RABB
Perlahan, tubuhku ditutup tanah,  perlahan, semua pergi meninggalkanku, masih terdengar jelas langkah langkah terakhir mereka aku sendirian, di tempat gelap yang tak pernah terbayang, sendiri, menunggu keputusan...
Istri, belahan hati, belahan jiwa pun pergi, Anak, yang di tubuhnya darahku mengalir, tak juga tinggal, Apalagi sekedar tangan kanan, kawan dekat, rekan bisnis, atau orang-orang lain, aku bukan siapa-siapa lagi bagi mereka.
Istriku menangis, sangat pedih, aku pun demikian, Anakku menangis, tak kalah sedih, dan aku juga, Tangan kananku menghibur mereka, kawan dekatku berkirim bunga dan ucapan, tetapi aku tetap sendiri, disini,
menunggu perhitungan ...

Menyesal sudah tak mungkin, Tobat tak lagi dianggap, dan ma'af pun tak bakal didengar, aku benar-benar harus sendiri...

Tuhanku, (entah dari mana kekuatan itu datang, setelah sekian lama aku tak lagi dekat dengan-Nya), jika kau beri aku satu lagi kesempatan, jika kau pinjamkan lagi beberapa hari milik-Mu, beberapa hari saja...

Aku harus berkeliling, memohon ma'af pada mereka, yang selama ini telah merasakan zalimku, yang selama ini sengsara karena aku, yang tertindas dalam kuasaku. yang selama ini telah aku sakiti hati nya yang selama ini telah aku bohongi

Aku harus kembalikan, semua harta kotor ini, yang kukumpulkan dengan wajah gembira, yang kukuras dari sumber yang tak jelas, yang kumakan, bahkan yang kutelan. Aku harus tuntaskan janji janji palsu yg sering ku umbar dulu

Dan Tuhan, beri lagi aku beberapa hari milik-Mu, untuk berbakti kepada ayah dan ibu tercinta, teringat kata kata kasar dan keras yg menyakitkan hati mereka, maafkan aku ayah dan ibu, mengapa tak kusadari betapa besar kasih sayang mu beri juga aku waktu, untuk berkumpul dengan istri dan anakku, untuk sungguh sungguh beramal soleh, Aku sungguh ingin bersujud dihadap-Mu, bersama mereka ...

begitu sesal diri ini karena hari hari telah berlalu tanpa makna penuh kesia sia an kesenangan yg pernah kuraih dulu, tak ada artinya sama sekali mengapa ku sia sia saja, waktu hidup yg hanya sekali itu andai ku bisa putar ulang waktu itu ...

Aku dimakamkan hari ini, dan semua menjadi tak terma'afkan, dan semua menjadi terlambat, dan aku harus sendiri, untuk waktu yang tak terbayangkan ... 


"Minta tolonglah kepada Allah dan janganlah menjadi lemah. Jika engkau ditimpa sesuatu maka janganlah mengatakan: 'Seandainya aku mengerjakan begini maka akan menjadi begitu!'. Tetapi katakanlah: 'itu semua adalah takdir Allah, apa yang dikehendaki-Nya dikerjakan-Nya'. Sebab kalimat 'Seandainya...'itu akan membuka pintu bagi setan (Al-Hadist)