...PEREMPUAN ITU...
Dr. Dedi Hermon
Perempuan itu terlahir dari keluarga sederhana, keluarga yang boleh dikatakan sedang berjuang keras menuju kemapanan. Keluarga yang selalu berpindah menuju tuntutan profesi dan pekerjaan, demi upaya mencukupi kebutuhan anak gadis kecil mereka yang luar biasa cantiknya, yaitu 'perempuan itu'.. Perempuan itu tumbuh dan berkembang dalam keluarga besar ibunya, jauh dan kadang dekat ibunya. Jauh pabila ibunya jauh dan dekat pabila ibunya dekat, karena mungkin perjalanan hidupnya sudah ditaqdirkan demikian, demi mencapai kesempurnaan seorang perempuan.
Tumbuh dan berkembang bersama beratnya kerinduan, rindunya belaian dan senandung sang ibu menjelang malam, sedihnya tidak mendengar cerita bapak dalam menghantar tidurnya menuju mimpi indah yang sudah lama diidamkan...'perempuan itu' dilatih mandiri tapi bukan pada usia yang tepat untuk mandiri...
Perempuan itu...memiliki percaya diri yang lemah untuk perempuan seusianya di-karena-kan tumbuh dalam kapasitas pemahaman yang masih terbatas akan suatu peristiwa. Perempuan itu.. selalu menterjemahkan suatu 'kejadian' sebagai bentuk pem-beban-an atas
dirinya, ia merasa tidak cukup 'tega' sehingga tidak pantas untuk
melakukan penolakan. Hal ini terus berlanjut tanpa sempat diperbaiki, sehingga 'perempuan itu.. mengalami disperitas dalam penyesuaian diri di lingkungannya...
Perempuan itu.. mudah percaya pada semua pria...Perempuan itu...mudah membuat pria jatuh cinta padanya...Perempuan itu...membuat pria ringan tangan membantu semua kebutuhannya..sehingga perempuan itu..seolah-olah memanfaatkan pria untuk keperluannya..dan perempuan itu belum sempurna...
Perempuan itu... harus sempurna...sesempurna kecantikan dia sebagai seorang wanita, sesempurna keanggunan dia sebagai calon ibu yang baik bagi anak-anaknya, sesempurna hatinya sebagai calon istri yang sholehah bagi suaminya... kelak...pada saat 'perempuan itu' sudah sempurna...
Sekarang ... 'perempuan itu' lebih sering menangis, meratapi semua kesalahan masa lalu...dan itu sangat mulia untuk memulai langkah baru menuju kesempurnaan itu..Seandainya 'perempuan itu' tidak dapat menjadi
garam yang dapat menahan daging menjadi busuk, janganlah 'perempuan itu' menjadi
lalat yang membusukkan daging...Perempuan itu... tahu...menyadari...bahwa pemuncak dosa itu adalah BOHONG..yang selalu diringi oleh TIDAK TEPAT JANJI dan BANYAK MEMBERI ALASAN...walaupun orang-orang terbaik dikorbankan...
Perempuan itu... tidak boleh bersumpah demi langit maupun demi bumi atau demi apa
pun juga. Perempuan itu... harus berani mengatakan YA atau TIDAK, supaya 'perempuan itu' tidak berbuat
dosa atau terhukum akibat sumpah itu...Perempuan itu...selalu melarikan diri dari masalah yang dihadapi, cenderung berbohong mencari jalan aman untuk segala sesuatu yang dapat menyakiti hati pasangannya...Perempuan itu...jangan seperti itu...
Perempuan itu...kini belajar untuk sempurna, walaupun manusia tidak ada yang sempurna, tapi berikhtiar untuk sempurna boleh boleh saja... Perempuan itu..harus tahu, bahwa "Rasulullah
SAW mengancam dan melarang laki-laki menikahi perempuan bukan karena
agamanya. Jangan kalian mengawini wanita karena kecantikannya, bisa jadi
kecantikannya akan membuatnya sombong. Dan jangan pula karena hartanya,
bisa jadi kekayaannya membuat dia melawan, tetapi kawinilah wanita
karena agamanya. Sesungguhnya hamba sahaya yang hitam lagi pesek namun
beragama itu lebih baik.”(HR Ibnu Majah) Bekal yang sangat
diutamakan adalah paham tentang ajaran-ajaran agama, bisa membaca dan
melantunkan ayat-ayat Al-qur'an yang bisa menjadi dasar untuk dapat
mewujudkan rumah tangganya dengan pondasi yang kokoh guna menyiapkan
generasi Islam yang diridhoiNya".. Perempuan itu...ini yang perlu disadari kalau ingin melangkah menuju rahmat itu...
Sangat
penting bagi 'perempuan itu'.. untuk pandai melantunkan dan membaca ayat Al-Qur'an
dan lebih bagus lagi hafal ayat Al-Qur'an karena selain pahalanya
membacanya yang luar biasa, Al-Qur'an merupakan salah satu mukjizat yang
Allah jamin kemurniannya. Ada banyak kemuliaan dan kebaikan didalamnya
salah satunya adalah Al-Qur'an dapat merangsang perkembangan otak anak
dan meningkatkan intelegensinya, ketika mengandung hendaknya
sering-sering membacakan ayat-ayat al-qur'an, agar kelak generasi yang
dilahirkan menjadi cerdas dan berakhlak budiman
Perempuan itu...senantiasa selalu menjaga tutur bahasanya, santun dalam berbicara, lembut perangainya, dan tidak mau bersahabat dekat dengan laki-laki atau perempuan yang dapat merusak akhlaknya. Perempuan itu... sudah harus merubah sikapnya yang lebih senang berkumpul di tempat-tempat yang tidak 'nyaman' untuk seorang perempuan...yang sholehah...tapi 'nyaman' bagi wanita 'binal' atau wanita 'uwie uwie mintak gatah', wanita yang sudah ternoda yang sudah kehilangan arah...
Perempuan itu...harus juga tahu..cemburu
memang tanda cinta, tapi jangan jadi wanita pecemburu. Cemburu yang
fatal bisa membakar keutuhan rumah tangga. Berikanlah kepercayan dan
saling setia pada pasangan. Perempuan itu... akan sangat berharga ketika memiliki sifat yang penuh kasih sayang,
karena sifat ini sangat dibutuhkan agar ketentraman jiwa terpenuhi...
Perempuan itu... harus mampu menjaga pandangannya, sikapnya yang 'mantiak', 'lenggoknya' yang merangsang, dan tatapan matanya yang mengundang....dari fitnah dunia. Perempuan itu, harus memupuk keibuan atas dasar cinta dan
kelembutan rasa. Rasa cintanya yang begitu besar karenanya besar pula
pengorbanannya demi putra-putrinya. Kelembutan rasa yang dimilikinya
membuat putra-putrinya lebih dekat dan hangat dalam dekapannya. Suami
pasti bangga memiliki seorang istri yang dapat dipercaya dalam mengurusi
anak-anaknya kelak.
Perempuan itu... harus bisa menyimpan asa dan sikap...melatih tindakan dan tabiat.. untuk pendamping hidupnya kelak, karena kebahagian bagi 'perempuan itu'..apabila perempuan itu.. tidak
suka membeberkan aib suami kepada siapapun. Istri yang baik akan selalu
menjaga rahasia suaminya, karena itu merupakan aib bagi suaminya.
Perempuan itu...harus bisa bertindak dari hal sekecil apapun seperti menyiapkan pakaian untuknya,
membersihkan tempat tidurnya, membelai keningnya, memberi senyuman,
mencium tangannya ketika salah satu darinya hendak pergi. Perempuan itu...harus mengetahui, bahwa kebaikan yang dilakukan, belum tentu baik di mata ALLAH SWT...maka janganlah
menyibukkan diri dengan melakukan ibadah-ibadah sunnah yang bisa
menghalangi suaminya untuk istimta' (bernikmat-nikmat) dengannya,
kecuali bila suami mengizinkan. Jika sudah berumah tangga, istri adalah
ladang bagi suaminya....Tidak halal bagi seorang istri berpuasa (sunnah) sementara suaminya ada (tidak sedang bepergian) kecuali dengan izinnya.” (HR. Al-Bukhari no. 5195 dan Muslim no. 1026).....
Perempuan itu...jangan patah semangat, jangan patah asa, jangan luluh dengan masa lalu, hidup itu untuk masa depan...Perempuan itu..jangan jadikan masa lalu untuk penghancur masa depan...jadikan masa lalu untuk kesempurnaan masa depan...kesulitan yang diberikan menandakan kesempurnaan masa depan akan mudah di capai...
...........................15desember15....RiverOOLan......kidding-kidding wae................