Senin, 15 Maret 2021

PEMIMPIN BERKARAKTER BUNDO KANDUANG

 PEMIMPIN PEREMPUAN-PEMIMPIN BERKARAKTER BUNDO KANDUANG

by. Prof. Dr. Dedi Hermon


"Sifat-sifat yang dimiliki Mandeh sebagai seorang bundo kanduang adalah berilmu, mendidik, mempunyai sifat malu, sabar, mandiri, berprinsip, dan berjiwa besar"...

Kesetaraan gender merupakan sesuatu yang tidak bisa dihindarkan, terutama pada zaman modern sekarang ini. Peran perempuan semakin besar dalam semua sisi kehidupan, baik di rumah tangga maupun kegiatan di luar rumah tangga, terutama karier dan jabatan karier. Kaum laki-laki ditaqdirkan sebagai pemimpin, harus berupaya mengalah, akibat tuntutan zaman dan aturan.

Memilih seorang perempuan sebagai pemimpin akan terasa berat, kalau tidak melalui kriteria karakter yang dimiliki oleh sosok 'Bundo Kanduang', seorang pemimpin Minangkabau yang anggun, ramah, sopan, lebih banyak bekerja dalam diam, mempunyai jiwa mendidik, mandiri, dan tegas dalam rasa malu. Orang Minangkabau sangat merindukan pemimpin perempuan yang berkarakter Bundo Kanduang tersebut, sehingga laki-laki di Minangkabau dengan sendirinya akan tunduk dan hormat pada semua keputusan dari pemimpin perempuan tersebut.

Pak Tua yang biasa minum kopi di kafe itu selalu ngomel dan kesal...

"Kesetaraan gender boleh, mengangkat perempuan sebagai pemimpin boleh saja, tapi kan banyak perempuan yang berkarakter Bundo Kanduang, 'manga paja kalera tu di angkek' 'bijak, agak babeda urang jo keinginannyo, marabo, pagunjiang, ma aden, licik, manih muluik katiko ado kandak, ndak ado kepentingan nyo samo awak lai, co galadie gayanyo.. Upek Pak Tua....

...jan maupuek juo pak...solo Bujang Lapuak di meja subalah, sampie ma ampehan balak anam...

...baa ndak ka maupek de ang, takah ndak ado padusi berkarakter Bundo Kanduang lai di dunia ko untuak di piliah jadi pemimpin.. sambuang Pak Tua..

..yo ndak pak, banyak padusi nan elok, santun gai, jo galaknyo sajo, basumangaik wak bakarajo.. hehehehehe.. sambuang Udin Batuang sambie ma ambuihan asok rokok e....

Minangkabau merupakan salah satu etnis terbesar di Indonesia dengan sistem kekerabatan yang berbeda. Masyarakat Minangkabau memiliki adat yang unik dengan menganut sistem matrilineal. Adat istiadat Minangkabau mengatur tatanan masyarakatnya baik secara individu, kelompok maupun sosial. Penghulu adalah sebutan atau gelar yang diberikan kepada pemimpin adat dalam masyarakat Minangkabau. Penghulu merupakan orang yang dituakan, dipilih dan dipercayakan untuk memimpin masyarakat. Bundo kanduang merupakan seorang perempuan yang sudah menikah. Bundo kanduang merupakan pemimpin non formal bagi seluruh perempuan dan anak cucunya dalam suatu kaum. Semua keputusan berada di tangannya. Tanpa adanya izin dari bundo kanduang, semua rencana belum dapat dilaksanakan (Ermi Sola, 2020).


‐----@Selasa, 16 Maret 2021, Jam 00.01 WIB


Sabtu, 06 Februari 2021

SEMPIT AKAL

SEMPIT AKAL
Prof. Dr. Dedi Hermon


Digedung suram itu sering digunakan oleh sekelompok orang yang sempit akal untuk berdiskusi tanpa mau bekerja dengan hati. Dilihat sekilas, terlihat kesombongan dan keangkuhan serta kearoganan, seolah olah sangat berkuasa, padahal mereka hanya bawahan sang penguasa.  Anehnya semua kekuasaan dan kesombongan itu dilakukan bukan dalam aset kelompok mereka, namun di atas aset dan lembaga negara, yang bukan milik ibu bapak mereka. Namun, mereka sudah berhitung tentang nasib semua orang yang bekerja di dalamnya. Karena kata mereka, mereka lah Sang Penentu semua nasib orang-orang di sana. 
Dimana Tuhan bagi mereka, mungkin tidak ingat, atau pura-pura lupa, atau memang karena keangkuhan, mereka lupa, bahwa mereka manusia biasa, yang tiba masanya, akan mati juga. Apa yang akan mereka bawa, pasti keirian, kedengkian, keangkuhan, kesombongan. Kasihan juga, padahal amal pahala mereka banyak, namun kotor oleh semuanya itu.
Berencana lah menentukan nasib orang, namun bagi orang yang bekerja dengan hati dalam suatu lembaga negara, diberhentikan dari pekerjaan adalah anugerah nikmat dari Allah SWT, tapi bagi orang yang hanya gila jabatan, tanpa bekerja pada amanahnya, itu tentu suatu bencana yang sangat menyakitkan.
Sahabat sepemikiran, kita berjalan di relnya saja, jangan berupaya mempertemukan ujung rel, karena kita tidak akan mampu, dan kalau seandainya mampu, tentu kecelakaan akan membawa pengaruh yang besar pada diri kita, karena kita tidak tahu, apakah rencana kita disenangi oleh Allah SWT atau dengan rencana yang kita susun, membuat Allah SWT berpaling dari kita.
Mak Udin sering mengatakan, kalau anda meminta-minta jabatan, minta dukungan pada orang-orang tertentu, yang dekat dengan penguasa, agar mempengaruhi penguasa untuk memilih anda. Kalau nasib anda baik, maka anda akan dipilih. Tapi...lanjut Mak Udin.. biasanya kalau sudah jadi, orang-orang seperti itu lebih senang pada orang yang meminta-minta juga, karena mereka haus pujian, sanjungan, hormat, walaupun semua itu hanya pura-pura saja. Ingat juga, lanjut Mak Udin... rakyat akan menderita, karena dia terpilih tidak mempertimbangkan semuanya, tapi karena desakan orang-orang tertentua saja, sehingga dia tidak akan bisa berperan adil untuk semua. Kecuali, penguasa yang dipilih oleh orang banyak dalam lembaga atau dalam negara, baru itu namanya pemimpin untuk semua.