Senin, 14 Maret 2011

Penelitian Tindakan Kelas (pertama)


PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN   KREATIVITAS BELAJAR MAHASISWA

Oleh: Dedi Hermon dan Yeniwarti Dalim

Abstract
The purpose of this research is to perform direct phenomenas from learned material of Zoo/Phyto Geography, so student creativities increased in following learned process. Method of research that used in Action Reseach is descriptive method, which drawing activities and range in siclus. Siclus research of researching that has done achieved a remained target, unachieved a target at first siclus and second siclus. New target of research achieved at third siclus, whereas student creativities in learned process increased further than before.

Kata Kunci: kreativitas mahasiswa, media audio visual, zoo/phyto geografi

PENDAHULUAN
Pembangunan dalam bidang pendidikan merupakan usaha untuk menciptakan  sumberdaya manusia yang berkualitas, bermoral yang baik, dan berkompetensi, serta sesuai dengan tujuan dari pendidikan nasional yang berdasarkan pada Pancasila. Salah satu komponen penting dalam mencapai tujuan pendidikan nasional tersebut dilakukan oleh pemerintah adalah melalui peningkatan kemampuan profesional pendidik baik melalui usaha perbaikan lembaga pendidikan maupun kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk meningkatkan profesionalisme tersebut. Usaha ini juga diringi dengan penyediaan sarana dan prasarana pembelajaran, seperti buku ajar,  media pembelajaran, dan berbagai fasilitas lainnya.untuk  (Soekartawi, 1995).
Jurusan Geografi FIS UNP saat ini memiliki satu program studi, yaitu program studi pendidikan Geografi yang mempunyai visi untuk menghasilkan sumberdaya manusia yang profesional dengan sifat inovatif, kreatif, dan proaktif, yang didasari oleh iman dan taqwa, bermoral Pancasila, mengutamakan budaya, memiliki etos kerja yang tinggi, dan memiliki komitmen terhadap kejayaan bangsa, terutama dalam bidang pendidikan. Visi ini merupakan gambaran dari tujuan yang diharapkan  oleh Jurusan Geografi untuk terus eksis menghasilkan lulusan yang berkualitas dan berkompetensi dibidangnya.
Usaha-usaha yang harus dilakukan untuk terus eksis dalam melahirkan sumberdaya manusia yang berkualitas dengan intelektual geografi yang mantap serta berperan dalam proses pembangunan bangsa dan negara adalah melalui peningkatan kualitas sarana dan prasarana pembelajaran.   Mata kuliah Zoo/Phyto Geography merupakan salah satu mata kuliah di Jurusan Geografi FIS UNP yang membahas dan mengkaji tentang proses perkembangan dan penyebaran tumbuh-tumbuhan dan hewan di muka bumi yang diawali proses terbentuknya bumi yang diikuti oleh munculnya unit-unit kehidupan sampai berkembang dan menyebar di atas permukaan bumi. Metode yang dipakai dalam pembelajaran atau perkuliahan selama ini terkesan agak menoton yaitu melalui pemberian teori-teori yang diikuti dengan penugasan tanpa adanya media-media yang berkompeten mendukung proses pembelajaran, sehingga berpengaruh sekali terhadap motivasi mahasiswa mengikuti perkuliahan, hal ini berakibat langsung akan rendahnya kreativitas mahasiswa dalam mengikuti proses pembelajaran, terlihat dari seringnya mahasiswa tidak hadir mengikuti perkuliahan, tidak ada keinginan mahasiswa untuk bertanya dan menanggapi penjelasan dari dosen, dan terciptanya suasana pembelajaran yang tidak kondusif karena mahasiswa tidak tertarik pada materi perkuliahan. Masalah ini muncul akibat tingginya keinggintahuan mahasiswa untuk melihat secara nyata kenyataan-kenyataan dari apa yang mereka pelajari  tapi rasa ingin tahu tersebut terhambat karena media yang disajikan tidak cocok dengan materi yang diajarkan oleh dosen.
Tujuan penggunaan media audio visual dalam pembelajaran mata kuliah Zoo/Phyto Geografi di Jurusan Geografi adalah untuk memberikan contoh dan fenomena-fenomena langsung dari materi pembelajaran Zoo/Phyto Geografi sehingga  kreativitas belajar mahasiswa dapat meningkat dan mereka termotivasi mengikuti proses pembelajaran, sehingga tujuan dari pembelajaran dapat dicapai.
Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi, penggunaan media audio visual sangat tepat dalam mendukung proses perkembangan ilmu pengetahuan melalui penyempurnaan proses pembelajaran di perguruan tinggi serta untuk menciptkan iklim pendidikan yang berbasis pada IPTEKS. Pemanfaatan media audio visual dalam proses pembelajaran mempunyai banyak kelebihan dari media lainnya, hal ini disebabkan oleh media audio visual menampilkan suara, gambar, dan gerakan sekaligus, sehingga media ini efektif untuk menyajikan berbagai topik pembelajaran yang sulit disampaikan melalui informasi verbal. Kemampuan media audio visual memanipulasi waktu dan ruang dapat mengajak siswa/mahasiswa melanglang buana walaupun dibatasi oleh dinding ruang kelas. Objek-objek yang terlalu kecil, terlalu besar, atau objek langka dan berbahaya dapat dihadirkan dalam kelas, sehingga dapat meningkatkan respon mahasiswa terhadap proses pembelajaran (Sardiman, 1989).
Kreativitas mahasiswa dalam merespon pembelajaran sangat penting terhadap peningkatan kualitas pembelajaran.  Menurut   Anwar dan  Kahar (2001), kreativitas merupakan perbuatan atau tindakan sesorang untuk merespon segala sesuatunya berdasarkan pada dorongan dari dalam batin dan hati nuraninya.
Penggunaan media audio visual merupakan salah satu usaha untuk menyuruh mahasiswa belajar kreatif sehingga pemenuhan kebutuhan psikologis mereka tercapai. Dengan sistem pengajaran ortodok dengan hanya pemberian ceramah, tanya jawab, penugasan dari dosen akan membuat mahasiswa terbelenggu untuk melipat tangannya keatas meja, dan hanya boleh melihat ke depan untuk memperhatikan dosen, akibatnya dalam diri mahasiswa timbul keinginan-keinginan yang tidak tersalurkan. Kreativitas belajar mahasiswa akan muncul dan berkembang dengan merubah pengajaran ortodok menjadi pengajaran modern yang sesuai dengan perkembangan teknologi, karena secara psikologis setiap individu memiliki persamaan, yaitu: (1) semua mahasiswa akan aktif belajar apabila kepada mereka diberikan kesibukan atau pekerjaan yang sesuai, dan akan bosan apabila tidak ada yang mereka kerjakan dan (2) setiap anak mempunyai tendensi ingin berdiri sendiri, mengembangkan rasa harga diri atas hasil yang ia capai sendiri (Gordon, 1985).

METODE

Penelitian ini  merupakan penelitian tindakan kelas, dimana peneliti terlibat langsung sebagai pelaku atau dosen peneliti dan dosen pendamping (dosen pengamat). Penelitian ini dilakukan dikelas Non Reguler Geografi BP 2003 Jurusan Geografi FIS UNP dengan jumlah mahasiswa 40 orang, karena merupakan kelas dengan kreativitas mahasiswa masih rendah.
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi, kreativitas mahasiswa dalam bertanya, kreativitas mahasiswa dalam menjelaskan atau menjawab pertanyaan, kreativitas mahasiswa dalam bertanya dan sekaligus menjawab pertanyaan,  kreativitas mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan (Moleong, 1988),  dan kreativitas mahasiswa dalam menjawab serta mengerjakan kuis mingguan. Alat Bantu yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian adalah: (1) daftar checklist, (2) anekdot record, dan (3) buku daftar nilai kuis mingguan.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Proses pengolahan data dan analisis data deskriptif mengacu pada pengolahan data Hopkins (1993), antara lain meliputi tiga tahap, yaitu: (1) deskripsi data, (2) validasi data, dan (3) interpretasi data.
 Jalannya penelitian mempunyai tahapan, yaitu:
1.      Tahap Persiapan, dilakukan persiapan bahan-bahan dan alat-alat belajar, seperti silabus, SAP, hand out, absen, bahan-bahan belajar berupa media audio visual (CD), speaker, infocus, papan layar, dan laptop
2.      Tahap Pelaksanaan,  dilakukan atas empat sub tahapan pelaksanaan, yaitu: (1) planning, dosen peneliti merencanakan sistem dan strategi pembelajaran dan saat-saat yang tepat dalam menyampaikan materi melalui media audio visual, (2) acting, dosen peneliti menerapkan proses pembelajaran sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya, (3) observing, pada tahap ini dosen peneliti mengamati segala aktivitas mahasiswa serta mencatat hal-hal yang terjadi selama proses pembelajaran, dan dosen pengamat juga mencatat segala aktivitas mahasiswa dan aktivitas dosen peneliti dalam memberikan informasi, dan (4) reflecting, pada tahap ini dosen peneliti, dosen pengamat, serta tiga orang wakil mahasiswa duduk satu meja untuk membahas sistem pembelajaran yang telah dilakukan dan mencari solusi yang tepat untuk priode berikutnya demi terwujudnya tujuan dari penelitian (McNiff, 1988; Greenwood and Levin, 1998).
3.      Tahap Akhir,  seluruh data-data yang terkumpul pada setiap siklus ditampilkan secara deskriptis dan dibahas  faktor-faktor penghambat pada masing-masing siklus, sehingga diperoleh siklus yang tepat dan berkompeten dalam meningkatkan kreativitas belajar mahasiswa pada pembelajaran Zoo/Phyto Geography di Jurusan Geografi FIS UNP.
Tabel 1. Indikator Kreativitas yang Ingin Dicapai
Kreativitas Mahasiswa

Jumlah mahasiswa
Target yang Ingin Dicapai
Orang
%
Bertanya
40 Orang
10
25
Menjelaskan/Menjawab Pertanyaan
10
25
Bertanya, Menjelaskan/Menjawab Pertanyaan
5
12,5
Jumlah Mahasiswa Kreatif
25
62,5
Jumlah Mahasiswa yang Hadir
40
100
Jumlah Mahasiswa yang Mengerjakan Kuis
40
100
Jumlah Mahasiswa yang Mendapat Nilai Kuis >70
35
87,5
Jumlah Mahasiswa yang Minta Izin ke Luar Kelas
0
0,0
Sumber: Moleong (1998)

HASIL

Siklus Pertama
Pada siklus pertama, peneliti dan dosen pengamat merencanakan untuk mempersiapkan  materi pembelajaran, yaitu: Alam dan Perkembangannya, dan CD Kemilau Jagat Raya dengan topik: a) alam semesta, b) lingkungan hidup, dan c) siklus biogeokimia, dipakai sebagai media audio visual dalam pembelajaran. Kemudian mempersiapkan daftar pertanyaan yang akan diberikan pada mahasiswa setelah pemutaran CD audio visual, soal-soal kuis yang akan diberikan pada mahasiswa untuk dikerjakan dan dijawab secara langsung oleh mahasiswa serta pedoman checklist dan anekdot record. Sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dilakukan tindakan dan dosen pengamat mencatat segala kejadian di dalam kelas.
Pada pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan pada siklus pertama, diperoleh hasil yang jauh dari apa yang ditargetkan oleh peneliti. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.

Table 2. Kreativitas Mahasiswa pada Siklus Pertama

Kreativitas Mahasiswa

Jumlah mahasiswa
Target yang Ingin Dicapai
Hasil Penelitian
Orang
%
Orang
%
Bertanya
40 Orang
10
25
5
12,5
Menjelaskan/Menjawab Pertanyaan
10
25
3
7,5
Bertanya, Menjelaskan/Menjawab Pertanyaan
5
12,5
0
0
Jumlah Mahasiswa Kreatif
25
62,5
8
20
Jumlah Mahasiswa yang Hadir
40
100
36
90
Jumlah Mahasiswa yang Mengerjakan Kuis
40
100
36
90
Jumlah Mahasiswa yang Mendapat Nilai Kuis >70
35
87,5
17
42,5
Jumlah Mahasiswa yang Minta Izin ke Luar Kelas
0
0,0
8
20
Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian, 2005
Dari Tabel 2, terlihat bahwa hasil penelitian masih jauh dari hasil yang ingin dicapai. Dari hasil checklist diperoleh jumlah mahasiswa yang hadir mengikuti perkuliahan adalah sebanyak 36 orang (90%) dan yang minta izin ke luar kelas saat perkuliahan berlangsung adalah sebanyak 8 orang (20%). Dari 36 orang yang hadir dalam perkuliahan hanya diperoleh 8 orang mahasiswa yang kreatif (20%), dimana mahasiswa yang mengajukan pertanyaan sebanyak 5 orang (12,5%), mahasiswa yang mampu menjelaskan dan menjawab pertanyaan sebanyak 3 orang (7,5%), dan belum ada mahasiswa yang bertanya sekaligus menjelaskan dan menjawab pertanyaan. Kemudian dari 36 orang mahasiswa yang hadir seluruhnya mengerjakan soal-soal kuis yang diberikan namun yang mendapat nilai kuis >70 hanya 17 orang.

Siklus Kedua

Rencana yang ditetapkan pada siklus ini adalah mempersiapkan  materi pembelajaran, yaitu: Fitogeografi Evolusi dan Beberapa Istilah, dan CD Keruntuhan Teori Evolusi dengan topik: a) pengertian evolusi, b) teori evolusi, dan c) perkembangan teori evolusi, dipakai sebagai media audio visual dalam pembelajaran. Kemudian juga mempersiapkan daftar pertanyaan, soal-soal, dan pedoman checklist serta anekdot record. Sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan juga dilakukan tindakan dan dosen pengamat mencatat segala kejadian di dalam kelas.
Pada pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan pada siklus kedua, diperoleh hasil yang juga masih jauh dari apa yang ditargetkan oleh peneliti. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Kreativitas Mahasiswa pada Siklus Kedua

Kreativitas Mahasiswa

Jumlah mahasiswa
Target yang Ingin Dicapai
Hasil Penelitian
Orang
%
Orang
%
Bertanya
40 orang
10
25
7
17,5
Menjelaskan/Menjawab Pertanyaan
10
25
8
20
Bertanya, Menjelaskan/Menjawab Pertanyaan
5
12,5
3
7,5
Jumlah Mahasiswa Kreatif
25
62,5
18
45,0
Jumlah Mahasiswa yang Hadir
40
100
38
95
Jumlah Mahasiswa yang Mengerjakan Kuis
40
100
38
95
Jumlah Mahasiswa yang Mendapat Nilai Kuis >70
35
87,5
27
67,5
Jumlah Mahasiswa yang Minta Izin ke Luar Kelas
0
0,0
3
7,5
Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian, 2005
Dari Tabel 3, terlihat bahwa hasil penelitian juga masih belum mendekati dari hasil yang ingin dicapai. Dari hasil checklist diperoleh jumlah mahasiswa yang hadir mengikuti perkuliahan adalah sebanyak 38 orang (95%) dan yang minta izin ke luar kelas saat perkuliahan berlangsung adalah sebanyak 3 orang (7,5%). Dari 38 orang yang hadir dalam perkuliahan diperoleh 18 orang mahasiswa yang kreatif (45%), dimana mahasiswa yang mengajukan pertanyaan sebanyak 7 orang (17,5%), mahasiswa yang mampu menjelaskan dan menjawab pertanyaan sebanyak 8 orang (20%), dan mahasiswa yang bertanya sekaligus menjelaskan dan menjawab pertanyaan sebanyak 3 orang (7,5%). Kemudian dari 38 orang mahasiswa yang hadir seluruhnya mengerjakan soal-soal kuis yang diberikan namun yang mendapat nilai kuis >70 sudah mencapai 27 orang.

Siklus Ketiga

Pada tahap ini, penelitian tindakan sesuai dengan rencana yang telah disepakati antara peneliti dengan dosen pendamping, serta 4 orang wakil mahasiswa, dimana peneliti terlebih dahulu mempersiapkan  materi pembelajaran, yaitu: Reaksi Fisiologi, Migrasi, dan Adaptasi, serta CD Migrasi dengan topik: a) bentuk kehidupan, b) migrasi, dan c) adaptasi, dipakai sebagai media audio visual dalam pembelajaran. Kemudian mempersiapkan daftar pertanyaan, soal-soal kuis,  pedoman checklist serta anekdot record
Sesuai dengan rencana yang telah disepakati, tindakan yang dilakukan pada siklus ketiga meliputi (1) dosen peneliti memberikan materi ajar dengan menggunakan media pembelajaran power point dengan menggunakan laptop dan infocus (10 menit), (2) memutar CD audio visual dan mahasiswa mengamati dan mencatat point-point penting tentang fenomena-fenomena migrasi dan adaptasi dalam proses pembelajaran (50 menit), (3) setelah selesai pemutaran CD audio visual, peneliti kembali memancing kreativitas mahasiswa untuk bertanya dan melemparkan pertanyaan tersebut untuk dijawab oleh mahasiswa yang lain, serta memberikan pertanyaan untuk dijawab oleh mahasiswa (35 menit), dan (4) setelah selesai tanya jawab, peneliti kembali memberikan 5 buah soal kuis untuk dikerjakan oleh mahasiswa dan diserahkan kepada peneliti dengan waktu 1 menit untuk masing-masing soal (5 menit)
Pada pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan pada siklus ketiga, diperoleh hasil yang sesuai dengan yang ditargetkan oleh peneliti. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.

Table 4. Kreativitas Mahasiswa pada Siklus Ketiga

Kreativitas Mahasiswa

Jumlah mahasiswa
Target yang Ingin Dicapai
Hasil Penelitian
Orang
%
Orang
%
Bertanya
40 orang
10
25
11
27,5
Menjelaskan/Menjawab Pertanyaan
10
25
14
35
Bertanya, Menjelaskan/Menjawab Pertanyaan
5
12,5
5
25
Jumlah Mahasiswa Kreatif
25
62,5
30
75
Jumlah Mahasiswa yang Hadir
40
100
40
100
Jumlah Mahasiswa yang Mengerjakan Kuis
40
100
40
100
Jumlah Mahasiswa yang Mendapat Nilai Kuis >70
35
87,5
36
90
Jumlah Mahasiswa yang Minta Izin ke Luar Kelas
0
0,0
0
0,0
Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian, 2005
Dari Tabel 4, terlihat bahwa hasil penelitian sudah mencapai hasil yang diinginkan. Dari hasil checklist diperoleh seluruh mahasiswa sudah hadir mengikuti perkuliahan yaitu sebanyak 40 orang (100%) dan yang minta izin ke luar kelas saat perkuliahan berlangsung sudah tidak ada lagi. Dari 40 orang mahasiswa yang hadir dalam perkuliahan diperoleh 30 orang mahasiswa yang kreatif (75%), dimana mahasiswa yang mengajukan pertanyaan sudah mencapai 11 orang (27,5%), mahasiswa yang mampu menjelaskan dan menjawab pertanyaan sebanyak 14 orang (35%), dan mahasiswa yang bertanya sekaligus menjelaskan dan menjawab pertanyaan sebanyak 5 orang (25%). Kemudian dari 40 orang mahasiswa yang hadir seluruhnya mengerjakan soal-soal kuis yang diberikan namun yang mendapat nilai kuis >70 sudah mencapai 36 orang (90%).

PEMBAHASAN
Dari tiga siklus yang telah dilakukan, kreativitas mahasiswa dalam pembelajaran Zoo/Phyto Geografi mencapai target yang telah ditetapkan terjadi pada saat siklus ke tiga dilaksanakan. Pada siklus pertama, terlihat bahwa hasil penelitian masih jauh dari hasil yang ingin dicapai. Dari catatan peneliti dan dosen pendamping diperoleh suasana kelas masih belum kondusif, hal ini terlihat dari suasana kelas yang sedikit bising (ribut) karena banyaknya mahasiswa yang berbicara sesama mereka selama proses pembelajaran, hal ini di tambah dengan banyaknya mahasiswa yang keluar masuk selama proses pembelajaran. Saat dosen peneliti memancing mahasiswa untuk bertanya hanya bagian mahasiswa yang duduk paling depan yang melontarkan pertanyaan, demikian pula dalam menjawab pertanyaan yang diberikan dosen peneliti. Sedangkan mahasiswa yang duduk pada bagian belakang hanya terlihat santai dengan sesekali berceloteh seolah-olah mereka tidak mengerti dan memahami terhadap materi perkuliahan yang baru saja mereka terima. Kemudian sikap gelisah mahasiswa dengan bertanya kiri kanan sangat jelas terlihat pada saat dosen memberikan dan menyuruh mahasiswa menjawab soal-soal kuis yang telah diberikan.
Pada siklus ke dua, terlihat bahwa hasil penelitian juga masih belum mendekati dari hasil yang ingin dicapai. Kemudian, dari catatan peneliti dan dosen pendamping diperoleh suasana kelas sudah mulai agak kondusif, hal ini terlihat dari suasana kelas yang sudah mulai agak tenang, hal ini disebabkan oleh mahasiswa sudah mulai memahami materi-materi perkuliahan dengan menggunakan media audio visual dari awal perkuliahan, dimana dosen peneliti memberikan kuliah singkat, sehingga mahasiswa sudah mulai agak mengerti karena materi yang ditampilkan dalam media audio visual berhubungan dengan penjelasan dosen peneliti. Tapi, walaupun demikian masih terlihat mahasiswa yang keluar masuk dan berbicara sambil berbisik-bisik.
 Berdasarkan hasil observasi dari peneliti, dosen pendamping, dan 4 orang wakil mahasiswa masih diperoleh  beberapa kelemahan-kelamahan dalam penerapan pembelajaran pada siklus kedua. Dengan demikian, untuk menanggulangi kelemahan-kelemahan tersebut perlu dilakukan silkus ketiga yaitu terlebih dahulu dosen peneliti memberikan pengantar dan arahan tentang topik yang akan dibahas dengan media CD audio visual, dengan menggunakan media pembelajaran yang lain, kemudian dilakukan pemutaran media audio visual yang sesuai dengan bahan ajar perkuliahan dan menugaskan pada mahasiswa untuk mengamati dan mencatat point-point penting dalam media audio visual yang ditampilkan. Setelah itu dosen peneliti kembali menjelaskan sambil mengemukakan kembali contoh-contoh yang ditampilkan dalam media audio visual. Berikutnya kembali dilakukan section tanya jawab dengan menambah waktu pelaksanaannya dan pemberian kuis. 
Pada siklus ke tiga, baru terlihat bahwa hasil penelitian sudah mencapai hasil yang diinginkan. Dari catatan peneliti dan dosen pendamping diperoleh suasana kelas sudah kondusif, hal ini terlihat dari suasana kelas yang sudah tenang, hal ini disebabkan oleh mahasiswa sudah sangat memahami materi-materi perkuliahan dengan menggunakan media audio visual dari awal perkuliahan, dimana dosen peneliti memberikan kuliah singkat dengan jelas sambil menggunakan media power point, sehingga materi yang diberikan sangat mudah dimengerti oleh mahasiswa karena materi yang ditampilkan dalam media audio visual berhubungan dengan penjelasan dosen peneliti. Sikap optimis dan ceria terlihat dari cara mereka berebut untuk melontarkan pertanyaan, demikian pula dalam menjawab pertanyaan. Hal ini disebabkan oleh adanya penjelasan ulangan dari dosen setelah materi audio visual di berikan. Cara mengerjakan soal kuis pun terlihat suasana tenang tanpa adanya mahasiswa yang melirik kiri kanan, dan dikumpulkan lebih cepat dari waktu yang diberikan. Pada siklus ketiga ini diyakini juga bahwa kreativitas mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan dengan memakai media audio visual sudah mencapai target yang telah ditetapkan.

SIMPULAN
Berdasarkan hasil refleksi dan pembahasan terhadap penelitian tindakan di atas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran audio visual dapat meningkatkan kreativitas belajar mahasiswa dalam pembelajaran mata kuliah Zoo/Phyto Geography di Jurusan Geografi FIS UNP.
Pada siklus pertama terlihat kreativitas mahasiswa masih sangat rendah demikian pula yang terjadi pada siklus kedua. Pada siklus ketiga dengan adanya perbaikan-perbaikan dalam tahap refleksi diperoleh informasi yang baik untuk meningkatkan kreativitas mahasiswa dalam belajar, yaitu sebelum media audio visual ditampilkan terlebih dahulu dosen peneliti memberikan materi singkat yang berhubungan dengan fenomena-fenomena yang akan di tampilkan oleh media audio visual dengan menggunakan media power point. Disaat media audio visual ditampilkan dosen peneliti juga menugaskan mahasiswa untuk mencatat hal-hal penting. Kemudian setelah materi audio visual, dosen peneliti kembali menjelaskan point-point penting yang berhubungan dengan materi perkuliahan yang telah disampaikan dalam media audio visual. Setelah metode ini diterapkan terlihat kreativitas mahasiswa sangat tinggi, baik dalam bertanya, menjawab pertanyaan, maupun mengerjakan soal-soal kuis, sehingga hasil yang diperoleh mencapai target yang telah ditetapkan.

SARAN-SARAN

Penggunaan media-media audio visual sangat sesuai dalam pembelajaran di perguruan tinggi, karena langsung menampilkan fenomena-fenomena dan materi-materi yang sulit untuk disampaikan oleh dosen dan sulit untuk di nalarkan oleh mahasiswa dalam perkuliahan biasa. Dengan demikian, sebaiknya setiap pembelajaran, terutama pembelajaran yang mempunyai materi-materi yang komplek, sebaiknya menggunakan media pembelajaran, yaitu media audio visual.

 

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, S dan N.Kahar. 2001. Upaya Menciptakan Kreativitas Belajar Siswa dalam Pengajaran Peta. Sebuah Penelitian Tindakan di Kelas I SLTPN I Padang.Padang: Jurnal Buletin Pembelajaran. UNP

Gordon, T. 1985. Guru yang Efektif. Cara untuk Mengatasi Kesulitan di dalam Kelas. Jakarta: CV Rajawali Press

Greenwood, D.J and M.Levin. 1989. Introduction to Action Research. Thousand Oaks London-New Delhi: SAGE Publication.

Hopkins, D. 1993. A Teacher’s Guide to Classroom Research. Second Edition. Buckingham-Philadelphia: Open University Press

McNiff, J. 1988.  Action Research. Principles and Practice. University of Bath

Moleong, L. 1998. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sardiman, A.M. 1989. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Soekartawi. 1995. Meningkatkan Efektivitas Mengajar. Jakarta: Pustaka Jaya


 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar