Rabu, 11 Januari 2012

Kiriman Temanku Yang Sedikit Idiot.....

 ......sekelumit kisah dengan logika yang dangkal dan boleh dikatakan rada-rada idiot dan bodoh....diawali dengan kesuksesan "merengkuh kekuasaan, harta dan kekayaan, gila kehormatan, gila status sosial"...ditandai sukses itu yang diukur dengan uang.....
Rada-rada gelisah ketika seorang sahabat mengirimkan kutipan kata-kata Mario Teguh ke email saya....yah....daripada nggak ada kerjaan, bagusnya saya utak-atik menurut logika saya yang katanya juga bodoh heheheh..........
 

 ORA N G BODOH VS ORA N G PI N TAR
By Mario Teguh


Orang bodoh sulit dapat kerja, akhirnya berbisnis...
Agar bisnisnya berhasil, tentu dia harus rekrut orang pintar.
Walhasil boss-nya orang pintar adalah orang bodoh.

(....hehehe yang pasti tidak semua orang bodoh yang dapat kerja, dan tidak semua orang bodoh itu sukses dalam berbisnis....banyak juga big boss yang katanya pinter itu di"kibulin" anak buahnya yang katanya bodoh, sehingga sang big boss jatuh miskin dan tetap bodoh, sedangkan anak buah yang pinter jadi kaya dan tetap pinter....hehehehehehe)

Orang bodoh sering melakukan kesalahan,
maka dia rekrut orang pintar yang
tidak pernah salah untuk memperbaiki yang salah.
Walhasil orang bodoh memerintahkan orang pintar untuk keperluan orang bodoh.

(....ini akalan-akan memotivasi saja...jangan-jangan yang mengatakan seperti ini juga orang bodoh tapi pinter ngomong...hehehehehehehehehe)

Orang pintar belajar untuk mendapatkan ijazah untuk selanjutnya
mencari kerja. Orang bodoh berpikir secepatnya mendapatkan uang untuk
membayari proposal yang diajukan orang pintar.

(.....betul juga, paling-paling orang bodoh itu merampok bank atau mencuri harta eyangnya yang pinter serta kaya raya...tapi yang jelas orang yang mengajukan proposal pada orang bodoh kemungkinan adalah orang gila kaleeeee........heheheheheh)

Orang bodoh tidak bisa membuat teks pidato,
maka dia menyuruh orang pintar untuk membuatnya.

(....berarti semua president bodoh itu...jangan-jangan yang ngomong sakit hati tuh sama semua president hahahahaha atau yang ngirimin ini idiot kaleee hahahahahahha)

Orang bodoh kayaknya susah untuk lulus sekolah hukum (SH).
oleh karena itu orang bodoh memerintahkan orang pintar
untuk membuat undang-undangnya orang bodoh.

(......bukan nyuruh...tapi mintak tolong bikinin undang-undang untuk orang bodoh...karena namanya saja orang bodoh....duit saja yang banyak, "pangana" merampok uang rakyat saja hahahahahahah....)

Orang bodoh biasanya jago cuap-cuap jual omongan,
sementara itu orang pintar percaya.
Tapi selanjutnya orang pintar menyesal karena telah mempercayai orang bodoh.
Tapi toh saat itu orang bodoh sudah ada di atas.

(......hahahahahahahahahahahahaha diatas perut pelacur kali ya....hihihihihihi atau diatas karton dalam penjara hihihihihihihi)

Saat bisnis orang bodoh mengalami kelesuan,
dia PHK orang-orang pintar yang berkerja.
Tapi orang-orang pintar DEMO. Walhasil orang-orang pintar
' meratap-ratap ' kepada orang bodoh agar tetap diberikan pekerjaan.

(........hahahahahaha kempret....biasanya demo itu menghujat atasan...tidak ada meratap-ratap kayaknya.....tapi menyumpahi atasan bodoh telah mencuri hak mereka hahahahahahahahah......kayaknya yang mengeluarkan statement ini orang murtad...hihihihihihi}

Tapi saat bisnis orang bodoh maju, orang pinter akan menghabiskan waktu
untuk bekerja keras dengan hati senang, sementara orang bodoh menghabiskan
waktu untuk bersenang-senang dengan keluarganya.

(....namanya saja orang bodoh....paling-paling tidak dapat "mamantak lancirik para pelacur"..."lancirik" bencong pun jadi...hahahahahahaha boong tuh bersenang-senang dengan keluarga...yang mau bersenang-senang dengan keluarga itu orang piter tauuuuuu hahahahaha...)

Mata orang bodoh selalu mencari apa yang bisa di jadikan duit.
Mata orang pintar selalu mencari kolom lowongan perkerjaan..

(......yaaaaaa disini letak bodohnya orang bodoh...segala cara dihalalkan..."putuih dunsanak karano pitih".....dan disini pula pinternya orang pinter...biarlah sedikit tapi halal dunia akhirat heheheheheh....)

Bill gate (Microsoft), Dell, Hendri (Ford),
Thomas Alfa Edison, Tommy Suharto, Liem Siu Liong (BCA group).
Adalah contoh orang-orang yang tidak pernah dapat S1), tapi kemudian menjadi kaya.
Ribuan orang-orang pintar bekerja untuk mereka.
Dan puluhan ribu jiwa keluarga orang pintar bergantung pada orang bodoh.

(......Lebih mulia dong Nabi Muhammad SWA  beserta khalifahnya....seorang raja yang kaya tapi kekayaannya untuk kemaslahatan umat.....tidak seperti orang bodoh kafir itu...hahahahaha pengen liat dia menjerit jerit nanti dineraka dan orang pinter bahagia di sorga......hehehehhehehe amin.....)

Stay Super.....                                                                 Stay Setengah Supermie....

Salam,                                                                           Salam Juga,
Mario Teguh...                                                                Bukan Mario Teguh.....


1 komentar:

  1. Problem yang mengganggu yang di Indonesia menyebabkan pengangguran terdidik dalam jumlah sangat besar, kurang lebih masalahnya antara lain juga sama yaitu apa yang saya sebut belenggu ijazah.
    Bila Anda lulusan terbaik dari perguruan tinggi terbaik dari fakultas terbaik misalnya. Ada lowongan yang Anda bisa masuki sesuai keinginan Anda di bank umum nasional ternama dan pada saat yang bersamaan ada koperasi BMT di lingkungan Anda yang juga membutuhkan Anda.
    Seandainya keduanya mampu memberikan penghasilan yang sama sekalipun, hampir pasti Anda akan pilih bekerja di Bank Umum nasional tersebut. Kemudian Anda akan berfikir , ndak apa ada riba disitu – ini untuk sementara, ini untuk belajar, ini untuk memperoleh pengalaman. Tanpa Anda sadari proses yang dikira sementara untuk belajar dan memperoleh pengalaman tersebut bisa berlarut sampai usia pensiun !. Ini adalah bentuk belenggu pertama.
    Yang paling banyak adalah belenggu model kedua. Lulusan-lulusan biasa saja, dari fakultas biasa-biasa saja. Untuk ini Anda sudah meluangkan waktu dan jerih payah Anda sekurangnya selama 4 tahun. Lantas setelah mendapatkan ijazah, wajar kalau Anda sangat ingin ijazah tersebut berguna bukan ?, yaitu memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan ijazah Anda !.
    Bagaimana kalau pekerjaan tersebut tidak cukup tersedia sehingga Anda harus berebut dengan puluhan ribu pemegang ijazah yang sama dengan Anda ?. Disitulah masalahnya, Ijazah Anda akan membelenggu Anda dari mengeksplorasi peluang-peluang lain diluar yang terkait dengan ijazah Anda.
    Bisa jadi ada pekerjaan baik di sekitar rumah Anda yang tidak memerlukan ongkos transportasi yang mahal untuk ke kantor. Penghasilan Anda mungkin sedikit lebih rendah bila dibandingkan dengan bila bekerja di kantoran, tetapi karena tidak perlu ongkos ke kantor – bila dihitung penghasilan netto Anda akan sama atau bahkan lebih tinggi.
    Tetapi belenggu ijazah akan menghalangi Anda untuk mengambil pekerjaan semacam ini karena nanti Anda atau orang-orang di sekitar Anda berpikir “kok sarjana cuma begini pekerjaannya…?”, “sayang ilmunya tidak diterapkan…dlsb. dlsb”.
    Belenggu model ketiga adalah belenggu yang dikemas dengan ‘idealisme’. Belenggu ini akan bilang begini kurang lebih “saya bekerja dibidang ini bukan karena uang, tetapi karena ingin mengamalkan ilmu saya, ingin berbakti pada bangsa dan negara dlsb. dlsb”.
    Untuk yang ketiga ini bila niat Anda lurus, mudah-mudahan diterima olehNya. Namun perlu Anda ingat bahwa sepanjang masa kerja Anda harus dijaga niat ini, jangan sampai di tengah jalan tergoda untuk korupsi, melakukan kecurangan, suap sana- suap sini, mengambil hak orang lain dlsb.
    Lantas dengan ijazah-ijazah yang membelenggu ini apakah kita tidak perlu menyekolahkan anak kita tinggi-tinggi untuk memperoleh gelar sarjana misalnya ?. Tidak demikian juga, yang perlu dijaga adalah jangan sampai ijazah itu membelenggunya, itu saja – ilmu-ilmunya sendiri selama ilmu itu bermanfaat dan dapat diamalakan –akan selalu baik untuk dikejar sampai setinggi mungkin.
    Sebagaimana ijazah yang membellenggu, tanpa ijazah-pun juga jangan sampai membelenggu. Jangan sampai Anda enggan berkarya dibidang tertentu hanya karena tidak memiliki ijazah di bidang tersebut. Ilmu itu luas, bisa dipelajari secara formal maupun informal. Anda bisa menjadi apa saja dengan atau tanpa Ijazah !.
    Apalagi dengan dunia internet yang menawarkan segala macam ilmu yang mudah dipelajari oleh siapapun yang mau dan mampu, maka kalau hanya pada tataran ilmu di bidang apapun – insyaallah itu bisa menjadi milik Anda.
    Tetapi bukan hanya ilmu ini yang penting, ada yang lebih penting lagi yaitu apakah ilmu tersebut akan bisa Anda amalkan atau tidak. Kemudian masih ada yang jauh lebih penting lagi dari ilmu yang diamalkan ini, yaitu bisa menjadi amal yang ikhlas atau tidak.
    Ketika sampai pada tingkatan amal yang ikhlas, maka tidak ada lagi kaitannya antara yang berijazah ataupun yang tidak – maka jangan biarkan keduanya (ijazah maupun tanpa ijazah) membelenggu kita semua.

    BalasHapus