Minggu, 07 Juni 2015


BULU KETIAK YANG MEMBAWA BERKAH
Dr. Dedi Hermon



Sepasang suami istri itu sering ketawa renyah pabila bertemu dengan sepasang suami istri lainnya yang asik mengejar dan bercanda dengan anak-anak mereka. 
" kanda, ancak lo co mereka ndak, pagi mandi-an anak, ma giah makan anak, bamain-main jo anak, lalok jo anak.." berkata sang istri pada suami yang asik mencabut bulu ketiak yang sudah mulai di tumbuhi uban...
Mereka adalah sepasang suami istri yang hampir 10 tahun  menjalani kehidupan berumah tangga, namun belum juga dikaruniai keturunan. Sudah banyak dokter dan dukun yang mereka datangi untuk berkonsultasi, namun hasilnya masih tetap nihil dan menurut keterangan dokter mereka berdua normal, jadi memang belum waktunya Tuhan memberikan mereka seorang anak. Belum dikaruniai keturunan bukanlah hambatan bagi mereka untuk tetap saling menyayangi, setiap hari pasti dengan sabar sang istri selalu menunggu suaminya pulang yang biasanya sampai larut malam. Minimnya waktu pertemuan bukanlah halangan untuk tetap menjadi pasangan yang romantis, mereka kerap menjadi bahan omongan teman-teman karena keharmonisan hubungannya  yang membuat banyak orang iri.
" dinda...jan itu jo nan ditanyoan ka kanda lai aa, tolong cabuik an bulu katiak kanda senek...lah panjang a..." jawab sang suami santai saja...
Dengan penuh rasa sayang, sang istri mengambil "pingset" dari sang suami, dan mulai mencabut bulu ketiak sang suami helai demi helai...
" kanda...sambung sang istri...baa strategi wak lai, kecek dokter lah wak turuik an, kecek dukun apo lai, kecek abak jo amak alah lo...alun jo lai paruik ambo gadang dek kanda...kenek angin pa ambuih e mungkin ndak kanda...pagadang lah kanda...buliah kuaik angin tu mode angin kompresor...buliah capek gadang paruiak dinda aaa...." keluh sang istri
Sang suami tetap diam saja sambil merenung, memikirkan apa kekurangan dia sebagai seorang laki-laki dan merasa bersalah belum juga bisa memberikan seorang anak untuk sang istri.
Sang istri tetap telaten mencabut bulu ketiak sang suami sambil memikirkan dan diliputi rasa bersalah karena belum juga sanggup memberikan anak pada sang suami.
....Kandaaaa????!!!!! pekik sang istri sambil ketakutan melihat darah yang keluar dari bekas cabutan bulu ketiak sang suami....."maaf yo kandaa....tatakan kuaik dek dinda, badarah jadi e..." sesal sang istri..dan sang suami diam saja sambil menahan kesakitan dan pedih yang sangat susah untuk dituturkan..
Lima hari kemudian...bekas luka di ketiak kemaren..mulai membengkak...makin hari bengkaknya semakin besar...dan memasuki hari ke lima belas..bengkak tersebut meletus dan mengeluarkan nanah beserta gumpalan darah yang kental sekali...
....Saat sang istri sibuk membersihkan nanah diketiak tersebut, tiba-tiba secara spontan sang istri bertanya pada sang suami....
..Kandaaaaaa???!!!!....beko malam kalau wak bercinta...cubo kanda takan kuaik-kuaik sampai manyambua darahnyo yo kanda....sabab setelah kalua darah tu ma tau saroman jo katiak kanda ko...bisa bangkak lo paruaik dinda..."ciloteh sang istri
..beko sakik...jawab sang suami
..ndak baa gai doh kanda...sakik bisa dinda tahan.. jawab sang istri
"diiiihhhhhh lahhhh dinda..." jawab sang suami
Malam yang sangat romantis, bulan setengah terang, kokok burung malam bersahut sahutan, suara jengkrik berbunyi pelan..seperti desahan nafas sang suami dan sang istri di balik tirai peraduan..
...Tiba-tiba....
..Kandaaaaaa???!!!!!!! terdengar pekik suara sang istri...."ba antam gadang jeeeee.....dek kandaaa...aso aso an lah senekkkkk" sakikkkk taauuuuu...baserak ko a darahnyo...ubek an lo dek kanda bisuak..." "rarau" sang istri....
.."tapi basuruah tadii....jawab sang suami...
Tiga bulan kemudian...perut sang istri mulai kelihatan membesar...dan sembilan bulan kemudian si istri melahirkan seorang bayi mungil yang cantik...dan mereka menjadi keluarga yang bahagia..

.........hehehehe i just kiding-kiding wa e......07/06/2015....
"ada saat kita harus sabar dan pelan...ada saat kita harus marah dan menghujam....hihihihihihihi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar