Jumat, 01 April 2011

Si Lupak Bercitra Seorang Santun dengan Pemimpin Tamak

Si Lupak Bercitra Seorang Santun dengan Pemimpin Tamak
  Dedi Hermon, Dr
 
 

Juragan, sebagai orang tua yang jadi anutan masyarakat kampung,  bukan karena tingginya pendidikan formal, bukan juga karena kekayaan nya (dalam hal ini Juragan tergolong pada orang yang miskin di kampung itu), bukan karena kesaktian nya, tapi tidak lebih dari "keputihan hatinya", ridho menerima suratanNya. dan teguh menjalankan amanah yang diberikan masyarakat kampung padanya, walaupun nyawa taruhannya.

Saya senang bertukar pikir dengan beliau, tentu didasari oleh beberapa pertimbangan yang saya yakini itu benar dan tidak melenceng dari Sunah Rosul yang saya sangat yakini sebagai keyakinan saya. Juragan orang sederhana (memang bukan orang kaya), bicaranya lantang penuh kebenaran, tidak suka bermanis mulut, penjiat, seperti anjing "lupak" milik tetangga sebelah yang selalu mengupat dan berkecil hati apabila tuan nya tidak dirumah, mengunjingkan tuanya apabila tidak dibawa jalan jalan sore, walaupun badannya gemuk akibat memakan hasil penipuan dari anjing anjing kecil dengan label "seminar bencana anjing masa depan" yang jatah makan anjing kecil tidak dikumpulkan ke bendahara anjing, tapi "ditilep" kedalam perut gendutnya....waahhhh "ngeliwer" nih Juragan.

Saya belum sempat bertanya, Juragan langsung "ngoceh" dengan logatnya yang khas yang penuh dengan aura ketegasan dan kebenaran....
Dalam 100 orang hanya ada 1 orang yang dalam hidupnya tidak mengejar jabatan....dan itulah orang yang mulia.....
Wahhh....saya langsung terhenyak....ini "nyindir" saya atau bukan nih...
Tapi saya langsung protes, karena spontan itu adalah salah satu ciri dari karakter saya....
Itu kan bagian dari Ikhtiar pak.....
Betul....jawab Juragan sambil tersenyum....Ikhtiar dilakukan dengan cara yang benar, yang sesuai dengan tuntunan Rosullullah....silahkan...karena itu sudah menjadi amanah....

Wahh....tambah rumit nih....zaman sekarang mana ada seperti itu pak, "sogokan", manipulasi data, dan kelicikan lainnya sudah biasa untuk mengapai sesuatu yang kita inginkan....
Salah....jawab Juragan dengan telunjuk menghadap ke bawah.....itu bukan lagi amanah...ingat saja lah...kita dulu dilahirkan "batulanjang" di akhirat nanti juga "batulanjang"....jadi hidup didunia kita harus bisa memilih mana model hidup yang kita inginkan...kita ditakdirkan pemimpin kok..tapi pemimpin yang tidak tamak tapi pemimpin yang amanah.....

Pemimpin Tamak.........?
Apa ciri-ciri nya itu pak......
Hehehehehehehehehehehehe Juragan langsung tertawa lepas.....
Tolong di ingat katanya...
1. Ambisinya besar untuk terus kembali memimpin karena terbiasa disanjung, ada embel embel uang, dan hal hal yang tidak penting lainnya
2. Senang pada bawahan yang mengiyakan seluruh kebijakan nya.... jelas suka pada yang bicara lemah lembut, mulut manis, gila menghormati....(hehehhe malangkik dapek lo rasaki senek)
3. Suka membikin komplotan komplotan untuk melanggengkan jabatannya
4. Bisuak lai kito taruih an diskusi ko....ambo ado paralu santa

Hahahahaha jadi pak Juragan...besok akan terus saya tanya kembali. Salam

1 komentar:

  1. betul kata juragan, orang mulia itu adalah orang yang berhati bersih, bukan orang yg menghalalkan segala cara demimengejar kedudukan, jabatan atau kekayaan.
    Untuk orang2 yg tamak dan penjilat, surah ajo datang karumah juragan,bia diagiah nasehat jo pak juragan, kirim salam ka juragan dari pengemarnyo, sekali2 buliah awak diagiah nasehat.......

    BalasHapus