Rabu, 24 Agustus 2022

SYIRIK YANG BERBUNGKUS AGAMA

Syirik yang Berbungkus Agama

Prof. Dr. Dedi Hermon

Syirik merupakan prilaku menyekutukan Allah SWT dalam rububiyyah-Nya, uluhiyyah-Nya, asma' (nama-nama) dan sifat-Nya, atau salah satunya. Jika seorang hamba meyakini bahwa ada sang Pencipta atau sang Penolong selain Allah SWT, maka ia telah musyirik


Dengarlah ulama yang membahas Syirik berdasarkan Al Quran serta Hadist yang sahih, kemudian baca kembali Al Quran dan Hadist yang sahih untuk mempertegas dan memperkuat keimanan. Al Quran berisikan aturan-aturan suci dari Allah SWT yang dijamin kemurniannya sampai akhir zaman, sedangkan Hadist merupakan perkataan dan tindakan Rasulullah SAW dalam menyampaikan wahyu Allah SWT pada umat manusia. Hadist yang sahih adalah Hadist yang tidak bertentangan dengan Al Quran serta jelas perawinya.

Jangan dengarkan ulama yang membahas Syirik tidak menjadikan Al Quran dan Hadist yang sahih sebagai sumber utama, tapi lebih mengacu pada mazhab serta buku-buku yang ditulis oleh ulama-ulama masa lalu, yang secara isi, tidak dijamin karena tidak tergolong Kitab Suci, sehingga tidak ada jaminan untuk benar dan murni sampai akhir zaman.

Apalagi yang berbicara adalah ulama-ulama yang lebih mengutamakan organisasinya dari pada Islam, karena kemurnianan Islam diyakini sudah terkontaminasi oleh adat dan budaya non Islam masa lalu di daerah tersebut.

Bahayanya, pada saat Rasulullah SAW dihina, mereka akan diam dan pura-pura tuli, namun pada saat Syekh atau Ulama mereka yang sudah jelas-jelas mengingkari ajaran Islam, di kritik atau dihina, marahnya luar biasa, beragam logika dan cara dilakukan pembenaran.

Allah SWT menyuruh *Bacalah… Baca Al Quran memakai otak dan akal, karena Akal diberikan untuk membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Lalu diskusi dan bertanyalah pada ulama yang diyakini benar, tentang hal hal yang diperlukan penjelasan.

Allah SWT bukan menyuruh yang utama itu *Dengarlah…karena akan membuat manusia mempunyai logika yang terbatas dan melakukan pembenaran untuk segala perkataan dan sikap ulama atau guru yang mereka dengar. Seharus, di pakai akal setelah mendengar, dengan membuka Al Quran, jika ada apa yang didengar bertentangan dengan Al Quran, berdiskusilah untuk memastikan kebenaran.

Sebab monyet, ayam, sapi, harimau dan kucing akan mengerti dan  patuh dengan apa yang didengarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar