Senin, 14 Maret 2011

Tindakan Kelas (kedua)


PENERAPAN KULIAH LAPANGAN
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAHASISWA

Oleh: Dedi Hermon dan Yeniwarti Dalim

Abstract
This research is aimed to create scholar of Geography who have competency in learning process of Praktikum Tanah subject. The Method of research which is used in this research is modified action research that is unifying between action researhes with comparative descriptive research. From this research that have done is known that Lokal Khusus (LK) scholar who are guided by completely in the field showed that learning success level better than Lokal Umum (LU) scholar who are not guided by completely in the field

Kata Kunci : Praktikum Tanah, Kuliah Lapangan, Survey Lapangan, Pola Bimbingan Terpadu

Pendahuluan
Pembangunan dalam bidang pendidikan merupakan kegiatan penting dalam rangkaian pembangunan nasional untuk menunjang terwujudnya masa depan yang cerah bagi seluruh bangsa Indonesia karena dapat  menciptakan  sumberdaya manusia yang berkualitas, bermoral yang baik, dan berkompetensi dalam memajukan segala komponen bangsa yang berdasarkan pada Pancasila, sehingga tujuan pendidikan di Indonesia untuk meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan YME, berbudi pekerti luhur, tangguh, sehat, cerdas, patriotik, disiplin, kreatif, produktif, professional, dan berkompeten dibidangnya dapat dicapai (Sardiman, 1989; Soekartawi, 1995; Tilaar, 2000).
Untuk menciptakan sumberdaya manusia yang berkualitas, pemerintah telah berusaha melakukan pembinaan tenaga pendidik dan pengembangan sarana pendidikan demi meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satu komponen penting dalam mencapai pendidikan yang berkualitas, pemerintah berusaha melakukan peningkatan kemampuan profesional pendidik (guru/dosen) baik melalui usaha perbaikan lembaga pendidikan maupun melalui seminar-seminar pendidikan. Hal ini disikapi dengan positif oleh Universitas Negeri Padang (UNP), yaitu dengan memperkenalkan metode-metode penelitian yang berhubungan dengan perbaikan mutu pendidikan serta memberikan fasilitas untuk meningkatkan penelitian dosen melalui seminar-seminar penelitian.
Jurusan Geografi FIS UNP saat ini memiliki satu program studi, yaitu program studi pendidikan Geografi yang mempunyai visi untuk menghasilkan sumberdaya manusia yang profesional dengan sifat inovatif, kreatif, dan proaktif, yang didasari oleh iman dan taqwa, bermoral Pancasila, mengutamakan budaya, memiliki etos kerja yang tinggi, dan memiliki komitmen terhadap kejayaan bangsa, terutama dalam bidang pendidikan. Visi ini merupakan gambaran dari tujuan yang diharapkan  oleh jurusan Geografi untuk terus eksis menghasilkan lulusan yang berkualitas dan berkompetensi di bidangnya. Untuk merealisasikan visi dan misi tersebut, maka untuk setiap mata kuliah yang bersifat  praktikum, sebaiknya dilakukan identifikasi dan orientasi lapangan karena secara filosofinya labor geografi adalah alam. Namun kenyataan yang ada sekarang ini, seluruh mata kuliah yang bersifat praktikum, seperti mata kuliah Praktikum Tanah, Praktikum Geologi, Praktikum Geomorfologi, dan Praktikum Hidrologi masih belum optimal melakukan identifikasi dan orientasi lapangan, sehingga mahasiswa mengalami kendala dan keragu-raguan dalam menjabarkan fenomena-fenomena Geografi setelah mengikuti mata kuliah tersebut. Sedangkan di satu sisi, dosen menuntut mahasiswa harus bisa mengerjakan tugas-tugas dan ujian yang diberikan.
Dengan masih diterapkannya pembelajaran yang umumnya bersifat teori untuk mata kuliah yang bersifat praktikum di Jurusan Geografi menimbulkan rendahnya minat mahasiswa dalam mengikuti proses pembelajaran, sehingga berdampak langsung pada kualitas pembelajaran yang telah dilakukan. Hal ini terlihat dari banyaknya persentase mahasiswa yang tidak lulus (gagal) atau persentase mahasiswa yang memperoleh nilai akhir <65. Untuk mata kuliah Praktikum Tanah, rata-rata mahasiswa yang tidak lulus (nilai E; 0-40) berkisar antara 5-10%, yang memperoleh   nilai 41-65  (nilai D dan C) berkisar antara15-70%, dan yang memperoleh nilai 66-100 (nilai B dan A) berkisar antara 20-30%, untuk setiap tahunnya (Building Future Scholar FIS UNP, 2005). Dengan menyadari bahwa mendidik itu adalah amanah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang harus diemban, maka peneliti dalam hal ini sekaligus Dosen Pembina Mata Kuliah Praktikum Tanah, melakukan perubahan metode pembelajaran Praktikum Tanah guna mencapai tujuan pendidikan nasional yang telah dirumuskan.
Mata kuliah Praktikum Tanah, merupakan salah satu mata kuliah yang tergolong ke dalam disiplin ilmu Geografi Fisik pada program studi Pendidikan Geografi yang harus melakukan praktikum lapangan dan praktikum laboratorium. Praktikum lapangan bertujuan langsung untuk memberikan  media yang bersifat nyata pada mahasiswa, sehingga mahasiswa dapat mengaplikasikan dengan baik antara teori yang diberikan dalam kelas dengan kenyataan yang ada di lapangan. Sedangkan praktikum laboratorium bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menganalisis contoh tanah (soil sample), sehingga langsung memahami gejala-gejala yang muncul pada setiap perbedaan karakteristik tanah. Tujuan akhir yang diharapkan adalah menciptakan mahasiswa Geografi yang berkompetensi dalam pembelajaran mata kuliah Praktikum Tanah dan dapat mendukung pembelajaran mata kuliah Geografi Fisik lainnya yang bersifat praktikum.
Penerapan praktikum lapangan dalam metode perkuliahan praktikum merupakan salah satu usaha untuk menyuruh mahasiswa belajar kreatif sehingga pemenuhan kebutuhan psikologis mereka tercapai. Dengan sistem pengajaran teori dalam perkuliahan yang bersifat praktikum jelas merupakan proses pembelajaran yang tidak tepat dan tidak mengacu pada tujuan pendidikan nasional, karena mahasiswa hanya diberi teori-teori tanpa melakukan identifikasi dan orientasi lapangan serta laboratorium, sehingga mahasiswa yang berkompetensi tidak akan bisa diciptakan.
Menurut Gordon (1985); Zainudin (2001); Dryden dan Vos (2002), bahwa penerapan sistem pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dapat meningkatkan motivasi dan kreativitas mahasiswa dalam mengikuti proses pembelajaran, karena secara psikologis setiap individu memiliki persamaan, yaitu: (1) semua mahasiswa akan aktif belajar apabila kepada mereka diberikan kesibukan atau pekerjaan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, dengan kata lain kalau pelajaran itu bersifat teori, dosen harus bisa memberikana teori-teori dengan media-media yang sesuai dengan perkembangan IPTEK, sedangkan pada mata kuliah yang bersifat praktikum, dosen harus mampu memberikan pembelajaran dengan media lapangan (alam) dan (2) setiap anak mempunyai tendensi ingin berdiri sendiri, mengembangkan rasa harga diri atas hasil yang ia capai sendiri.

Metode

Metode penelitian adalah metode penelitian tindakan kelas yang dimodifikasi, yaitu dilakukan penggabungan antara jenis penelitian tindakan kelas dengan jenis penelitian deskriptif komparasi. Dalam hal ini peneliti terlibat langsung sebagai pelaku atau dosen peneliti dan dosen pendamping (dosen pengamat). Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa BP 2003 Jurusan Geografi FIS UNP, baik lokal reguler maupun lokal non reguler, dengan jumlah mahasiswa 100 orang, dengan rincian 50 orang diberikan penerapan kuliah lapangan yang diberi label Lokal Khusus (LK) dan 50 orang lagi, yang diberi label Lokal Umum (LU),  diberikan kuliah teori tanpa dilakukan pembimbingan kuliah dilapangan. Selebihnya diperlakukan sama, baik pemberian materi, bahan ajar, penugasan, dan penyusunan laporan.














Gambar 1. Diagram Alir Penelitian
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi, data-data penilaian identifikasi dan orientasi lapangan, data penilaian analisis laboratorium, dan data penilaian laporan akhir Praktikum Tanah. Data-data penunjang lainnya adalah data kehadiran mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan Praktikum Tanah (Moleong, 1988). Alat Bantu yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian adalah: (1) daftar checklist, (2) anekdot record, dan (3) buku daftar nilai kuis mingguan.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Proses pengolahan data dan analisis data deskriptif mengacu pada pengolahan data Hopkins (1993), antara lain meliputi tiga tahap, yaitu: (1) deskripsi data, (2) validasi data, dan (3) interpretasi data.
 Jalannya penelitian mempunyai tahapan, yaitu: (1) tahap persiapan, dilakukan persiapan bahan-bahan dan alat-alat belajar, seperti silabus, SAP, hand out, dan absent, (2) tahap pelaksanaan,  dilakukan atas empat sub tahapan pelaksanaan, yaitu: a) planning, dosen peneliti merencanakan sistem dan strategi pembelajaran, b) acting, dosen peneliti menerapkan proses pembelajaran sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya, c) observing, pada tahap ini dosen peneliti memberikan bimbingan secara terpadu dilapangan kepada LK serta mengamati segala aktivitas mahasiswa serta mencatat hal-hal yang terjadi selama proses pembelajaran, sedangkan pada LU tidak diberikan  bimbingan secara terpadu, tapi dosen peneliti dan dosen pengamat juga mencata segala aktivitas mahasiswa tersebut di lapangan. dan d) reflecting, pada tahap ini dosen peneliti, dosen pengamat, serta tiga orang wakil mahasiswa LK dan tiga orang wakil mahasiswa LU duduk satu meja untuk membahas sistem pembelajaran yang telah dilakukan dan mencari solusi yang tepat untuk priode berikutnya demi terwujudnya tujuan dari penelitian dengan catatan dosen peneliti dan pengamat mengacuhkan dan tidak melakukan kalau saran dari mahasiswa LU meminta dosen peneliti melakukan pembimbingan terpadu di lapangan. Ini juga modifikasi dari model McNiff (1988) serta  modifikasi model Greenwood and Levin (1998). Dalam hal ini, tahap reflecting dimodifikasi, hanya sebatas masukan bagi peneliti untuk melakukan penelitian lanjutan tanpa menggulang proses penelitian ini dari awal, jadi penelitian ini tidak memakai siklus, tapi langsung mencari jawaban setelah seluruh proses penelitian selesai dilakukan,  dan (3) tahap akhir,  seluruh data-data yang terkumpul pada pelaksanaan penelitian ditampilkan secara deskriptis dan dibahas  perbedaannya antara mahasiswa yang dibimbing secara terpadu dengan mahasiswa yang tidak dibimbing secara terpadu dalam penerapan kuliah lapangan Praktikum Tanah di Jurusan Geografi FIS UNP.
Tabel 1. Indikator Keberhasilan Belajar  yang Ingin Dicapai
Keberhasilan Belajar
Jumlah mahasiswa
Target yang Ingin Dicapai
Orang
%
A. Identifikasi dan Orientasi Lapangan
50 orang


1. Teknik Penentuan titik sampel (profil tanah) di lapangan yang sesuai dengan Peta Sampel dengan menggunakan Geography Position System (GPS)
40
80
2. Teknik pembuatan profil tanah yang sesuai dengan Metode Survei Tanah
25
50
3. Teknik penentuan lapisan tanah dalam profil tanah dan pengambilan foto lapangan
40
80
4. Teknik pengamatan morfologi tanah untuk memperoleh data kualitatif tanah
40
80
5. Teknik pengambilan sampel tanah utuh dan sampel tanah tidak utuh di setiap lapisan tanah dalam profil tanah
40
80
6. Teknik pengamatan morfologi lahan pada setiap titik sampel
45
90
B. Teknik  dan  Metode  Penulisan Laporan Praktikum tanah
45
90
F. Kehadiran mahasiswa  dalam mengikuti  perkuliahan Praktikum Tanah
50
100


Hasil

Hasil Penelitian pada Lokal Khusus (LK)
Proses pembelajaran yang dilakukan pada LK yaitu, dosen peneliti dan dosen pengamat merencanakan untuk mempersiapkan  materi pembelajaran, yaitu: Survei Tanah, dengan pokok bahasan Teknik Identifikasi dan Orientasi Lapangan serta Teknik Penyusunan dan Penulisan Laporan Praktikum Tanah, ini dilakukan dalam kelas untuk dua kali pertemuan. Dan pertemuan ketiga serta ke empat diberikan teori pembuatan peta sampel dan  mahasiswa melakukan pembuatan peta sampel untuk menentukan titik sampel dilapangan. Dalam hal ini dosen peneliti dan dosen pengamat hanya mencatat kehadiran mahasiswa dan melihat perkembangan proses belajar mahasiswa. Pada pertemuan ke lima dilakukan identifikasi dan  orientasi lapangan dengan pola bimbingan terpadu kepada mahasiswa sambil mengarahkan mahasiswa dalam pelaksanaan kuliah dilapangan. Sedangan penulisan dan penyerahan laporan praktikum lapangan dilakukan pada minggu ke enam dan ke tujuh. Pada minggu ke delapan sampai minggu ke enam belas dilakukan analisis tanah dilaboratorium (analisis tanah dilaboratorium tidak termasuk dalam agenda penelitian). Pada pelaksanaan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil cukup bagus dan mencapai target yang ingin dicapai oleh peneliti. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Penilaian Keberhasilan Belajar  Mahasiswa pada LK

Penilaian Keberhasilan Belajar
Jumlah mahasiswa
Target yang Ingin Dicapai
Hasil Penelitian
Orang
%
Orang
%
A. Identifikasi dan Orientasi Lapangan
50 Orang




1. Teknik Penentuan titik sampel (profil tanah) di lapangan yang sesuai dengan Peta Sampel dengan menggunakan Geography Position System (GPS)
40
80
43
86
2. Teknik pembuatan profil tanah yang sesuai dengan Metode Survei Tanah
25
50
30
60
3. Teknik penentuan lapisan tanah dalam profil tanah dan pengambilan foto lapangan
40
80
50
100
4. Teknik pengamatan morfologi tanah untuk memperoleh data kualitatif tanah
40
80
50
100
5. Teknik pengambilan sampel tanah utuh dan sampel tanah tidak utuh di setiap lapisan tanah dalam profil tanah
40
80
50
100
6. Teknik pengamatan morfologi lahan pada setiap titik sampel
45
90
50
100
B. Teknik  dan  Metode  Penulisan Laporan Praktikum tanah
45
90
50
100
F. Kehadiran mahasiswa  dalam mengikuti  perkuliahan Praktikum Tanah
50
100
50
100
Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian, 2006
Dari Tabel 2, terlihat bahwa hasil penelitian sudah mencapai hasil yang diinginkan. Dari hasil checklist diperoleh seluruh mahasiswa sudah hadir mengikuti perkuliahan yaitu sebanyak 50 orang (100%). Dari 50 mahasiswa, 40 mahasiswa (86%) sudah bisa menggunakan GPS untuk menemukan lokasi titik sampel yang sesuai dengan peta sampel, dalam melakukan pembuatan profil tanah (baik laki-laki maupun perempuan) sudah bisa melakukan sebanyak 30 orang (60%), dengan rincian 19 orang laki-laki dan 11 orang perempuan. Untuk teknik penentuan lapisan tanah, pengamatan morfologi tanah, pengambilan sampel, pengamatan morfologi lahan, dan penulisan laporan umumnya sudah bisa melakukan (100%).
Hasil Penelitian pada Lokal Umum (LU)
Proses pembelajaran yang dilakukan pada LU sama dengan LK, tapi berbeda dalam pola bimbingan di lapangan yaitu, dosen peneliti dan dosen pengamat juga merencanakan untuk mempersiapkan  materi pembelajaran, yaitu: Survei Tanah, dengan pokok bahasan Teknik Identifikasi dan Orientasi Lapangan serta Teknik Penyusunan dan Penulisan Laporan Praktikum Tanah, ini dilakukan dalam kelas untuk dua kali pertemuan. Dan pertemuan ketiga serta ke empat diberikan teori pembuatan peta sampel dan  mahasiswa melakukan pembuatan peta sampel untuk menentukan titik sampel dilapangan. Dalam hal ini dosen peneliti dan dosen pengamat juga mencatat kehadiran mahasiswa dan melihat perkembangan proses belajar mahasiswa. Pada pertemuan ke lima dilakukan identifikasi dan  orientasi lapangan tanpa melakukan pola bimbingan terpadu kepada mahasiswa dalam pelaksanaan kuliah dilapangan. Sedangan penulisan dan penyerahan laporan praktikum lapangan dilakukan pada minggu ke enam dan ke tujuh. Pada minggu ke delapan sampai minggu ke enam belas dilakukan analisis tanah dilaboratorium (analisis tanah dilaboratorium tidak termasuk dalam agenda penelitian). Pada pelaksanaan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil cukup bervariasi pada masing-masing item yang di nilai dan umumnya tidak  mencapai target yang ingin dicapai oleh peneliti. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Penilaian Keberhasilan Belajar  Mahasiswa pada LU


Penilaian Keberhasilan Belajar
Jumlah mahasiswa
Target yang Ingin Dicapai
Hasil Penelitian
Orang
%
Orang
%
A. Identifikasi dan Orientasi Lapangan
50 Orang




1. Teknik Penentuan titik sampel (profil tanah) di lapangan yang sesuai dengan Peta Sampel dengan menggunakan Geography Position System (GPS)
40
80
5
10
2. Teknik pembuatan profil tanah yang sesuai dengan Metode Survei Tanah
25
50
4
8
3. Teknik penentuan lapisan tanah dalam profil tanah dan pengambilan foto lapangan
40
80
4
8
4. Teknik pengamatan morfologi tanah untuk memperoleh data kualitatif tanah
40
80
7
14
5. Teknik pengambilan sampel tanah utuh dan sampel tanah tidak utuh di setiap lapisan tanah dalam profil tanah
40
80
19
38
6. Teknik pengamatan morfologi lahan pada setiap titik sampel
45
90
23
46
B. Teknik  dan  Metode  Penulisan Laporan Praktikum tanah
45
90
37
74
F. Kehadiran mahasiswa  dalam mengikuti  perkuliahan Praktikum Tanah
50
100
50
100
Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian, 2006
Dari Tabel 3, terlihat bahwa hasil penelitian belum mencapai dan masih jauh dari hasil yang diinginkan. Dari hasil checklist diperoleh seluruh mahasiswa sudah seluruhnya  mengikuti perkuliahan (100%). Namun item-item penilaian yang lain tidak tercapai sama sekali. Dari 50 mahasiswa, hanya 5 mahasiswa (10%) yang bisa menggunakan GPS untuk menemukan lokasi titik sampel yang sesuai dengan peta sampel, dalam melakukan pembuatan profil tanah dan penentuan lapisan tanah hanya mahasiswa laki-laki yang bisa melakukan, yaitu sebanyak 4 orang (8%), dalam pengamatan morfologi tanah hanya 7 orang (14%) yang bisa melakukan dengan baik dan benar, dalam melakukan pengambilan sampel tanah utuh dan tidak utuh hanya 19 orang (38%), pengamatan morfologi lahan hanya 23 orang (46%), dan penulisan laporan hanya 37 orang (74%) yang bias menulis dengan benar menurut teknik pelaporan survei dalam kuliah Praktikum Tanah.

Pembahasan
Dari penelitian yang telah dilakukan, terdapat perbedaan yang cukup mencolok antara mahasiswa yang diberi pengetahuan dan pembimbingan secara terpadu di lapangan (LK) dengan mahasiswa yang hanya dibekali teori tanpa dibimbing secara terpadu di lapangan (LU). Secara umum LK sudah mencapai target yang ditentukan sebelumnya, sehingga dengan demikian keberhasilan pembelajaran mahasiswa dalam pembelajaran Praktikum Tanah tercapai, sedangkan LU keberhasilan belajar tidak tercapai sama sekali.
Dari catatan dosen peneliti dan dosen pengamat pada LK, diperoleh suasana belajar yang aktif, hal ini terlihat dari pertanyaan-pertanyaan mahasiswa pada saat dosen peneliti memberikan teori awal di dalam kelas maupun arahan dan petunjuk dilapangan. Dalam penentuan titik sampel dengan memakai GPS, umumnya mahasiswa berebutan untuk memakai terlebih dahulu. Hal ini disebabkan karena dosen peneliti membimbing langsung tentang bagaimana pemakaian GPS dalam menentukan titik sampel yang sesuai posisinya dalam peta sampel. Kemudian dalam pembuatan profil tanah, setelah dilakukan pengarahan oleh dosen pembimbing, mahasiswa dengan bersemangat dan aktif bergantian mengerjakan pengalian profil tanah, dan setelah profil tanah selesai dibuat, dosen peneliti masuk ke dalam lubang profil dan memberikan arahan bagaimana menentukan lapisan tanah, pengamatan morfologi tanah (sifat-sifat tanah yang bisa di identifikasi di lapangan, seperti warna tanah, tekstur, struktur, konsistensi, drainase tanah, krotovinas, motling, dan perakaran tanaman), dan pengambilan sampel tanah, baik sampel tanah utuh maupun sampel tanah tidak utuh. Setelah dosen peneliti selesai menjelaskan, mahasiswa dengan teratur bergantian melakukan penentuan lapisan tanah, pengamatan morfologi tanah, dan pengambilan foto lapangan, serta pengambilan sampel tanah utuh dan tidak utuh, sedangkan dosen peneliti dan pengamat melakukan pencatatan dan penilaian tentang keberhasilan mahasiswa melakukan identifikasi dan orientasi profil tanah tersebut.
Pengambilan data morfologi lahan (ketinggian, kemiringan lereng, arah lempeng geologi, tipe penggunaan lahan, jenis vegetasi, dan keadaan cuaca) juga dilakukan setelah dosen peneliti memberikan arahan terhadap alat-alat yang digunakan, seperti Altimeter, untuk menentukan ketinggian tempat dari permukaan laut, Abneylevel, untuk menentukan persen kemiringan lereng, dan Kompas Geologi, untuk menentukan arah lempeng batuan. Kemudian dosen peneliti dan dosen pengamat dan langsung menilai keberhasilan mahasiswa dalam mengidentifikasi morfologi lahan.
Penilaian laporan praktikum dilakukan setelah laporan praktikum diserahkan oleh mahasiswa. Umumnya laporan yang diberikan sudah mengacu pada teknik pelaporan survei Praktikum Tanah. Laporan sudah mengambarkan sistematika penulisan laporan yang terstruktur dengan baik. Pembahasan yang dilakukan dalam laporan sangat lengkap dan detail mulai dari awal pelaksanaan praktikum sampai praktikum lapangan selesai dilakukan.
Hasil yang diperoleh LK sangat jauh berbeda dengan apa yang diperoleh LU. Dari catatan dosen peneliti dan dosen pengamat pada LU, diperoleh suasana berbeda antara pembelajaran dalam kelas dengan dilapangan. Pembelajaran dalam kelas dalam pemberian teori awal, mahasiswa juga terlihat aktif bertanya dan dosen peneliti langsung menjawab segala bentuk pertanyaan mahasiswa yang berhubungan dengan pembuatan profil tanah, yaitu tentang teknik pembuatan profil tanah, teknik penentuan lapisan tanah dilapangan, teknik pengamatan morfologi tanah, teknik pengambilan sampel tanah secara utuh maupun secara tidak utuh, teknik pengamatan morfologi lahan, penggunaan GPS, penggunaan Abneylevel, Altimeter, Kompas Geologi, dan teknik penulisan laporan Praktikum Tanah. Kemudian pada setiap mahasiswa diberikan buku panduan Praktikum Tanah untuk memandu mereka dilapangan.
Pada saat di lapangan, dosen peneliti tidak lagi memberikan pengarahan tapi bersama-sama dosen pengamat hanya menilai dan mengamati kerja mahasiswa dalam melakukan penentuan, pengamatan, dan identifikasi lapangan. Dalam menentukan titik sampel dilapangan dengan menggunakan GPS umumnya mahasiswa tidak mengerti sama sekali, dan banyak yang hanya sebagai penonton dan bersenda gurau saat temannya berusaha menentukan titik sampel dengan menggunakan GPS. Demikian pula saat dilakukan pembuatan profil tanah, umumnya mahasiswa seperti kehilangan arah dalam melakukan pembuatan profil, sehingga mengakibatkan banyak mahasiswa yang cuma duduk-duduk karena tidak mengerti bagaimana membuat profil tanah yang telah diajarkan. Kegiatan lapangan bertambah kacau pada saat penentuan lapisan tanah, pengamatan morfologi tanah, dan pengambilan sampel tanah. Dalam penulisan laporan Praktikum Tanah, umumnya laporan ditulis dengan asal-asalan saja dan tidak mencerminkan laporan yang ditulis oleh seorang mahasiswa.
Berdasarkan hasil observasi peneliti, dosen pengamat, 3 orang mahasiswa LK, dan 3 orang mahasiswa LU diperoleh masukan yang sangat berharga, baik bagi dosen peneliti, maupun dosen-dosen lain di Jurusan Geografi yang membina mata kuliah praktikum, baik mata kuliah Praktikum Geologi, Praktikum Geomorfologi, Praktikum Hidrologi, dan mata kuliah lainnya. Mahasiswa LK menyarankan bahwa kuliah Praktikum Tanah dengan pola lapangan terbimbing sangat baik untuk menjawab rasa ingin tahu mahasiswa, sehingga mahasiswa mengerti dan mengetahui segala fenomena-fenomena yang telah dijelaskan dalam teori, sedangkan mahasiswa LU menyarankan bahwa metode perkuliahan Praktikum Tanah harus dilakukan pola lapangan terbimbing seperti yang diterapkan pada mahasiswa LK.

Simpulan
Berdasarkan pembahasan dari penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa penerapan kuliah lapangan Praktikum Tanah yang dibimbing secara terpadu di lapangan dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa, dan secara langsung mahasiswa dapat mengaplikasikan teori dengan fenomena-fenomena yang ada di lapangan, sehingga tujuan dari pembelajaran mata kuliah Praktikum Tanah dapat dicapai seoptimal mungkin. Sedangkan pemberian teori yang cukup di dalam kelas tapi tidak dilakukan bimbingan di lapangan mengakibatkan rendahnya hasil belajar dari mahasiswa, dengan kata lain tujuan dari pembelajaran mata kuliah Praktikum Tanah tidak tercapai sama sekali.
Pada mahasiswa LK yang dilakukan kuliah lapangan yang dibimbing secara terpadu dapat menciptakan suasana belajar yang aktif dan kondusif, karena segala rasa ingin tahu mahasiswa tentang materi pembelajaran terjawab pada saat mahasiswa melakukan kuliah lapangan dan juga mahasiswa terlibat langsung mempraktekan teori dan penjelasan dosen pada saat akan dilakukan identifikasi dan orientasi lapangan di lapangan. Pada mahasiswa LU, setelah pemberian teori di kelas juga dilakukan kuliah lapangan tanpa dibimbing secara terpadu oleh dosen pembimbing (peneliti), hal ini menimbulkan suasan belajar yang tidak kondusif, terlihat dari tidak aktifnya mahasiswa dalam melakukan identifikasi dan orientasi lapangan. Pada saat refleksi dilakukan, diperoleh suatu masukan bahwa perlu adanya dilakukan penerapan kuliah lapangan dengan pola bimbingan terpadu bagi mata kuliah yang bersifat praktikum di Jurusan Geografi FIS UNP karena dapat menghasilkan lulusan yang berkompeten dalam menerapkan ilmu-ilmu Geografi sehingga tercipta sumberdaya manusia yang berkualitas.

 

Saran-Saran

Penerapan kuliah lapangan dengan pola bimbingan terpadu untuk setiap mata kuliah yang bersifat praktikum sangat sesuai dalam pembelajaran di perguruan tinggi, karena mahasiswa langsung berhadapan dengan fenomena-fenomena dari materi-materi yang sulit disampaikan dan sulit dimengerti dan dipahami dalam perkuliahan biasa (dalam kelas). Dengan demikian, setiap pembelajaran praktikum, sebaiknya dilakukan kuliah lapangan demi mencapai tujuan pembelajaran dan menciptakan mahasiswa yang berkompeten dan berkualitas.

 

Daftar Pustaka


Building Future Scholar FIS UNP. 2005. Daftar Hadir Perkuliahan dan Nilai. Padang: Fakultas Ilmu-Ilmu Sosial. Universitas Negeri Padang. Departemen Pendidikan Nasional

Dryden, H.N., and J. Vos. 2002. Revolusi Cara Belajar Bagian I dan II. Jakarta: KAIFA

Gordon, T. 1985. Guru yang Efektif. Cara untuk Mengatasi Kesulitan di dalam Kelas. Jakarta: CV Rajawali Press

Greenwood, D.J and M.Levin. 1998. Introduction to Action Research. Thousand Oaks London-New Delhi: SAGE Publication.

Hopkins, D. 1993. A Teacher’s Guide to Classroom Research. Second Edition. Buckingham-Philadelphia: Open University Press

McNiff, J. 1988.  Action Research. Principles and Practice. University of Bath

Moleong, L. 1988. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sardiman, A.M. 1989. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Soekartawi. 1995. Meningkatkan Efektivitas Mengajar. Jakarta: Pustaka Jaya

Tilaar, H.A.R. 2000. Paradigma Baru Pendidikan Nasional. Jakarta: Rineka Cipta

Zainudin. 2001. Praktikum. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional




Tidak ada komentar:

Posting Komentar